Rabu, 04 Maret 2009

Perlunya perencanaan hidup

Every minute you spend in planning saves 10 minutes in execution; this gives you a 1,000 percent return on energy! – Setiap menit yang Anda habiskan untuk perencanaan menghemat 10 menit dalam pelaksanaan; dan energi Anda kembali 1.000 persen.” –Brian Tracy.
Masa lalu adalah masa yang bukan milik kita lagi. Masa sekarang adalah anugrah, maka manfaatkanlah sebaik mungkin. Sedangkan masa depan belum tentu milik kita dan penuh ketidakpastian. Itulah mengapa diperlukan perencanaan hidup agar kita mudah melakukan tindakan tertentu jika dibutuhkan.

Ilustrasi berikut ini semoga dapat menggambarkan alangkah penting membuat perencanaan hidup. Ini kisah tentang seorang nenek tua yang berumur sekitar 70 tahun. Ia hidup seorang diri. Setiap pagi selalu ada seorang pengantar koran yang terus berteriak-teriak di depan rumahnya sampai wanita itu muncul dan mengambil koran langganannya.

Teriakan keras loper koran sudah lama dikeluhkan oleh para warga sekitar. Sampai suatu pagi seorang profesor yang berada di samping rumah itu memprotes si loper koran, karena ia benar-benar terganggu. Dengan tergopoh-gopoh wanita tua itu keluar rumah, mengambil koran dari tangan loper koran itu sambil tersenyum kepada sang profesor.
“Maafkan saya. Sebenarnya saya yang meminta anak itu berteriak keras-keras dan tidak pergi sampai saya muncul keluar rumah,” kata wanita itu kepada profesor tersebut.
“Sebenarnya saya buta huruf dan tidak bisa membaca satu hurufpun di koran ini. Saya hanya minta bantuan loper koran itu agar memastikan saya muncul. Sebab kalau saya tidak muncul berarti saya sakit atau sedang terjadi sesuatu, sehingga dia akan segera menghubungi anak-anak saya yang berada di luar kota,” lanjut wanita tua itu menerangkan.
Wanita tua itu menggunakan loper koran untuk mempersiapkan tindakan jika terjadi sesuatu yang tidak terduga. Saya rasa ia cukup cerdas merencanakan segala sesuatu, sehingga tindakan-tindakan penting dapat segera dilaksanakan jika diperlukan.
Kita memang tak pernah tahu apa yang akan terjadi 1 jam, 2 jam, atau bahkan 2 menit ke depan. Bisa jadi mobil yang sedang kita tumpangi tiba-tiba mogok tersenggol becak. Atau jantung kita yang tiba-tiba mogok berdenyut? Segala kemungkinan terburuk bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu kita harus mengantisipasi agar tindakan-tindakan penting dapat segera dilakukan sehingga tidak berakibat fatal.
Bisasakan menyediakan security net atau rencana-rencana cadangan, sehingga jika ada hambatan dapat segera diambil tindakan penyelesaian. Menyimpan nomor telpon penting itu perlu seandainya tiba-tiba Anda mengalami masalah dan membutuhkan pertolongan maka Anda dapat langsung menghubungi nomor-nomor penting tersebut. Mempersiapkan peta, alat-alat perbaikan mobil dan lain sebagainya tentu sudah harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum rencana berlibur dilaksanakan.
Begitu banyak perencanaan untuk kehidupan sehari-hari, tentu banyak hal yang juga harus dipersiapkan menjelang masa senja nanti. Itulah mengapa sangat penting melakukan perencanaan hidup sedari sekarang, agar kita hidup nyaman dan menikmati masa tua nanti.
Tentu kita tak ingin menjadi salah satu diantara 7 juta lansia di Indonesia yang sekarang hidup terlantar. “Pengertian terlantar adalah lansia dengan usia di atas 60 tahun yang tidak punya penghasilan dan tempat tinggal, atau tinggal bersama dengan keluarga miskin,” kata Direktur Pelayanan Lanjut Usia Departemen Sosial RI, Tunggul Sianipar. Berikut ini beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai bagian dari merencanakan kehidupan yang nyaman dan menyenangkan di masa tua nanti.
Pertama, mempersiapkan tabungan untuk hari tua secara konsisten sebelum usia produktif berakhir, yaitu sampai umur sekitar 55 tahun. Sebab di masa tua kita sudah tak mampu bekerja keras lagi. Penghasilan menurun atau bahkan hilang, sementara kebutuhan hidup semakin tua semakin besar. Tabungan dapat dijadikan dana cadangan atau dijadikan investasi misalnya dalam bentuk rumah kos, deposito, dan lain sebagainya. Sehingga semua kebutuhan hidup dapat tetap tercukupi.
Kondisi kesehatan di masa tua cenderung menurun, oleh sebab itu lakukan investasi untuk kesehatan, misalnya mengikuti asuransi kesehatan. Memiliki asuransi kesehatan sama halnya mengalihkan biaya yang harus kita keluarkan menjadi tanggungan pihak asuransi. Semakin dini kita berinvestasi untuk kesehatan, semakin kecil premi asuransi yang harus kita bayarkan sedari sekarang.

Investasi untuk masa depan yang tidak kalah berharga adalah menjaga kesehatan sedari sekarang. Sebab biaya kesehatan semakin hari semakin mahal. Bila kita selalu membiasakan hidup sehat, misalnya berolah raga teratur, istirahat dan makan teratur, dan lain sebagainya, maka kemungkinan menghadapi masalah kesehatan akan lebih kecil. Sehingga keuangan kita di masa datang tidak terbebani biaya kesehatan atau untuk berobat.
Memastikan dapat tinggal di sebuah rumah dengan nyaman selama Anda inginkan itu merupakan salah satu langkah penting merencanakan hidup. Usahakan untuk menyelesaikan cicilan rumah, sebelum masa pensiun atau memasuki usia lanjut. Tentu tak akan nyaman bila di usia tua masih harus dibebani dengan biaya cicilan rumah atau biaya kontrak rumah.
Memperluas hubungan sosial dengan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif adalah salah satu perencanaan untuk menyongosng masa tua. Sebab bergaul dengan banyak orang akan membuka kesempatan untuk bertukar pengalaman. Hal itu membuat kita terus bersemangat, karena merasa tetap mendapatkan dukungan sosial, tetap diinginkan dan dihargai, meskipun kita sudah mengalami banyak kemunduran.

Depresi dan perasaan hampa kerap menghantui kehidupan di masa tua. Keimanan merupakan cara yang ampuh untuk melindungi diri dari ancaman perasaan negatif tersebut. Oleh sebab itu, dekatkanlah diri kepada Tuhan YME dan lakukan kebaikan sebanyak mungkin sedari sekarang.
Sangat banyak kemungkinan atas kehidupan di masa datang. Perubahan-perubahan hendaknya diantisipasi sejak dini, diantaranya mempersiapkan masa depan keuangan, kesehatan, melakukan banyak kebaikan dan meningkatkan keimanan, bekerja lebih keras, cerdas dan ikhlas dan lain sebagainya. Bagaimanapun juga mempersiapkan diri atas segala kemungkinan itu jauh lebih menguntungkan.

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku bestseller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman