Jumat, 28 Oktober 2011

10 Model Mouse Yang Dilapisi Emas & Permata

10 Model Mouse Yang Dilapisi Emas & Permata:
1. Mouse dengan lapisan Kulit Python asli dan emas
2. Mouse dengan model Matahari yang dilapisi Emas
3. Mouse dengan lapisan Batu Sapphire biru
4. Mouse dari kulit buaya dengan lapisan emas dan batu sapphire
5. Mouse VIP dari batu permata
6. Black diamonds logitech mouse
7. USB mouse berlapiskan emas putih
8. Mouse mirip bentuk emas batangan
9. Gigabyte wireless mouse
10. Logitech air 3d mouse include a diamond ring and a jewel micro flash stick
http://www.pulung-pc.com/2010/10/28/10-model-mouse-yang-dilapisi-emas-dan-permata/

Tipu Ibu Rumah Tangga, Lesbian Nyaris Diamuk Warga

Tipu Ibu Rumah Tangga, Lesbian Nyaris Diamuk Warga:

TULUNGAGUNG- Ita Kurnia Sari (27) warga Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung ditangkap warga di Jalan Mayor Sujadi, Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung. Perempuan penyuka sesama jenis ini terbukti melakukan tindak kejahatan penipuan.

Ita mencoba menipu Rusmini (47) warga Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu dengan mengaku bernama Made, seorang pengusaha asal Bali.

Setiap pertemuan, tersangka meminta sejumlah uang, mulai Rp 250.000 hingga Rp 1.000.000. “Padahal yang namanya pengusaha bernama Made itu hanya karangan pelaku, “ujar Kaur Bin Ops Reskrim Polres Tulungagung Inspektur Satu Siswanto kepada wartawan, Jumat (28/10/2011)

Dituturkan Siswanto, pelaku berkenalan dengan korban pada 30 September melalui telepon. Kepada petugas sia mengaku memperoleh nomor HP korban dari temanya yang saat ini masih dalam pelacakan petugas.

Pelaku juga terang-terangan mengaku sebagai lesbian yang mencari pasangan hidup sesama jenis. “Kita ingin memastikan juga apakah teman ini memang benar adanya atau hanya fiktif belaka,“ terangnya.

Setiap berkomunikasi dengan korban, pelaku yang selalu menyamar dengan penampilan lelakinya berjanji hendak menikahi korban. “Korban sendiri sudah begitu percaya. Namun tidak dengan anak korban yang lain,“ terang Siswanto.

Melihat gejala aneh pada ibunya, dua orang anak korban mencoba membuntuti pelaku. Diam-diam keduanya menunggu pelaku di lokasi yang menjadi tempat janjian pelaku dengan ibunya. “Pada saat itulah bersama warga, pelaku ditangkap, “terang Siswanto.

Karena mencoba melawan dan melarikan diri, pelaku nyaris menjadi bulan-bulanan massa. Untung petugas kepolisian segera tiba di lokasi. “Dalam kasus ini pelaku dijerat dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun penjara. Saat ini yang bersangkutan sudah ditahan,” pungkasnya.

http://news.okezone.com/read/2011/10/29/340/522059/tipu-ibu-rumah-tangga-lesbian-nyaris-diamuk-warga

Jangan lupa di like...
Follow Juga Ya....

Bidan; Profesi Berat nan Mulia. Sebuah Pertaruhan Antara Darah dan Nyawa

Bidan; Profesi Berat nan Mulia. Sebuah Pertaruhan Antara Darah dan Nyawa:
Bidan; Profesi Berat nan Mulia. Sebuah Pertaruhan Antara Darah dan Nyawa
Tulisan ini saya ambilkan dari tulisan Sdri Aulia Gurdi dalam blog Kompasiana. Cerita yang inspiratif dan menyentuh perasaan. Bacalah dengan pelan-pelan, lalu hayati, maka andapun akan dapat meneteskan air mata. Selamat membaca.

Mendatangi tempat praktek bidan kala hendak melahirkan masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat kita. Biaya melahirkan yang terjangkau, pelayanan yang lebih bersifat kekeluargaan, dan tempat klinik yang biasanya tak jauh dari lokasi rumah, adalah beberapa alasan mengapa masyarakat setia mendatangi klinik kebidanan. Tak heran bila klinik-klinik kebidanan tak pernah sepi pengunjung. Terkadang dalam satu keluarga tak hanya anak pertama, bahkan anak kedua, ketiga, lahir ditempat yang sama. Mereka datang bermodal kepercayaan.

Hampir selama 30 tahun lebih ibuku bekerja di sebuah rumah sakit swasta. Selama kurun waktu itu, 15 tahun ia mengabdi sebagai perawat dan separuhnya lagi ia jalani sebagai bidan. Kini status ibuku adalah mantan bidan. Karena ia sudah pensiun dari profesinya. Ia memutuskan pensiun dini. Dengan alasan ingin momong cucu. Pernah ayahku menyarankan agar ibu membuka praktek bidan dirumah. Maksud ayah, agar ibu tetap bisa mengamalkan ilmunya. Selain itu, dengan membuka praktek, tentu ibu bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Tak hanya ayah. Teman-teman seprofesinya pun banyak yang mengajaknya bekerja sama membuka klinik atau balai pengobatan. Sudah banyak dari teman-temannya yang hidupnya berkecukupan dari hasil membuka praktek bidan ini. Namun semua tawaran itu ditampiknya. Sedikitpun ia tak berminat.

Kemudian berceritalah ibuku, tentang alasannya tak ingin menjalani saran yang diusulkan ayah. Ibuku beralasan ia ingin hidup tenang di hari tuanya tanpa diganggu perasaan tertekan dan stress karena membuka praktek. Lho?? kenapa stress? bukankah itu adalah dunianya selama ini. Dunia yang telah digelutinya selama hampir 15 tahun lamanya?

Penasaran akan alasan ibu membuatku bertanya lebih jauh padanya. Ibupun menjelaskan. Profesi bidan adalah profesi yang sangat penuh resiko dan tekanan. Seorang bidan mempunyai kewenangan menolong pasien selama kehamilan normal dan tak ada indikasi penyulit. Namun selalu ada saja kasus-kasus kehamilan pasca melahirkan yang mempunyai resiko besar dalam penanganannya. Memang tak sebesar resiko seorang dokter obgyn, meski yang dihadapi adalah obyek yang sama. Karena wewenang dan batas tanggung jawab dokter dan bidan berbeda. Karena memang bidan tak sederajat dengan dokter dalam tingkatan ilmu.

Selain itu, sebagaimana layaknya profesi dokter, profesi bidan juga yang sarat nilai pengabdian. Hingga butuh konsentrasi penuh dalam pelayanan. Sebagai contoh, bila sudah memutuskan untuk membuka praktek, pintu klinik harus terbuka setiap saat. Siaga 24 jam penuh didatangi pasien dan calon ibu yang akan melahirkan. Karena proses kelahiran kerap tak mengenal waktu. Kapanpun bisa terjadi, tak peduli pada dinihari, waktu saat kebanyakan orang beristirahat. Tak mungkin menolak pasien yang mengetuk pintu memohon pertolongan. Tentu saja ini memberatkan bagi ibuku yang ingin mencari ketenangan di usia pensiunnya. Bila itu dilakoninya, bukan tak mungkin waktunya kembali habis tercurah disana.

Begitupun di rumah sakit, khususnya dibagian kebidanan. Di sana, layaknya peran perawat, para bidan adalah asisten dokter. Bila pasien misalnya datang pada waktu dini hari hendak melahirkan, bidanlah yang menjadi garda depan menghadapi pasien, mendahului dokter yang biasanya datang belakangan. Saat pasien datang, biasanya sang dokter yang dituju si pasien akan ditelpon oleh bidan. Dan sebelum dokter datang, sekian petunjuk mengenai tindakan apa yang harus dilakukan terhadap pasien, diinstruksikan dokter kepada bidan lewat telpon. Ini menjadi standar prosedur kerja. Karena bila tak melapor dokter, jika sesuatu terjadi pada pasien ditengah jalan, ini bisa menjadi kasus yang ikut menyeret dan membelit si bidan. Karena dianggap lalai terhadap prosedur.

Namun lagi-lagi, waktu proses kelahiran kerap tak ada yang bisa mengaturnya. Ini hak prerogatif Tuhan. Seringkali, sebelum dokter datang, pasien sudah tak tahan untuk mengejan. Tanda waktu melahirkan sudah tiba. Bila sudah begini, bidanpun tak mungkin menunggu datangnya sang dokter. Ia harus segera memimpin proses kelahiran. Tugas dokter otomatis diestafet, berpindah ke tangannya. Karena nyawa ibu dan anak jauh lebih penting untuk didahulukan. Akhirnya si anak lahir ditolong sang bidan, meski ibunya menginginkan di tolong seorang dokter.

Dalam perjalanan 15 tahun menjadi bidan, cerita sedih dan tragis pernah pula ibuku alami. Saat itu adalah hari terkelam baginya, sepanjang perjalanan karirnya sebagai bidan. Ibuku gagal menolong seorang ibu yang menderita perdarahan hebat pasca melahirkan. Memang semua adalah kerja tim dengan sesama bidan lain dan atas kontrol serta pengawasan dokter obgyn tentunya. Namun malang tak dapat ditolak, sang ibu meninggal dunia tanpa sempat ditangani oleh dokter. Inilah mimpi buruk bagi seorang bidan. Saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, sang pasien terkulai lemah menutup mata, karena kehabisan darah. Tentu saja saat itu ibuku dan beberapa bidan yang bersamanya panik luar biasa.

Sungguh pengalaman traumatis. Membuat ibuku tak bisa tidur berhari-hari karena terus dihantui rasa bersalah. Terbayang selalu wajah si pasien saat meregang nyawa. Rasa bersalah yang terus terbawa bahkan sampai ke mimpinya. Membuat hari-hari ibuku diliputi stress berkepanjangan. Mentalnya tak cukup kuat menghadapi kasus traumatis itu. Padahal saat itu keluarga pasien pasrah menerima. Tak ada komplain. Bayangkan bila sudah ada kasus seperti itu, masih pula harus menghadapi klaim dari keluarga pasien yang tak terima. Tentu bidan masih harus berurusan sangat panjang dengan aparat hukum. Ceritanya tak berhenti sampai disitu.

Pengalaman buruk inilah yang saat itu membuat ibuku ingin berhenti dari profesinya sebagai seorang bidan. Ia tak cukup kuat mental menghadapi kasus demikian. Sementara kasus kematian ibu dan anak pasca melahirkan kerap terjadi tanpa diduga. Namun berkat dorongan teman-temannya ia berhasil melewati masa traumanya. Teman-temannyalah yang akhirnya bisa meyakinkan ibuku, bahwa semua itu adalah resiko pekerjaan. Tak ada yang perlu disalahkan. Semuanya takdir. Selama ia telah bekerja sesuai prosedur. Begitu hibur teman-temannya.

Sebagai seorang anak bidan, aku bisa merasakan peliknya tantangan profesi ini. Beberapa kali aku pernah diajak ibu menyaksikan langsung proses kelahiran normal seorang ibu. Menyaksikannya, benar-benar pengalaman mendebarkan bagi orang awam sepertiku. Terkesima saat kepala bayi lahir dari lubang kecil yang sangat sempit namun juga sangat elastis itu. Subhanallah…benar-benar menakjubkan. Meski aku melihatnya sambil mengernyit setengah ngeri. Tak terbayang bila kepala bayi macet dijalan lahir karena si ibu kelelahan dan berhenti mengejan. Tentu ini bisa membuat bayi membiru kehilangan nafas. Dan sudah pasti ini akan berdampak buruk pada kesehatan sang bayi kelak . Bukan tak mungkin pula menyebabkan kematian sang bayi. Inilah diantara contoh resiko besar yang mengiringi sebuah proses kelahiran.

Demi menyaksikan semua itu pula aku bisa mengerti mengapa Tuhan memberi ganjaran mati syahid bagi seorang ibu yang meninggal dunia saat melahirkan. Ia benar-benar berjuang dalam hidup dan mati. Kakinya menjejak di dua tempat. Dunia dan Akhirat. Itulah mengapa surga ada di telapak kaki ibu. Karena proses kelahiran yang luar biasa sakitnya ini, masih didahului dengan proses kehamilan selama 9 bulan lamanya. Meski itu proses alami, tentu bukan hal mudah menjalaninya.

Akhirnya aku berkesimpulan, diperlukan mental baja bila ingin menekuni profesi bidan. Selalu ada kasus-kasus berat yang mengiringi perjalanan profesinya. Meski sejatinya tak ada pekerjaan tanpa resiko. Dan aku pikir ibuku tak cukup punya mental itu. Tak heran ia pensiun dini…

Bukti Nyata Zaman Pra-sejarah Pernah Sangat Maju

Bukti Nyata Zaman Pra-sejarah Pernah Sangat Maju:
Tahun 1900 ditemukan sebuah logam yang membatu yang berusia sekitar 2000 tahun disebuah kapal karam di pulau Antikythera Yunani, 50 tahun kemudian benda tersebut dilihat dengan sinar-X dan menemukan bahwa benda tersebut merupakan sebuah alat mekanik seperti mekanik pada jam tangan, penemuan ini membuat para ahli arkeologi kebingunan, karena pada saat itu bangsa yunani tidak akan mungkin membuat benda mekanik serumit itu.

Anticythère Mechanics

Anticythère Mechanics Setelah di X-ray


Perkiraannya alat ini digunakan sebagai kalender


Keberadaan mekanik pada jaman prasejarah juga bisa ditemui di kompleks kuil Dendera di Mesir. Pada ruang bawah kuil tersebut terdapat pahatan dinding dua buah benda yang menyerupai bola lampu pijar, hal ini kemudian dikaitkan dengan pertanyaan, bagaimana ruang bawah yang gelap dan panas itu mendapatkan cahaya?

beberapa teori mengatakan bahwa, ruang-ruang dalam kuil tersebut menggunakan cahaya matahari yang dipantulkan dari luar berulang kali oleh cermin-cermin didalam kuil, namun teori ini dapat terbantahkan, karena sinar yang dipantulkan semakin lama semakin lemah sehingga tak bisa menerangi semua ruangan.

Ada juga yang mengatakan menggunakan api / obor tapi tidak ada di satu ruangpun ditemukan bahan untuk membuat api, dan tidak akan cukup oksigen yang didapatkan untuk membuat obor. Jadi, satu-satunya cara untuk menerangi ruangan dalam kuil adalah dengan bola lampu.

Pertanyaannya sekarang, jika benar mereka menggunakan lampu, bagaimana mereka mendapatkan aliran listrik? Bahkan listriknya saja baru ditemukan ribuan tahun setelahnya.

Satu penemuan yang mungkin dapat mendukung keberadaan bola lampu jaman prasejarah adalah penemuan baterai bagdad yang telah di uji mampu menghasilkan listrik dengan menuangkan perasan jeruk kedalam gucinya.

Pahatan dinding dua buah benda yang menyerupai bola lampu pijar


Baterai Bagdad


Baterai Bagdad Diisi Perasan Jeruk

Di kompleks kuil Teotihuacan para ahli yang mempercayai ada campur tangan alien dijaman purba menemukan penataan kompleks yang mirip dengan tata letak sama dengan posisi solar system kita, tapi bagaimana mungkin designer kompleks kuil Teotihuacan mengetahui lebih dahulu system peredaran planet-planet mengitari matahari?

Bukankah hal itu memerlukan penelitian ilmiah berkelanjutan selama berabad-abad? ada yang bilang bahwaposisi kuil ini adalah sebuah kebetulan belaka, tapi jika kita melihat peninggalan sejarah ditempat lain yang bahkan lebih tua dari Teotihuacan seperti Stonehenge yang mana bila dilihat dari angkasa, lingkaran-lingkaran susunan batunya sangat menyerupai solar system kita.

Kompleks Kuil Teotihuacan


Kompleks Kuil Teotihuacan Solar System


Stonehenge


Stonehenge Solar System

Stonehenge Dilihat Dari Udara

Pada tahun 1929 diketemukan pula sebuah peta lukisan bertanda tangan seorang Kapten bernama Piri Reis tercantum juga tahun 1513 yang juga berarti 21 tahun setelah Colombus menemukan benua Amerika.

Yang menakjubkan adalah bahwa peta itu sangat akurat menggambarkan garis benua atau garis pulau bahkan dilengkapi dengan gambar sungai dan gunung. Bagaimana sang creator membuatnya? Pengetahuan geografi saja mulai berkembang ratusan tahun setelahnya.

Piri Reis Map


Piri reis Map dibanding peta modern

Bukti yang paling mendukung teori adanya campur tangan alien / teknologi modern dimasa prasejarah adalah adanya kompleks peninggalan Pumapunku di dataran tinggi Bolivia, disana logika kita tidak akan bisa menerka.

Di Pumapunku ada reruntuhan struktur megalitikum yang telah dihancurkan oleh gempa bumi yang sangat dahsyat. Blok-blok yang runtuh di Pumapunku sangat menakjubkan, yang mana bentuk dari blok-blok yang berserakan mempunyai potongan / bentuk yang sempurna dan memiliki ukuran yang sama dan bahkan lebih menyerupai puzzle-puzzle.

Belum ada yang tahu pasti bagaimana suku Indian Aymara mengangkut batu-batu (800 ton/pcs) kesana, padahal dataran itu berada pada 4.000 meter diatas permukaan laut.

Pumapunku


Pumapunku Blok

Kita semua tahu, bahwa untuk mendirikan sebuah bangunan seperti Pumapunku memerlukan penulisan, perencanaan, dan ide bagaimana tiap-tiap bagian pecahan memilki fungsi masing-masing dan bagaimana cara menyatukannya, tapi para ahli telah sepakat bahwa Indian Aymara tidak pernah mengenal tulisan. Bagaimana mungkin mengerjakan puzzle Pumapunku tanpa perencanaan?

Pumapunku Blok Rekonstruksi Puzzle


Dari segi kualitas, pengerjaan batu di Pumapunku sangatlah sempurna, seperti dikerjakan oleh mesin, untuk memotong dengan ukuran tertentu, membuat lubang, bahkan membuat cekungan panjang dengan ukuran sangat kecil (millimeter), dan tiap-tiap batu mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis.

Padahal material-material batu yang digunakan adalah batu diorite dan granit, batu diorite adalah salah satu batu yang paling keras yang hanya bisa dikalahkan oleh berlian, para arkeolog memperkirakan alat yang digunakan oleh suku Aymara mungkin memiliki mata berlian atau berbahan berlian, namun tak seorangpun arkeolog yang mampu memperkirakan atau mencoba merekonstruksi bagaimana Indian Aymara membuat blok-blok batu tersebut.

Lubang Pada Blok Pumapunku


Pumapunku Millimeter Detail


Pumapunku Ukiran



sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/10/bukti-nyata-zaman-pra-sejarah-pernah.html

Cewek-cewek Jepang Ini Siap Menggoda Anda !

Cewek-cewek Jepang Ini Siap Menggoda Anda !:







































Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman