Jumat, 07 Oktober 2011

Tato Kalajengking Dekat Anunya Jupe Gan, ( (full pict)

Tato Kalajengking Dekat Anunya Jupe Gan, ( (full pict):








Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

10 Efek Buruk Facebook

10 Efek Buruk Facebook:

Sejak diciptakan pada 2004 oleh Mark Zuckerberg, situs jejaring sosial Facebook berulang kali "disalahkan" atas berbagai masalah. Mulai dari hancurnya pernikahan, obesitas pada anak, hingga oleh Professor Peter Kelly, kepala kesehatan publik di Teesside, Inggris, mengungkap kalau Facebook berperan dalam penyebaran penyakit sipilis.

Selain tiga hal tersebut, banyak efek lain dari Facebook yang berakibat buruk. Berikut sepuluh dampak buruk Facebook

1. Memicu perceraian
Pengacara menyalahkan Facebook untuk satu dari lima petisi perceraian online. Situs yang bisa mempertemukan teman lama dan membuat penggunanya bisa saling bicara melalui aplikasi chatting ini, disebut sebagai latar belakang meningkatnya kehancuran pernikahan dan godaan untuk berselingkuh.



2. Memicu anak bunuh diri
Kepala gereja katolik di Inggris dan Wales, Archbishop Vincent Nichols, memperingatkan bahwa Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika hubungan tidak berjalan lagi.


3. Lenyapkan ungkapan tradisional
Survei yang dilakukan sebuah perusahaan peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa banyak ungkapan tradisonal yang tidak lagi diungkapkan karena Facebook.


4. Memicu gangguan tulang
Facebook juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh.


5. Membuat orang menjadi tertutup
Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.


6. Membuat pasangan cemburu
Tim peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.


7. Dijadikan ajang menantang hukum
Pada beberapa kasus hukum di Inggris, Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum.


8. Membuat banyak orang tua jatuh cinta
Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah "tumbuh", dengan pengguna yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun 2009.


9. Membuat penggunanya merasa tidak menarik
Jutaan pengguna Facebook mengatakan menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek. Hal itu menurut survei yang dilakukan perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada 2000 orang.


10. Mengungkap kehidupan pribadi
Banyak orang yang memajang foto-foto pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama keluarganya.


Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Cara Menebak Perempuan Yang Gampang Org*sme

Cara Menebak Perempuan Yang Gampang Org*sme:

Tak sulit untuk menebak seberapa mudah perempuan bisa mengalami orgasme saat berhubungan s*ks, cukup dengan meraba jari tangannya. Perempuan yang memiliki ujung jari lebih sensitif mudah mengalami orgasme, sebaliknya yang jarinya kebal cenderung sulit mencapai klimaks.

Sensitivitas ujung jari ditandai dengan respons yang cepat terhadap rangsangan sekecil apapun. Misalnya saat bagian tersebut menyentuh permukaan yang panas atau tajam, maka dalam sepersekian detik sebelum terjadi luka tangan akan langsung memberikan refleks.

Menurut sebuah penelitian terbaru di University of West Scotland, kecepatan tangan dalam memberikan reaksi juga mencerminkan sensitivitas daerah kewanitaan. Semakin cepat ujung jari merespons setiap rangsangan, semakin sensitif organ genital seorang perempuan.

Penelitian tersebut melibatkan 70 mahasiswi di Prancis dan Kanada, dengan usia rata-rata 18-30 tahun. Setelah diukur sensitivitas ujung jarinya, para partisipan diminta menjawab sejumlah pertanyaan seputar pengalaman orgasme sejak pertama kali merasakannya.

Dalam sebulan terakhir, partisipan yang tercatat paling sering mencapai orgasme rupanya punya kecenderungan memiliki ujung jari yang lebih sensitif. Demikian juga sebaliknya, makin rendah tingkat sensitivitas jari maka makin sedikit orgasme yang dialami dalam sebulan terakhir.

Namun jenis orgasme yang berhubungan dengan sensitivitas ujung jari hanya terbatas pada orgasme vaginal, yakni orgasme yang terjadi melalui intercourse(melibatkan penis). Jenis orgasme lain seperti orgasme cunnilingus (rangsangan di klitoris), orgasme anal dan masturbasi tidak terpengaruh oleh tingkat sensitivitas ujung jari.

Keterkaitan antara kedua hal yang nyaris tidak ada hubungannya itu juga hanya ditemukan pada jenis kelamin perempuan. Hingga kini para peneliti belum bisa menjelaskan dengan pasti mengapa keterkaitan semacam itu tidak terjadi pada laki-laki.

Untungnya sensitivitas tubuh secara umum bukanlah sesuatu yang permanen, melainkan bisa dilatih. Artinya para perempuan yang jarinya kurang sensitif masih bisa meningkatkan peluang untuk lebih sering merasakan orgasme.

"Sensasi orgasme bukan cuma soal kualitas rangsangan dan reseptor atau penerima rangsangan, otak juga berperan. Jika seseorang bisa memusatkan perhatian pada rangsangan itu maka sensasi yang dirasakannya akan lebih nikmat," ujar salah satu peneliti, Stuart Brody seperti dikutip dari Msnbc, Kamis (18/11/2010).
[i-dus.com]


Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Momen Unik : Saat Sang Bayi Kura Kura Diatas Kepala Mamanya ...

Momen Unik : Saat Sang Bayi Kura Kura Diatas Kepala Mamanya ...:

Ahead of the game: One of the 5.5cm babies rests in the sunshine on its mother's head



Slowly does it: The mother tortoise starts off with her four-day old youngsters riding on her shell



No head for heights? The baby tortoise appears to have disappeared into its shell after being given a front row seat for the journey


Small wonders: But the baby African spurred tortoises could grow to up to 80 or 90kg as adults
[klikunic.com]


Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Kisah Tragis Oei Hui Lan Putri Orang Terkaya Di Indonesia

Kisah Tragis Oei Hui Lan Putri Orang Terkaya Di Indonesia:
Agus Sutondo Media Center,- Oei Hui Lan yang terlahir dengan kemewahan dan kehidupan yang sempurna. Ayahnya Oei Tiong Ham adalah seorang pria terkaya di Asia Tenggara yang disebut sebagai raja gula asal Semarang. Suaminya Wellington Koo adalah seorang politikus handal, ia menjabat sebagai menteri luar negri China yang ikut serta dalam pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sang ibu yang ambisius, berhasil membawanya bergabung dengan kalangan jet-set di Eropa yang sejajar dengan keluarga kerajaan Eropa. Perjalanan hidup Hui Lan bagaikan sebuah kisah telenovela yang tidak pernah berhenti dengan konflik, perselingkuhan dan tragedi kehidupan. Sang ayah, tiba-tiba meninggal dan menyisakan warisan yang
menjadikan petaka diantara 8 istri dan 42 anak-anak yang dilahirkan. Warisan yang sejatinya membawa berkah berubah menjadi pertikaian yang tidak pernah berhenti sampai detik ini.Sebuah sejarah kehidupan yang benar-benar membuat kita bertanya apakah kekayaan dan kehormatan dapat memberikan kita rasa bahagia sesungguhnya ?[i-dus.com]


Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Heboh Foto Jenazah Michael Jackson Di Persidangan

Heboh Foto Jenazah Michael Jackson Di Persidangan: Persidangan kasus dugaan pembunuhan terhadap Michael Jackson dengan terdakwa Dr Conrad Murray di pengadilan di Staples Center, Los Angeles, Selasa (27/9/2011), dibuat heboh.


Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya, dalam persidangan tersebut jaksa penuntut David Walgren memperlihatkan foto mayat Jackson yang terbungkus kain putih di atas sebuah ranjang di rumah sakit, serta bukti-bukti lainnya sebelum kematian tragis bintang pop itu pada 25 Juni 2009.

Selain foto yang menghebohkan itu, jaksa juga memutar rekaman video melalui layar di mana memperlihatkan Jackson terlihat sehat saat melakukan latihan dan menyanyikan "Earth Song", yang direkam sehari sebelum kematiannya.

Ibu Jackson, Catherine, terlihat tak kuasa menahan tangis ketika menonton rekaman video yang begitu emosional tersebut.

"Kematian Michael Jackson adalah pembunuhan, " ujar Wakil Jaksa wilayah Los Angeles David Walgren mengawali persidangan di hadapan para juri.

"Bukti-bukti ini akan menunjukkan bahwa Michael Jackson benar-benar menempatkan hidupnya di tangan Conrad Murray ... Michael Jackson memercayakan hidupnya kepada keahlian medis dari Conrad Murray," tegasnya.

Dalam posisi yang disudutkan, Conrad beberapa kali terlihat mengusap air matanya.

Pernyataan pembelaan disampaikan pengacara pembela Dr Murray, Ed Chernoff. Kepada tim juri, Chernoff menyebutkan bahwa Michael Jackson tewas karena dirinya sendiri.

Untuk memperkuat pembelaannya, Chernoff bahkan menghadirkan bukti yang menunjukkan bahwa Jacko, begitu ia disapa, telah menelan 8,2 mg pil Lorazepam dan menyuntikan sendiri dosis ekstra propofol pada tubuhnya.

"Kondisi ini yang kemudian menciptakan badai yang sempurna dalam tubuhnya, dan membunuhnya seketika," kata Chernoff.

Mr Chernoff menegaskan tindakan Jackson sendirilah yang menyebabkan kematiannya. "Dia melakukan tindakan tanpa sepengetahuan dokter, tanpa izin dokter, melawan perintahnya, ia melakukan sebuah tindakan yang menyebabkan kematiannya sendiri," tegas Chernoff.

Murray, 58, terancam hukuman empat tahun penjara bila dinyatakan bersalah.

Sebagai ahli jantung, ia tidak pernah membantah memberikan Jackson propofol, yang biasanya digunakan sebagai anestesi selama operasi, tapi ia menyangkal telah "meninggalkan pasiennya" pada saat kritis dan akhirnya berakibat fatal.

Orang tua Jackson dan saudaranya, Jermaine, Janet, LaToya, Randy, Tito dan Rebbie, terlihat hadir dalam sidang yang sangat emosional ini.

Sementara itu, para penggemar Jacko melakukan aksinya di luar sidang bersama-sama dengan kelompok yang mendukung Murray. Aksinya sendiri berjalan lancar dengan hanya memajang sejumlah poster di luar pengadilan. (dailymail.co.uk)



Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Begini Akibatnya Jika Anda Godain Istri Orang Di Bus

Begini Akibatnya Jika Anda Godain Istri Orang Di Bus:
Ini merupakan peringatan kepada siapa saja, terutama para pria yang suka usil dan sering menggodain istri orang di dalam bus atau angkutan umum lainnya.

Jangan coba-coba mengabaikan peringatan ini, karena akibatnya akan membuat Anda sakit dan malu seumur hidup............

Mau tahu gimana akibatnya jika Anda usil dan sering godain istri orang di dalam kendaraan umum.........Silahkan lihat cuplikannya :[menjelma.com]




Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Kisah Pilu Kehidupan Anak Jalanan Di Jakarta

Kisah Pilu Kehidupan Anak Jalanan Di Jakarta: Pengamen dan pengemis anak bukan pemandangan baru di Jakarta. Ada yang merasa kasihan dan prihatin, tak sedikit juga yang sinis dan tak peduli. Namun, tahukah Anda bagaimana kehidupan anak jalanan sesungguhnya? Andes Lukman dan Ajeng Pinto menelusurinya dengan terjun langsung di antara mereka.

Siang itu daerah perempatan Jatinegara, Jakarta Timur, panas terik. Tampak seorang anak lelaki berusia 8 tahun tengah asyik menyanyi sambil menepuk-nepuk tangan di sisi sebuah mobil. Tak jelas syair lagu apa yang keluar dari mulutnya. Setelah bernyanyi beberapa bait, tangannya menadah pertanda meminta uang. Dengan muka memelas ia berkata, "Buat makan dan sekolah, Bu. Minta uang," begitu katanya singkat.



Pemandangan seperti ini pasti se­ring Anda jumpai di sudut kota besar, terutama Jakarta. Tak peduli hujan atau panas, anak-anak ini tetap me­minta uang di jalanan. Timbul perta­nyaan, siapa mereka sebenarnya? Ke mana orang tua yang seharusnya bertanggung jawab atas anak-anak ini?

Penasaran dengan hal ini, beberapa waktu lalu kami menelusuri kehidupan pengemis dan pengamen anak-anak di sekitar Prumpung, Jakarta Timur. Untuk masuk ke dalam kelompok ini, Sekar harus melakukan pendekatan dengan keluarga mereka terlebih dulu. Tidak mudah, sebab anak-anak ini benar-benar tertutup dengan orang baru. Baru tanyakan soal tempat tinggal saja, anak-anak ini langsung mengernyitkan dahi. "Ada apa? Mau apa? Kenapa tanya-tanya?" cecar mereka.

Bagi anak-anak ini, tempat tinggal adalah suatu hal yang yang sangat dijaga kerahasiaannya. Pasalnya, bila sudah banyak yang mengetahui tempat tinggal, pastilah banyak orang yang akan berkunjung. "Orang" yang dimaksud di sini bukanlah orang biasa, melainkan institusi, lembaga pemerintah, hingga LSM, yang sering menjaring anak-anak dan orang tua mereka agar tak turun ke jalan lagi. Inilah yang ingin dihindari para pengamen dan pengemis jalanan.

Agar bisa berkenalan dan diterima, Sekar harus mencopot identitas wartawan. Hari pertama berkenalan dengan anak-anak ini, kami terkejut karena ternyata sebagian dari mereka mempunyai telepon selular atau ponsel. Ketika kami menanyakan nomor HP, spontan anak-anak itu menjawab, "Kosong delapan…kapan-kapan kita ke Dufan." Begitu canda mereka sambil mencibir, menggambarkan keengganan menyebut nomor.

WAJIB MENGEMIS & MENGAMEN

Seperti yang mungkin sudah diduga banyak orang, para pengemis dan pengamen anak ini sudah melupakan pendidikan. Sebenarnya ada kesempatan untuk sekolah, tapi kemauan mereka yang sudah lenyap. Ketua LSM (lembaga swadaya masyarakat) SWARA, Endang Mintarja, yang bergiat untuk anak-anak jalanan di sekitar Jakarta Timur menyebut kondisi ini sebagai titik "aman" orang tua.

Maksudnya, orang tua memang sengaja membiarkan anak-anaknya mengemis dan mengamen di jalanan. "Kenapa dibiarkan? Karena mereka juga mengambil keuntungan dari situ," katanya. Lalu mengenai pendidikan, beberapa tahun ke belakang Endang dan beberapa timnya memberikan ke­sempatan kepada anak-anak ini untuk sekolah. Masalah biaya SWARA akan berusaha membantu.

Namun kenyataannya tak banyak orang tua dan anak-anak yang tertarik dengan program ini. Mereka lebih senang di jalanan ketimbang harus duduk dan belajar di sekolah. Endang bahkan sudah mengalokasikan uang bagi anak-anak yang mau belajar. Mi­salnya, setiap hari Jumat dan Sabtu SWARA mengundang anak-anak jalanan untuk belajar di kantor SWARA di bilangan Prumpung. Bagi anak yang hadir akan diberikan uang sebesar Rp10 ribu. "Uang itu hitung-hitung sebagai ganti rugi mereka mengamen dan mengemis," tuturnya.

Ternyata cara ini pun tidak lantas membuat anak-anak tertarik untuk belajar. Ketika Sekar mengikuti kegiatan belajar ini, mayoritas dari mereka malah asyik bersenda-gurau. Misalnya ketika salah seorang guru menjelaskan tentang fungsi RW (rukun warga), tiba-tiba seorang anak langsung berteriak, "Rukun Warga tidak ada fungsinya karena masyarakat selalu berkelahi." Jawaban itu langsung diikuti gelak tawa teman-temannya.

Begitu pula ketika mereka disuruh membacakan Pancasila. Seorang anak dengan cepat langsung mengacungkan tangannya dan berdiri di antara anak-anak lainnya. "Pancasila! Satu, Ketuhanan yang Maha Esa. Dua, mari mengamen sama-sama," kata anak itu sambil tertawa terbahak-bahak. Tak ayal sang guru hanya menggeleng-gelengkan kepala. Anak-anak itu benar-benar liar dan susah diatur.

Dari 105 jumlah anak-anak jalanan di sekitar Prumpung, hanya setengahnya yang mau ikut belajar. Itu pun mereka harus dipaksa dan diming-imingi uang. Melalui program belajar inilah kami bisa berkenalan dengan F, gadis berusia 13 tahun. Di usia setua itu F masih duduk di bangku kelas 3 SD. Terkadang ia malu dengan teman-temannya yang lain karena badannya paling besar. "Harusnya kan saya sudah SMP," katanya sedih.

Keinginan F untuk belajar tidak datang secara tiba-tiba. Sebelumnya beberapa kali ia ditawari oleh tim dari SWARA untuk mendaftar sekolah, tapi tidak mau. Ia memilih untuk te­rus mengamen di jalanan. F tinggal di sebuah rumah petak di sekitar Prumpung bersama kedua orang tua dan tiga adiknya. Ayah dan ibunya adalah pedagang asongan di sekitar Jatinegara. Barang yang dijual bermacam-macam, mulai dari rokok, minuman, atau apa saja. Yang penting laku dijual.

Pendapatan bersih rata-rata kedua orang tua F hanya Rp20 ribu sehari. Uang itu harus digunakan untuk membayar sewa rumah petak seharga Rp200 ribu per bulan. Rumah itu jauh dari kesan nyaman. Ruangan yang hanya berukuran 3 x 3 meter itu digunakan untuk tidur, masak, dan tempat berkumpul. Kamar mandinya berukuran 1 x 1 meter, namun pintu untuk menutup kamar mandi hanya papan tripleks yang disandarkan. Bila akan menggunakan kamar mandi, kayu tripleks harus diangkat untuk menutup pintu. Jika sewaktu-waktu angin kencang bertiup, papan tripleks bisa terjatuh. Itu belum seberapa. Bila salah satu anggota keluarga F sedang buang air besar, baunya akan "terbang" ke sekeliling ruangan.

Sebagian besar pendapatan kedua orang tua F dari berjualan di pinggir jalan habis untuk membayar kontrak­an ala kadarnya ini. Uang yang tersisa mereka pergunakan untuk makan sehari-hari. Tentu saja tidak cukup. Itulah alasan sang ibu menyuruh F mencari uang di jalanan. Caranya? Ya, terserah. Mau mengamen atau mengemis, sang ibu tidak akan keberatan.

Malah ketika F berusia 3 tahun, sang ibu sudah membawanya berjualan di pinggir jalan sambil digendong-gendong. Tak peduli debu, terik matahari, dan hujan. Ketika sudah berusia 7 tahun, barulah F disuruh mencari uang sendiri. Setiap hari anak ini bisa me­ngantongi uang Rp10 ribu sampai Rp20 ribu dari mengamen dan mengemis. Untuk mengamen tak diperlukan keahlian apa pun. Cukup menyanyi dan bertepuk tangan, jadilah sebuah nyanyi­an. "Tak perlu merdu, yang pen­ting memelas," kata F sambil tersenyum. Uang yang ia dapat sebagian diberikan kepada orang tua. Sedangkan sebagian lagi digunakan untuk membeli aksesori, seperti gelang dan kalung.

KORBAN KEKERASAN & PELECEHAN SEKSUAL

Kedua orang tua F tak pernah menghiraukan keberadaan anaknya. Yang mereka tahu, bila tidak pulang ke rumah berarti anak ini tidur di pinggir jalan. Pergaulan F pun terbilang luar biasa. Di usia semuda itu ia sudah sering berganti-ganti pacar. Bahkan meraba-raba badan pasangan menjadi hal yang biasa baginya. Kami sempat melihat komunikasi anak ini dengan pacarnya. Bila sang pacar meledek F, anak ini tak segan-segan menempeleng kepala sang pacar. Begitu pula sebaliknya. Sang pacar sering menjambak rambut F. Menurut F, orang tuanya memang sering tak peduli pada anak. Ketidakpedulian mereka bahkan telah merenggut nyawa dua orang adiknya. Peristiwanya bermula ketika sang ibu sering membawa adik F yang nomor dua berjulalan di pinggir jalan. Alasannya klise, di rumah tidak ada yang menjaga sang anak.

Suatu hari dada si anak sesak dan sulit bernapas. Ketika dibawa ke rumah sakit, si anak dinyatakan mengalami gangguan pernapasan akut dan sulit disembuhkan. Penyebab utamanya adalah polusi karena terlalu sering mengisap debu dan asap knalpot. Nyawa si anak tak bisa tertolong dan F pun kehilangan satu adiknya. Bukannya kapok, sang ibu kembali membawa anak berjualan di pinggir jalan. Kali ini yang dibawa adalah anak ketiganya. Hanya selang satu tahun, anak ini juga meninggal. Namun sang ibu selalu mengelak kalau anaknya itu meninggal karena gangguan pernapasan akibat polusi. Menurutnya, kedua anaknya itu meninggal akibat salah minum obat.

Tak jauh berbeda dengan kehidup­an F, Aris (bukan nama sebenarnya) juga harus mencari uang di jalanan. Padahal sang ayah, M masih mampu mencarikan biaya untuk anak laki-laki berusia 8 tahun ini. M adalah penjual kerupuk keliling di sekitar Jakarta Timur. Penghasilannya per hari kurang lebih Rp50 ribu. Artinya dalam sebulan M bisa mengantongi penghasilan kurang lebih Rp1,5 juta per bulan. Kondisi keuangan yang cukup baik ini tidak lantas membuat Aris senang. Ia sama seperti anak-anak yang lain, wajib mengemis di jalanan. Bukan semata-mata karena butuh, tapi karena disuruh orang tua. Setiap hari, dari pagi sampai malam, ia harus mengemis di sekitar Jakarta Timur. Bila sekali saja tidak mencari uang, ayahnya akan memukuli Aris. Akibat terlalu sering dipukul oleh sang ayah, telinga sebelah kanannya tidak bisa berfungsi lagi. Sangat menyedihkan.

Sifat kasar sang ayah mulai muncul sejak Aris berusia 4 tahun. Saat itu M bercerai dengan istrinya gara-gara sang istri berselingkuh. Ia marah dan kesal. Semua emosi itu ia lampiaskan kepada Aris. Saat marah ia bisa berubah seperti orang kesurupan. Semua benda yang ada di sampingnya hancur berantakan. Pernah suatu ketika M tengah makan nasi hangat. Aris yang tengah ba­ngun tidur tiba-tiba menangis. Ber­ulang kali M menyuruh anak itu untuk diam tapi tak bisa. Aris malah semakin kencang menangis. Kesal mendengar hal itu, M pun melempar piring beserta nasi hangat itu ke pipi Aris. Anak itu pun pingsan dan pipinya melepuh.

Saat M menceritakan peristiwa ini, M menyuruh Aris menunjukkan bekas-bekas luka itu. Anehnya, M malah bangga karena telah berhasil membuat anak satu-satunya itu takut kepadanya. Sambil tertawa terbahak-bahak, M mempertontonkan kepada kami luka anaknya itu. Tak hanya kekerasan fisik, M juga sering mengajak anaknya ini ke tempat prostitusi di daerah Jatinegara.

Di tempat maksiat itu, Aris disuruh menunggu di luar, sementara M asyik berhubungan intim dengan wanita lain di dalam tenda. "Saya mau mengajar anak ini untuk berani," begitu alasan M saat mengajak anaknya datang ke tempat prostitusi. Tak jauh berbeda dengan cerita Aris, lelaki bernama R juga menjadi korban kekerasan. Bedanya R adalah korban kekerasan seksual. Semenjak dibuang oleh orang tuanya, R harus berjuang menyambung hidup di jalan. Semenjak usia 7 tahun ia sudah mengemis di jalan. Namun sayang, ada orang-orang usil kepada anak ini.

Setiap hari ia selalu menjadi pelampiasan nafsu laki-laki bejat. Ia juga beberapa kali pernah (maaf) disodomi. Kini R berperilaku seperti perempuan. Di usianya yang baru 13 tahun, R se­ring dipanggil banci oleh orang-orang sekitarnya. Kepalang basah, akhirnya R pun menganggap dirinya sebagai perempuan. Setiap hari ia selalu memakai celana yang berukuran pas dengan kaki. Rambutnya panjang sebahu. Tak lupa ia juga acap memakai bedak dan lipstik.

Begitulah penampilan R saat turun ke jalan untuk mengemis dan mengamen. Diam-diam seorang induk semang pelacur memperhatikan tingkah laku R ini. Suatu hari ia diculik dan dibawa ke satu tempat. Di ruangan berukuran 3 x 3 meter sudah menunggu seorang laki-laki berbadan tegap. R kaget dan tak tahu harus berbuat apa. Laki-laki itu memaksa anak ini melayani dirinya. Baru selesai laki-laki pertama, masuk lelaki kedua. Setelah itu masuk lagi yang ketiga, keempat, hingga ketujuh. R diancam. Kalau tidak mau melayani ketujuh lelaki itu, ia akan disiksa. Akhirnya anak ini pasrah dan menerima saja. Kondisi mengenaskan ini bukan cerita fiksi atau karangan. Inilah realita yang terjadi pada sebagian pengamen dan pengemis anak di ibu kota.

Rencananya, untuk mengurangi anak-anak jalanan seperti cerita di atas, para LSM akan bahu-membahu dengan pemerintah agar jumlah mereka berkurang. Targetnya, menurut Endang, pada tahun 2014 sudah tidak ada lagi anak-anak jalanan di ibu kota. "Semua orang harus mendukung program ini. Minimal sadarkan kepada mereka bahwa jalanan bukanlah dunia untuk anak-anak. Mereka berhak mendapat kehidupan yang lebih baik. Me­reka berhak bermain dan bukan disiksa atau dipaksa mencari uang di jalanan," tutupnya tegas.[menujuhijau.blogspot.com]


Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Cara nge-Drug Cewe Cina Yang Extreme ( Full Pic )

Cara nge-Drug Cewe Cina Yang Extreme ( Full Pic ): Gila gan..beginilah aksi pecandu narkoba, pelakunya dalah seorang cewek.lihat bagaimana extreme-nya aksi ngedrug cewek ini..aje gile











Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Baju Merah.. Dijamin Bikin Puyeng Pala Bawah

Baju Merah.. Dijamin Bikin Puyeng Pala Bawah:

































Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Tali Lidah Putus Akibat Ciuman

Tali Lidah Putus Akibat Ciuman:

(Foto: thinkstock)Heilongjiang, China, Banyak studi membuktikan bahwa ciuman memiliki efek baik untuk kesehatan. Tapi bila dilakukan secara brutal, ciuman bisa berakibat fatal. Seorang wanita yang mengalami kerusakan lidah gara-gara dicium terlalu bernafsu oleh pasangannya.

Seorang wanita berusia 19 tahun asal Provinsi Heilongjiang, China, harus dirawat di rumah sakit gara-gara ciuman. Ia mengalami kerusakan di tali lidah (lingual frenulum atau frenulum lidah), yaitu bagian bawah lidah yang terlihat seperti tali saat lidah ditekuk ke atas.

Tali lidah wanita yang tidak mau disebutkan identitasnya ini putus saat berciuman dengan pacarnya. Saat itu, pacarnya sangat senang ketika melihatnya kembali setelah beberapa hari tidak bertemu dan langsung menciumnya dengan sangat keras.

Dokter di rumah sakit di Harbin, ibukota provinsi, mengatakan wanita itu datang dengan penuh darah di mulutnya. Diagnosis menunjukkan tali lidahnya putus, yang bisa mempengaruhi gerakan dan kemampuan pengucapan lidah, dan juga membuatnya susah untuk mengunyah, seperti dilansir Shanghaidaily, Kamis (29/9/2011).

Wanita tersebut mengatakan kepada dokter bahwa pacarnya sangat gembira bertemu dengannya setelah berpisah selama beberapa hari. Melepas rasa kangen, sang pacar langsung memeluk tubuhnya dan menciumnya dengan keras.

Dia mengatakan bahwa ia merasakan sakit yang tiba-tiba di lidahnya dan darah mulai mengucur, yang membuatnya takut untuk menangis.

Dokter harus melakukan operasi untuk membersihkan luka dan menyambung tali lidahnya yang putus. Meski masih susah makan dan sulit bicara, wanita itu kini mulai pulih dan masih berada di rumah sakit.

Frenulum lidah atau tali lidah merupakan lipatan selaput lendir kecil yang membentang dari dasar ke garis tengah muluh di bawah lidah. Frenulum pada lidah berfungsi untuk menempelkan lidah pada bagian dasar mulut.



Frenulum lidah ini akan terlihat jelas ketika orang melipat lidah ke arah atas. Frenulum lidah dapat dengan mudah robek oleh pukulan keras ke wajah atau mulut, sehingga frenulum robek kadang-kadang dijadikan tanda peringatan adanya kekerasan fisik. Kondisi ini bisa menyebabkan orang kesulitan berbicara dan makan.[detikhealth.com]



Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Photo Pacarnya Batman Yang Bohay banget

Photo Pacarnya Batman Yang Bohay banget:










Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman