Minggu, 04 September 2011

Sayembara Lambang Hak Asasi Manusia

Sayembara Lambang Hak Asasi Manusia:
lambang hak asasi manusia
Cinta memiliki lambang hati, perdamaian dengan merpati putih, lalu bagaimana dengan hak asasi manusia? Itulah yang menjadi dasar sekelompok orang melakukan lomba mencari "Sebuah Lambang untuk Hak Asasi Manusia“.



Inisiatif ini berhasil menjaring 15.375 desain lambang HAM dari 190 negara. Setelah disaring, keluarlah 10 desain yang akan dipilih sampai 17 September 2011 ini melalui internet.



Sepuluh finalis yang telah dipilih oleh tim juri, kini siap untuk dipilih dari tanggal 27 Agustus hingga 17 September 2011. Siapa saja bisa memilih lambang favoritnya di www.humanrightslogo.net, terbuka bagi siapa saja di seluruh dunia.



Pemenang sayembara lambang ini akan diumumkan pada tangal 23 September 2011 – bersamaan dengan berlangsungnya Rapat Umum Persatuan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat. Acara tersebut dapat diikuti di seluruh dunia melalui Internet.



Dalam siaran pers yang dikeluarkan Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, inisiatif ini didukung sebuah tim juri yang terdiri atas orang terkenal dan terpandang. Mereka antara lain Komisaris Tinggi Bagi HAM PBB Navanethem Pillay (Afrika Selatan), penerima lima kali Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi (Myanmar), Shirin Ebadi (Iran), Muhammad Yunus (Bangladesh), Mikhail Gorbachev (Rusia), Jimmy Carter (AS), Angelina Acheng Atyam (Pembela Hak Anak, Uganda), Waris Dirie (Top Model dan Pejuang Peranan Wanita, Somalia) Roland Emmerich (produser dan sutradara film Hollywood, Jerman), Carolyn Gomes (Pejuang HAM, Jamaika), Juanes (Penyanyi Pop dan aktivis perdamaian, Kolumbia) Somaly Mam (Aktivis HAM, Kamboja), Paikiasothy Saravanamuttu (Aktivis HAM, Sri Lanka), Jimmy Wales (pencipta Wikipedia, AS) maupun ahli desain terpandang secara internasional seperti Ahmad Humeid (Jordania), Javier Mariscal (Spanyol) dan Erik Spiekermann (Jerman).



Selain itu juga Menteri Luar Negeri dari Bosnia dan Herzegovina, Chili, Jerman, Kanada, Mauritius, Senegal, Singapur, Ceko dan Uruguay, yang mendorong terciptanya dasar untuk menyelenggarakan sayembara lambang hak asazi manusia ini. (eh)





source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman