Kamis, 17 November 2011

Awas... Jakarta, Merapi, Bengawan Solo dan Citarum

Awas... Jakarta, Merapi, Bengawan Solo dan Citarum:

Indonesia dibayangi sejumlah bencana besar menjelang musim hujan yang terjadi dalam bulan-bulan mendatang. Hujan besar bisa menyebabkan banjir lahar dingin di Merapi dan banjir besar Jakarta, serta melubernya sungai Bengawan Solo dan Citarum.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (17/11/11), di Jakarta, mengatakan, empat area ini menjadi perhatian khusus pemerintah karena potensi kerugian dan tingkat bahaya yang paling tinggi.

Ancaman lahar dingin di Merapi terkait dengan masih adanya 90 juta meter kubik material piroklastik di lereng Merapi. Sekitar 50 persen di lereng selatan yang dapat mengalir ke Kali Woro, Kali Gendol, Kali Opak, dan Kali Boyong. Sisanya, berada di sisi barat ke Kali Krasak, Kali Putih, Kali Lamat, dan Kali Pabelan. Sebanyak 244 dam sabo yang ada terisi pasir 18,24 juta meter kubik atau 90 persen dari kapasitasnya.

Untuk Jakarta, bayangan terjadinya siklus banjir lima tahunan 2002 dan 2007 masih menghantui. "Cukup sulit mengatasi banjir secara total di Jakarta. Meskipun upaya penanganan telah dilakukan sejak tahun 1960-an, namun masalah banjir tetap ada. Masalah banjir Jakarta sangat kompleks," cetus Sutopo.

Dalam tiga dasawarsa terakhir besaran banjir yang masuk ke Jakarta dari hulu dan tengah 13 sungai meningkat hampir 50 persen. Amblesan permukaan tanah di Jakarta rata-rata sekitar 3,5 centimeter per tahun. Air laut naik 4,38-7 milimeter per tahun.

Sementara itu, kemampuan sungai dan drainase di Jakarta makin berkurang untuk menggelontorkan air. Akibatnya, banjir mudah terjadi.

Saat ini ada 62 titik lokasi banjir di Jakarta. Daerah-daerah penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi juga terjadi banjir saat hujan ekstrem.

Di hulu Sungai Citarum di daerah yang langganan banjir di sekitar Majalaya, Baleendah dan sekitarnya. Saat ini pengerukan dan normalisasi sungai dilakukan oleh Kementerian PU untuk mengatasi masalah sungai. Kerusakan hulu DAS Citarum dan tekanan penduduk yang melebihi daya dukung memberikan kontribusi penyebab banjir.

Sedangkan di DAS Bengawan Solo daerah di Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik merupakan daerah langganan banjir.

http://www.fashingnet.com/2011/11/awas-jakarta-merapi-bengawan-solo-dan.html



Jangan Lupa Di Like Ya Gan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman