Rabu, 14 Desember 2011

Tubuh Terbakar Usai Perawatan Kulit

Tubuh Terbakar Usai Perawatan Kulit:

Journalist Charlotte Cripps poses for a photograph in 2008 following botched IPL treatment at a beauty salon

Charlotte Cripps berteriak histeris saat memandangi dirinya di cermin. Sebagian wajah dan dadanya penuh luka bakar, seperti tersengat stempel logam panas secara berulang. Kulitnya cacat permanen.

Wanita 40 tahun itu menyesal telah mendatangi sebuah salon kecantikan di London, Inggris. Niatnya mempercantik kulit justru berujung petaka.

Kisah tragis itu bermula saat Cripps tergiur rekomendasi seorang teman untuk menjajal 'Intense Pulsed Light Treatment'. Ini merupakan sebuah perawatan yang mengandalkan energi cahaya untuk memperhalus kulit.

Cripps masih ingat dengan rasa sakit luar biasa saat perawatan berlangsung. Kala itu, ia masih berpikir positif. Meyakini prinsip bahwa menjadi cantik itu terkadang menyakitkan, ia tak protes saat seorang terapis terus menyakitinya dengan sebuah alat yang dimainkan di atas kulit dada dan wajah.

"Setelah selesai, aku meninggalkan klinik dan segera sampai rumah 20 menit kemudian. Aku sengaja melihat ke cermin untuk melihat apa yang terjadi, dan seketika aku menjerit," katanya, seperti dikutip Daily Mail. "Dada saya penuh dengan luka bakar merah, tampak seperti stempel panas."



After the procedure, Charlotte worked with a dermatologist to get her skin
looking like this in 2009

Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis The Independent itu segera menjadi perbincangan media. Di tengah kisahnya yang menjadi sorotan, ia memutuskan mendatangi dokter spesialis kulit untuk memulihkan kondisinya, sekitar tahun 2009.

Butuh waktu berbulan-bulan dan biaya mahal untuk memulihkan kulitnya. "Sebelum itu, aku tidak bisa meletakkan selimut atau apapun di atas kulit, karena rasanya sangat menyakitkan," katanya di program 'Inside Out London', yang tayang di jaringan televisi BBC, pekan ini.



Charlotte Cripps fears she is permanently scarred after a botched cosmetic procedure

Dari pengalaman itu, Cripps berharap negaranya segera memiliki aturan hukum yang dapat melindungi para wanita pemuja kecantikan. "Aku pikir harus ada hukum yang mengatur agar seseorang tak mudah melakukan botoks atau perawatan kecantikan ekstrim lainnya tanpa pengawasan dokter."

Heidi Worman, seorang praktisi kesehatan sepakat dengan Cripps. Menurutnya, "Kita perlu peraturan untuk melindungi masyarakat, karena jika prosedur itu gagal akan membutuhkan perawatan lebih besar untuk memperbaikinya."Follow @exelroze
JANGAN lUPA LIKE GAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman