A man is not old until regrets take the place of dreams. – Manusia tidak menjadi tua sampai penyesalan menggantikan impiannya.”
Mark Twain,
dalam suratnya kepada Edward L. Dimmitt, tertanggal 19 Juli tahun 1901.
Usia bukanlah faktor penentu kesuksesan atau kebahagiaan seseorang. Pertambahan usia tidak mengurangi semangat ataupun membuat hati saya risau. Sampai suatu ketika saya disapa om (paman) oleh seorang anak kecil. Saya membatin, “Rupanya pertambahan usia sudah terlihat dalam penampilan saya.”
Apalagi sejak memasuki usia 40 tahun, saya merasa energi dan stamina mulai menurun. Padahal sebelumnya saya masih merasa segar meskipun sudah memandu sebuah seminar yang diselenggarakan selama selama 2 hari 1 malam. Penurunan fungsi organ tubuh juga saya rasakan ketika membaca buku tiba-tiba hurufnya kabur. Setelah saya angkat agak jauh barulah kelihatan.
Saya terpaksa berobat ke dokter spesialis mata. Tetapi dokter menyatakan saya harus mengenakan kacamata plus ukuran 1,5. Ketika saya bertanya apakah ada alternatif lain untuk memperbaiki kondisi mata saya, misalnya operasi atau terapi? Dengan santai tetapi tegas dokter itu menjawab tidak bisa. Jawaban itu seketika membuat saya seakan-akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga.
Kemudian salah seorang teman saya mengomentari, “Nasi sudah jadi bubur, mata basi sudah jadi kabur. Kehidupan dimulai di usia 40 berarti mulai budek (kesulitan mendengar), mulai pikun, mulai terserang tekanan darah tinggi, mulai cepat lelah, mulai cepat bingung, mulai begini begitu!” Di samping berkurangnya fungsi organ tubuh, tanggung jawab di usia 40 tahun juga semakin besar entah sebagai orang tua, anak, dan pasangan. Apakah ungkapan yang menyatakan bahwa kehidupan dimulai di usia 40 hanyalah slogan belaka untuk menutupi rasa frustasi karena kebutuhan semakin besar sedangkan pendapatan menurun, atau hanya untuk menghibur diri karena diliputi kekhawatiran akibat pertambahan usia dan penurunan fungsi organ tubuh serta penampilan?
Suka atau tidak suka itulah kenyataan yang harus saya terima. Tetapi saya tidak pasrah begitu saja, karena pasti ada hikmah dibalik semua itu. Pepatah mengatakan, “Every adversity, every failure, every heartache carries with it the seed on an equal or greater benefit. Setiap tantangan, kegagalan, dan kesedihan menciptakan awal keberuntungan yang luar biasa.”
Saya tak ingin berlama-lama menyesali segala yang hilang seiring bertambahnya usia. Lebih mendisiplinkan diri melakukan pola kehidupan sehat sesegera mungkin adalah ide yang melintas begitu saja di dalam benak saya kala itu. Bertambahnya usia membuat saya berusaha lebih disiplin meluangkan setiap pagi berolah raga, yaitu berjalan diatas treadmill sekurang-kurangnya 45 – 60 menit sambil menonton televisi khususnya berita terhangat di dunia.
Sementara untuk kebugaran tubuh dari dalam, sebagai seorang vegetarian saya selalu minum 5 jenis sari buah & sayur setiap bangun pagi. Saya juga mengkonsumsi makanan kesehatan alami. Hal itu saya lakukan supaya tubuh mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, meskipun saya membatasi konsumsi makanan untuk menjaga berat badan tidak lebih atau kurang dari 68 kilogram. Kebiasaan berolah raga, minum sari buah dan sayuran, serta melengkapinya dengan makan makanan kesehatan cukup membantu upaya saya menjaga energi dan stamina tubuh tetap bugar meski usia merangkak naik.
Di sela kesibukan, saya upayakan belajar dari buku, internet, atau fenomena kehidupan sehari-hari. Saya lakukan hal itu secara berkesinambungan. Ilmu pengetahuan yang telah saya peroleh dari aktifitas belajar merupakan sumber semangat dan inspirasi untuk menulis buku. Jadi meskipun usia bertambah, ilmu pengetahuan memungkinkan saya lebih produktif dalam bekerja dan menulis buku.
Semakin bertambah usia mendorong saya untuk memperbanyak waktu mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Aktifitas spiritual saat sembahyang dan berdo’a menjadi sumber keseimbangan dan kedamaian hati. “Science without religion is lame, religion without science is blind. Ilmu pengetahuan tanpa agama akan timpang, sedangkan agama tanpa ilmu juga akan buta,” kata Einstein. Di usia yang merambat naik diatas 40, aktifitas menjalankan ibadah memperbesar kekuatan di dalam diri saya untuk melaksanakan tanggung jawab dalam pekerjaan dengan benar dan lebih baik, begitupun tanggung jawab sebagai ayah, anak atau sebagai pasangan.
Pertambahan usia membuat saya ingin lebih lama bersama keluarga, sebab selama ini saya lebih banyak menggunakan waktu untuk bekerja. Saya menyisakan lebih banyak waktu bersama anak-anak dan istri. Bermain dan tertawa bersama mereka membuat saya merasa lebih muda 10 tahun.
Meski usia sudah 44 tahun, saya masih dapat menciptakan kemajuan lebih besar, menikmati kebahagiaan dan hidup lebih baik. Semua itu tidak selalu terkait dengan uang, melainkan pola hidup dan makan yang sehat, serta memperbanyak waktu untuk keluarga dan belajar serta mempertebal keimanan. Cara itu telah membuat saya benar-benar menikmati fase hidup diatas usia 40 tahun. Serasa kehidupan yang baru saya mulai.
* Andrew How adalah seorang motivator dan penulis buku-buku bestseller. Ia berulang tahun pada tanggal 28 Agustus 2006.
Sabtu, 04 Oktober 2008
JUAL BUKU LANGKAH
Ada ingin berpenghasilan 100 juta perbulan dengan menjadi AGENT ASURANSI, menjadi bagian dari perkumpulan MDRT (Milion Dollar Round Table) Yaitu perkumpulan TOP AGEN ASURANSI dari berbagai perusahaan ASURANSI yang berpenghasilan di atas 50 juta perbulan yang melakukan pertemuan bersama untuk saling berbagi resep kesuksesan dalam menjadi MARKETING handal. Buku MY WINNING FORMULA ini jawabannya.
SATU HARI SATU POLIS. Steven Tiw Bertutur kepada anda bagaimana meraih kesuksesan dalam penjualan Asuransi jiwa.
Secara umum penabungan di UNIT LINK (jenis prodak asuransi terlaris saat ini karena ada unsur investasi rata-rata 30% per tahun)
Biasanya sekitar 300rb setiap bulan selama 10 tahun, Agen asuransi mendapat bonus sekitar 60 ribu setiap bulan selama 2 tahun. Rata-rata agen mendapat nasabah 1 per minggu. Jadi produksi mereka perbulan rata-rata 4 nasabah. Jika anda menererapkan teori yang ada di buku MY WINNING FORMULA ini anda akan mendapatkan penjualan yang fantastis. Bukan 1 minggu 1 case tetapi 1 hari 1 case. Bulan bertama awal jadi agen anda bisa mendapatkan 30 case closing (menabung) dari nasabah jadi bisa anda hitung komisi anda
di bulan pertama sekitar 30 x 60ribu =1,8jt
bulan kedua komisi anda 60 nasabah x 60rb = 3,6 jt
bulan ke 3 komisi anda 90 nasabah x 60rb = 5,4juta
bulan selanjutnya anda hitung sendiri betapa fantastis peningkatan penghasailan anda dengan berbisnis menjadi AGEN ASURANSI
"misi bisnis asuransi jwa adalah membantu orang-orang"tegas Steven Tiw. Inilah pertama di catat dalam tinta emas dari paparan pengalaman nyata seorang peraih IMM Sky Dragon Award. Penegasannya amat menyejukkan di tengah deru dan hingar bingar kehidupan kapitalis yang membabi buta pada milenium ke tiga ini.
Buku ini merupakan paparan pengalaman nyata seorang agen yang berkaliber Internasional. Dengan kalimat yang sangat renyah, Steven menceritakan riwayat perjalanan kehidupannya yang berliku dan panjang. filosofi hidup dan bisnisnya dan teknik-teknik penjualan polis. Dia juga melengkapi dengan ilustrasi dan diagram sebagai bekal untuk menjelaskan hal ihwal asuransi kepada calon-calon nasabah. Semua ini menjadikan buku ini benar benar berbeda dari buku buku sejenisnya.
Buku ini jelas perlu dibaca, buka hanya oleh para agen asuransio, agen penjual, dan jajaran pemimpin asuransi jiwa, tetapi oleh masyarakat luas. Agar bisa meraih sukses yang sama yakni pengasilan yang fantastis.
TESTIMONY
"satu hari satu polis" selama 7 tahun berturut-turut merupakan suatu fantastic selling dalam penjualan asuransi jiwa, Dengan keuletan konsistensi diri, keyakinan dan mentalitas yang kuat, Steven Tiw membuktikan apa yang tidak terpikirkan oleh orang lain untuk mencapainya. Sebagai pribadi yang sederhana dia memaparkan perjalanan hidupnya dan mencapai harga yang sangat mahal untuk mencapai arti sebuah KESUKSESAN semoga bukuini mampu mengubah hidup anda dan memulai hari yang baru
(Hawari Tanjaya, Senior Agency Manager Jogja)
Profesionalime, keuletan ketekunan, fokus pada pekerjaan dan intregritas tinggi merupakan kunci keberhasilan dari seorang Steven Tiw, Kita bisa belajar banyak hal dari buku ini
(Dr Arifin, Senior Agency Manager Medan)
Hidup adalah Pilihan, tergantung kita mau pilih yang mana. Steven Tiw terlahir dari keluarga miskin, tetapi berkat kegigihan dan keuletannya dia berhasil menerobos dan meraih sukses yang luar biasa dahsyat.
(Damai,Senior Agency Manager Batam)
Fantastik, inspiratif, dan membangkitkan motivasi. Steven Tiw menulis dan bercerita dengan hati, baca buku ini dan terapkan formula suksesnya dalam bisnis anda. Perubahan besar akan anda alami.
(Handoyo Prasetyo, MDRT Member 2004-2006)
Buku " My Winning Formula" mengajarkan cara bertemu dan berbicara dengan orang yang tidak di kenal, membuka pasar baru dan menguasai pasar tersebut. Keahlian tersebut, cara membangun bisnis jangka panjang, megatasi pertanyaan dan hambatan dari nasabah, dapat di pelajari dari buku ini.
(Linda Widjaja, Senior Agency Manager Jakarta)
Okay, ini adalah bagaimana anda bisa memesan buku MY WINNING FORMULA
1. Transfer Rek. Bank LIPPO no 529-10-69669-5/Bank Mandiri no 144-00-0560799-6 Atau No Rekening BCA: 1730095160 atas nama MOCH OKTAVIRA HENDRA sebesar Rp. 500.000,-
2. Konfirmasikan transfer anda dengan sms ke no 085-649-795-901 beserta memberikan nama, alamat lengkap pengiriman, no rekening anda tulis MY WINNING FORMULA
contoh:
MY WINNING FORMULA#arif #jl lombok surabaya #rekening BCA xxxxxxxxxxxxxx#transfer 500.000
3. Paket buku MY WINNING FORMULA ini akan anda terima di pintu rumah anda dalam 1-2 hari kerja
SATU HARI SATU POLIS. Steven Tiw Bertutur kepada anda bagaimana meraih kesuksesan dalam penjualan Asuransi jiwa.
Secara umum penabungan di UNIT LINK (jenis prodak asuransi terlaris saat ini karena ada unsur investasi rata-rata 30% per tahun)
Biasanya sekitar 300rb setiap bulan selama 10 tahun, Agen asuransi mendapat bonus sekitar 60 ribu setiap bulan selama 2 tahun. Rata-rata agen mendapat nasabah 1 per minggu. Jadi produksi mereka perbulan rata-rata 4 nasabah. Jika anda menererapkan teori yang ada di buku MY WINNING FORMULA ini anda akan mendapatkan penjualan yang fantastis. Bukan 1 minggu 1 case tetapi 1 hari 1 case. Bulan bertama awal jadi agen anda bisa mendapatkan 30 case closing (menabung) dari nasabah jadi bisa anda hitung komisi anda
di bulan pertama sekitar 30 x 60ribu =1,8jt
bulan kedua komisi anda 60 nasabah x 60rb = 3,6 jt
bulan ke 3 komisi anda 90 nasabah x 60rb = 5,4juta
bulan selanjutnya anda hitung sendiri betapa fantastis peningkatan penghasailan anda dengan berbisnis menjadi AGEN ASURANSI
"misi bisnis asuransi jwa adalah membantu orang-orang"tegas Steven Tiw. Inilah pertama di catat dalam tinta emas dari paparan pengalaman nyata seorang peraih IMM Sky Dragon Award. Penegasannya amat menyejukkan di tengah deru dan hingar bingar kehidupan kapitalis yang membabi buta pada milenium ke tiga ini.
Buku ini merupakan paparan pengalaman nyata seorang agen yang berkaliber Internasional. Dengan kalimat yang sangat renyah, Steven menceritakan riwayat perjalanan kehidupannya yang berliku dan panjang. filosofi hidup dan bisnisnya dan teknik-teknik penjualan polis. Dia juga melengkapi dengan ilustrasi dan diagram sebagai bekal untuk menjelaskan hal ihwal asuransi kepada calon-calon nasabah. Semua ini menjadikan buku ini benar benar berbeda dari buku buku sejenisnya.
Buku ini jelas perlu dibaca, buka hanya oleh para agen asuransio, agen penjual, dan jajaran pemimpin asuransi jiwa, tetapi oleh masyarakat luas. Agar bisa meraih sukses yang sama yakni pengasilan yang fantastis.
TESTIMONY
"satu hari satu polis" selama 7 tahun berturut-turut merupakan suatu fantastic selling dalam penjualan asuransi jiwa, Dengan keuletan konsistensi diri, keyakinan dan mentalitas yang kuat, Steven Tiw membuktikan apa yang tidak terpikirkan oleh orang lain untuk mencapainya. Sebagai pribadi yang sederhana dia memaparkan perjalanan hidupnya dan mencapai harga yang sangat mahal untuk mencapai arti sebuah KESUKSESAN semoga bukuini mampu mengubah hidup anda dan memulai hari yang baru
(Hawari Tanjaya, Senior Agency Manager Jogja)
Profesionalime, keuletan ketekunan, fokus pada pekerjaan dan intregritas tinggi merupakan kunci keberhasilan dari seorang Steven Tiw, Kita bisa belajar banyak hal dari buku ini
(Dr Arifin, Senior Agency Manager Medan)
Hidup adalah Pilihan, tergantung kita mau pilih yang mana. Steven Tiw terlahir dari keluarga miskin, tetapi berkat kegigihan dan keuletannya dia berhasil menerobos dan meraih sukses yang luar biasa dahsyat.
(Damai,Senior Agency Manager Batam)
Fantastik, inspiratif, dan membangkitkan motivasi. Steven Tiw menulis dan bercerita dengan hati, baca buku ini dan terapkan formula suksesnya dalam bisnis anda. Perubahan besar akan anda alami.
(Handoyo Prasetyo, MDRT Member 2004-2006)
Buku " My Winning Formula" mengajarkan cara bertemu dan berbicara dengan orang yang tidak di kenal, membuka pasar baru dan menguasai pasar tersebut. Keahlian tersebut, cara membangun bisnis jangka panjang, megatasi pertanyaan dan hambatan dari nasabah, dapat di pelajari dari buku ini.
(Linda Widjaja, Senior Agency Manager Jakarta)
Okay, ini adalah bagaimana anda bisa memesan buku MY WINNING FORMULA
1. Transfer Rek. Bank LIPPO no 529-10-69669-5/Bank Mandiri no 144-00-0560799-6 Atau No Rekening BCA: 1730095160 atas nama MOCH OKTAVIRA HENDRA sebesar Rp. 500.000,-
2. Konfirmasikan transfer anda dengan sms ke no 085-649-795-901 beserta memberikan nama, alamat lengkap pengiriman, no rekening anda tulis MY WINNING FORMULA
contoh:
MY WINNING FORMULA#arif #jl lombok surabaya #rekening BCA xxxxxxxxxxxxxx#transfer 500.000
3. Paket buku MY WINNING FORMULA ini akan anda terima di pintu rumah anda dalam 1-2 hari kerja
BANGKIT DARI KETERPURUKAN
Jika Anda mau menerima kegagalan dan belajar darinya, jika Anda mau menganggap kegagalan merupakan sebuah karunia yg tersembunyi dan bangkit kembali, maka Anda memiliki potensi menggunakan salah satu sumber kekuatan paling hebat untuk meraih kesuksesan.”
~ Joseph Sugarman
Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan. Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa saja menyeret kita dalam keterpurukan. Bila kita melihat ke sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk kemalangan lainnya.
Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan melaksanakan rencana dengan lebih baik.
“Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you learn what doesn’t work; and second, the failure gives you the opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi kita untuk mencoba pendekatan baru,” kata Roger Van Oech.
Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney, Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali, Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper Columbus, Anthony Robins, dan lain sebagainya, sudah pernah mengalami keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.
Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki gunung:
1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka inginkan.
Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras, dan mental yang kuat.
Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai tujuan tertinggi. “Our greatest glory is not in never falling, but in rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika gagal,” cetus Confucius.
Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai. Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup keras.
Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik. Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.[aho]
* Andrew Ho adalah motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller
~ Joseph Sugarman
Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan. Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa saja menyeret kita dalam keterpurukan. Bila kita melihat ke sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk kemalangan lainnya.
Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan melaksanakan rencana dengan lebih baik.
“Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you learn what doesn’t work; and second, the failure gives you the opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi kita untuk mencoba pendekatan baru,” kata Roger Van Oech.
Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney, Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali, Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper Columbus, Anthony Robins, dan lain sebagainya, sudah pernah mengalami keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.
Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki gunung:
1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka inginkan.
Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras, dan mental yang kuat.
Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai tujuan tertinggi. “Our greatest glory is not in never falling, but in rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika gagal,” cetus Confucius.
Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai. Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup keras.
Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik. Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.[aho]
* Andrew Ho adalah motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller
MENGUNJUNGI KAMPUNG HALAMAN ALMARHUM AYAH
Kids go where there is excitement. They stay where there is love.
– Anak kecil cenderung mendatangi tempat yang menyenangkan. Mereka akan memilih tinggal di tempat yang dipenuhi oleh cinta.”
~ Zig Ziglar
Kilas balik tentang negeri di daratan Cina 200 tahun lalu masih identik dengan kehidupan yang serba sulit. Banyak anak muda terpaksa meninggalkan kampung halaman berlayar menuju Asia Tenggara untuk mencari nafkah hidup. Tak jarang mereka berganti kewarganegaan dan berperan cukup penting di berbagai bidang di negara yang disinggahi.
Ayah saya adalah salah satu di antara perantau tersebut. Beliau meninggalkan kampung halaman di Pulau Hainan menuju Malaysia. Dengan kerja keras ayah merintis usaha, menabung, sampai kemudian memiliki keluarga, sumber penghasilan dan jabatan cukup penting di sebuah kota kecil di Malaysia. Saya masih ingat, ayah selalu menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan tiap bulan untuk adik dan ibunya di Cina.
Itu semua menunjukkan bukti cinta ayah kepada keluarganya. Walaupun keinginan untuk tinggal bersama adik dan ibunya harus kandas karena hubungan diplomatis kedua negara belum memungkinkan. Tetapi ayah berusaha menemui keluarganya, dan baru dapat bertemu adiknya di Singapura setelah 50 tahun terpisah.
Didorong rasa cintanya pula, ayah berkunjung ke kampung halamannya beberapa kali. Dalam kunjungan tersebut, ayah menyumbangkan dana untuk pembangunan sebuah vihara dan penampungan air sebagai bentuk cinta terhadap keluarga dan desa kelahirannya.
Singkat cerita, kami para putra dan putri ayah yang selama ini sudah bermukim di Singapura, Malaysia, Australia, dan Indonesia berencana berkunjung ke kampung ayah. Sejak satu tahun lalu rencana tersebut kami matangkan. Kami sepakat untuk berkumpul di Singapura lalu berangkat bersama ke Cina pada pertengahan Desember 2006 lalu.
Sesampainya di Cina, tepatnya di pulau Hainan, kami 7 bersaudara dan 12 orang anggota keluarga, menemukan kehangatan keluarga yang luar biasa. Pemandangan alam di sana yang sangat cantik, ikut mendukung indahnya suasana pertemuan kami. Kedatangan kami sekeluarga benar-benar disambut gembira oleh famili yang masih menetap di kampung yang sudah dilengkapi listrik, sarana air bersih, dan sudah jauh lebih baik dibandingkan puluhan tahun yang lalu. Tak tanggung-tanggung, kami dijamu secara istimewa dan meriah selama 3 hari 2 malam.
Kehangatan sebuah keluarga benar-benar saya rasakan ketika 7 bersaudara berkumpul dan berbagi seperti saat itu. Kami berbaur mandi bersama di suatu sore di kolam renang yang hangat, meskipun kakak tertua sudah berusia 65 tahun sedangkan adik bungsu sudah berusia 42 tahun. Selama 1 minggu penuh kami menghabiskan waktu bersama, berkumpul dan melupakan semua kesibukan dalam memperjuangkan kehidupan dan masa depan keluarga masing-masing.
Saya sadar bahwa kemesraan seperti yang kami miliki dapat memudar begitu saja. Itu mungkin bisa terjadi kalau kami jarang bertemu dan berkomunikasi. Karena itu kami berkomitmen meluangkan waktu untuk berkumpul bersama sesibuk apa pun jadwal pekerjaan atau tanggung jawab yang harus kami selesaikan. Minimal dalam satu tahun kami menjadwalkan pertemuan dua kali, yaitu setiap merayakan tahun baru Imlek dan ulang tahun ibu.
Kami menganggap bahwa meluangkan waktu untuk bertemu sangat penting untuk menjaga kemesraan dan kehangatan dalam keluarga. Kesibukan tak dapat dijadikan pembenaran untuk tidak saling meluangkan waktu bagi keluarga tercinta. Saya menganggap keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang mempunyai pengaruh besar bagi pembentukan kepribadian setiap anggotanya. Tak dapat dimungkiri bahwa eksistensi dan fungsi keluarga sangatlah penting dalam kehidupan kita.
Saya sendiri merasakan kehangatan dan kebahagiaan dalam keluarga besar maupun dalam keluarga kecil saya. Saya dapat merasakan bahwa cinta dan kasih sayang dalam keluarga adalah sumber kebahagiaan. Mother Theresa mengatakan, “Love begins at home, and it is not how much we do...but how much love we put in that action… - Cinta berasal dari rumah (keluarga), dan bukan diukur berdasarkan apa yang telah kita lakukan, melainkan seberapa besar cinta kita dalam melakukan tindakan tersebut.”
Cinta kasih yang tulus dari masing-masing anggota keluarga menciptakan suasana saling menghargai. Bila masing-masing anggota keluarga sudah saling menghargai, maka hal itu akan menciptakan rasa saling percaya satu sama lain yang memicu sinergi untuk berbuat yang terbaik. Pengalaman dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan perhatian serta penghargaan disadari atau tidak sudah mempengaruhi tekad saya untuk berhasil, apa pun tantangan yang harus saya hadapi.
Keluarga adalah pusat terciptanya kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan. Di sanalah masing-masing anggota keluarga mendapatkan motivasi dan inspirasi untuk memberikan dan melakukan yang terbaik sebagai wujud cinta kasih dan perhatian terhadap keluarga. Itulah pengalaman saya yang paling berkesan selama mengunjungi kampung halaman almarhum ayah di Hainan-Cina.[aho]
* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku best-seller.
– Anak kecil cenderung mendatangi tempat yang menyenangkan. Mereka akan memilih tinggal di tempat yang dipenuhi oleh cinta.”
~ Zig Ziglar
Kilas balik tentang negeri di daratan Cina 200 tahun lalu masih identik dengan kehidupan yang serba sulit. Banyak anak muda terpaksa meninggalkan kampung halaman berlayar menuju Asia Tenggara untuk mencari nafkah hidup. Tak jarang mereka berganti kewarganegaan dan berperan cukup penting di berbagai bidang di negara yang disinggahi.
Ayah saya adalah salah satu di antara perantau tersebut. Beliau meninggalkan kampung halaman di Pulau Hainan menuju Malaysia. Dengan kerja keras ayah merintis usaha, menabung, sampai kemudian memiliki keluarga, sumber penghasilan dan jabatan cukup penting di sebuah kota kecil di Malaysia. Saya masih ingat, ayah selalu menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan tiap bulan untuk adik dan ibunya di Cina.
Itu semua menunjukkan bukti cinta ayah kepada keluarganya. Walaupun keinginan untuk tinggal bersama adik dan ibunya harus kandas karena hubungan diplomatis kedua negara belum memungkinkan. Tetapi ayah berusaha menemui keluarganya, dan baru dapat bertemu adiknya di Singapura setelah 50 tahun terpisah.
Didorong rasa cintanya pula, ayah berkunjung ke kampung halamannya beberapa kali. Dalam kunjungan tersebut, ayah menyumbangkan dana untuk pembangunan sebuah vihara dan penampungan air sebagai bentuk cinta terhadap keluarga dan desa kelahirannya.
Singkat cerita, kami para putra dan putri ayah yang selama ini sudah bermukim di Singapura, Malaysia, Australia, dan Indonesia berencana berkunjung ke kampung ayah. Sejak satu tahun lalu rencana tersebut kami matangkan. Kami sepakat untuk berkumpul di Singapura lalu berangkat bersama ke Cina pada pertengahan Desember 2006 lalu.
Sesampainya di Cina, tepatnya di pulau Hainan, kami 7 bersaudara dan 12 orang anggota keluarga, menemukan kehangatan keluarga yang luar biasa. Pemandangan alam di sana yang sangat cantik, ikut mendukung indahnya suasana pertemuan kami. Kedatangan kami sekeluarga benar-benar disambut gembira oleh famili yang masih menetap di kampung yang sudah dilengkapi listrik, sarana air bersih, dan sudah jauh lebih baik dibandingkan puluhan tahun yang lalu. Tak tanggung-tanggung, kami dijamu secara istimewa dan meriah selama 3 hari 2 malam.
Kehangatan sebuah keluarga benar-benar saya rasakan ketika 7 bersaudara berkumpul dan berbagi seperti saat itu. Kami berbaur mandi bersama di suatu sore di kolam renang yang hangat, meskipun kakak tertua sudah berusia 65 tahun sedangkan adik bungsu sudah berusia 42 tahun. Selama 1 minggu penuh kami menghabiskan waktu bersama, berkumpul dan melupakan semua kesibukan dalam memperjuangkan kehidupan dan masa depan keluarga masing-masing.
Saya sadar bahwa kemesraan seperti yang kami miliki dapat memudar begitu saja. Itu mungkin bisa terjadi kalau kami jarang bertemu dan berkomunikasi. Karena itu kami berkomitmen meluangkan waktu untuk berkumpul bersama sesibuk apa pun jadwal pekerjaan atau tanggung jawab yang harus kami selesaikan. Minimal dalam satu tahun kami menjadwalkan pertemuan dua kali, yaitu setiap merayakan tahun baru Imlek dan ulang tahun ibu.
Kami menganggap bahwa meluangkan waktu untuk bertemu sangat penting untuk menjaga kemesraan dan kehangatan dalam keluarga. Kesibukan tak dapat dijadikan pembenaran untuk tidak saling meluangkan waktu bagi keluarga tercinta. Saya menganggap keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang mempunyai pengaruh besar bagi pembentukan kepribadian setiap anggotanya. Tak dapat dimungkiri bahwa eksistensi dan fungsi keluarga sangatlah penting dalam kehidupan kita.
Saya sendiri merasakan kehangatan dan kebahagiaan dalam keluarga besar maupun dalam keluarga kecil saya. Saya dapat merasakan bahwa cinta dan kasih sayang dalam keluarga adalah sumber kebahagiaan. Mother Theresa mengatakan, “Love begins at home, and it is not how much we do...but how much love we put in that action… - Cinta berasal dari rumah (keluarga), dan bukan diukur berdasarkan apa yang telah kita lakukan, melainkan seberapa besar cinta kita dalam melakukan tindakan tersebut.”
Cinta kasih yang tulus dari masing-masing anggota keluarga menciptakan suasana saling menghargai. Bila masing-masing anggota keluarga sudah saling menghargai, maka hal itu akan menciptakan rasa saling percaya satu sama lain yang memicu sinergi untuk berbuat yang terbaik. Pengalaman dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan perhatian serta penghargaan disadari atau tidak sudah mempengaruhi tekad saya untuk berhasil, apa pun tantangan yang harus saya hadapi.
Keluarga adalah pusat terciptanya kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan. Di sanalah masing-masing anggota keluarga mendapatkan motivasi dan inspirasi untuk memberikan dan melakukan yang terbaik sebagai wujud cinta kasih dan perhatian terhadap keluarga. Itulah pengalaman saya yang paling berkesan selama mengunjungi kampung halaman almarhum ayah di Hainan-Cina.[aho]
* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku best-seller.
SENI BERNEGOSIASI
The only way to negotiate anything is to give one thing in return for another. Satu-satunya cara menegosiasikan apapun adalah memberikan imbalan kepada yang lain.”
~ Denis Waitley
Negosiasi sebelum terjadi transaksi barang atau jasa sudah menjadi bagian dari aktivitas manusia sejak jaman purbakala sampai sekarang. Kemampuan bernegosiasi lebih dibutuhkan dalam dunia bisnis yang bergerak cepat dan penuh dengan persaingan ketat seperti saat ini. Karena disamping memberikan hasil lebih memuaskan, melakukan negosiasi akan sangat menyenangkan bila kita mengetahui caranya. Berikut ini ada beberapa tips sukses bernegosiasi.
Langkah pertama adalah mencari informasi yang relevan untuk bernegosiasi, di antaranya tentang tujuan, lawan bicara, agenda, dan hasil yang ingin kita capai, sekaligus seberapa besar keinginan mereka untuk menciptakan transaksi dengan kita. Jika kita ingin membeli sebuah rak buku, setidaknya kita harus mengetahui kisaran harga rak buku dengan berbagai model dan bahan. Pengetahuan tersebut merupakan kunci penawaran kita.
Proses pertama akan terjadi jika ada pertanyaan. Maka kita mulai dengan memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban cukup panjang, bukan sekedar jawaban ya atau tidak. Tetapi jangan sampai kita mengajukan pertanyaan yang sifatnya mengintimidasi. Sampaikan pertanyaan yang menunjukkan rasa hormat kita. Misalnya bertanya kepada mereka dengan memberikan alternatif, “Bagaimana kalau 100 ribu saja?”
Sedangkan untuk mengetahui penawaran terendah, langkah yang bisa Anda lakukan adalah membiarkan mereka memulai penawaran terlebih dahulu. Mereka mungkin memberikan penawaran tertinggi. Tetapi jika Anda memulai terlebih dulu, mungkin mereka akan mendapatkan lebih tinggi dari nilai harga yang sebenarnya.
Oleh sebab itu, kita jangan langsung menerima penawaran pertama. Jika kita langsung menerima, mungkin mereka merasa terlalu mudah dan berpikir masih bisa mendapatkan lebih dari kita. Mungkin jika kita menolak penawaran pertama mereka akan lebih puas. Mungkin mereka berkesimpulan sudah berhasil menekan kita sampai batas terendah.
Dalam proses negosiasi, penjual menawarkan lebih dari jumlah yang sebenarnya ia harapkan. Sementara pembeli akan menawar lebih rendah dari harga yang berani ia bayarkan. Dua kepentingan tersebut jelas bertolak belakang, tetapi jangan sampai perbedaan kepentingan itu menyebabkan kita bertutur kata atau bersikap yang dapat menyakiti lawan bicara. Karena bila hal itu terjadi, pasti akan menimbulkan perselisihan atau pertengkaran.
Sehingga pada proses tersebut diperlukan sikap yang berorientasi pada hasil. Orientasi tersebut akan menjaga sikap dan tutur kata kita. Semakin tinggi hasil yang ingin kita capai, akan semakin baik sikap dan tutur kata kita. Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak sama-sama mendapatkan kesepakatan atau hasil.
Siapa pun yang memiliki waktu lebih banyak akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam bernegosiasi. Kesabaran dapat menghancurkan orang lain yang bersikap terburu-buru. Misalnya dalam proses negosiasi kita harus berhadapan dengan kata ‘tidak’, hal itu bukan berarti proses sudah berakhir.
Mungkin kita akan mendapatkan kesepakatan harga terbaik setelah kita melontarkan beberapa pertanyaan dan menunjukkan keseriusan untuk bertransaksi dengan mereka. Meskipun mungkin kita harus menghabiskan waktu 4 jam untuk proses tawar menawar, tetapi kita akan lebih puas karena berhasil mencapai kesepakatan harga yang terbaik untuk kedua belah pihak. Puas dalam arti keinginan yang paling mendasar dari kedua belah pihak terpenuhi.
Salah satu seni bernegosiasi adalah jangan pernah bernegosiasi tanpa pilihan. Jika kita terlalu berharap akan hasil yang menguntungkan, berarti kita akan kehilangan kemampuan untuk bernegosiasi. Sehingga, apa pun yang kita berikan harus ada imbalannya. Salah satu contoh yaitu, “Jika Anda menginginkan A, maka Anda harus melakukan B.” Tetapi jika kita tidak memiliki alternatif atau pilihan seperti itu, mungkin orang lain akan meminta dan bahkan mendapatkan lebih banyak dari kita.
Di antara sekian banyak seni dalam bernegosiasi, menyisipkan humor dalam proses bernegosiasi adalah langkah yang sangat menguntungkan. Humor akan meredakan ketegangan. Humor akan membuat setiap orang yang terlibat dalam negosiasi merasa senang. Bahkan humor mempermudah kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan melalui proses negosiasi dengan harga yang jauh lebih murah tetapi tak melukai perasaan orang lain.
Itulah beberapa strategi supaya sukses bernegosiasi. Sebenarnya masih ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi, contohnya adalah menjadi pendengar yang baik atau membiarkan orang lain lebih banyak berbicara. Atau jika proses semakin sulit dicapai kesepakatan, maka strategi paling ampuh adalah berpura-pura seakan-akan kita akan segera meninggalkan tempat tersebut, serta masih banyak strategi lainnya.
Meskipun upaya negosiasi tidak selalu berhasil, sebagian besar negosiasi menghasilkan keuntungan. Apalagi jika kita sudah merasa cukup siap untuk bernegosiasi, maka keuntungan yang akan kita peroleh akan lebih besar. Negosiasi adalah salah satu bentuk seni panawaran yang paling dihargai dan dinikmati oleh penjual maupun pembeli.[aho]
* Andrew Ho seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.
~ Denis Waitley
Negosiasi sebelum terjadi transaksi barang atau jasa sudah menjadi bagian dari aktivitas manusia sejak jaman purbakala sampai sekarang. Kemampuan bernegosiasi lebih dibutuhkan dalam dunia bisnis yang bergerak cepat dan penuh dengan persaingan ketat seperti saat ini. Karena disamping memberikan hasil lebih memuaskan, melakukan negosiasi akan sangat menyenangkan bila kita mengetahui caranya. Berikut ini ada beberapa tips sukses bernegosiasi.
Langkah pertama adalah mencari informasi yang relevan untuk bernegosiasi, di antaranya tentang tujuan, lawan bicara, agenda, dan hasil yang ingin kita capai, sekaligus seberapa besar keinginan mereka untuk menciptakan transaksi dengan kita. Jika kita ingin membeli sebuah rak buku, setidaknya kita harus mengetahui kisaran harga rak buku dengan berbagai model dan bahan. Pengetahuan tersebut merupakan kunci penawaran kita.
Proses pertama akan terjadi jika ada pertanyaan. Maka kita mulai dengan memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban cukup panjang, bukan sekedar jawaban ya atau tidak. Tetapi jangan sampai kita mengajukan pertanyaan yang sifatnya mengintimidasi. Sampaikan pertanyaan yang menunjukkan rasa hormat kita. Misalnya bertanya kepada mereka dengan memberikan alternatif, “Bagaimana kalau 100 ribu saja?”
Sedangkan untuk mengetahui penawaran terendah, langkah yang bisa Anda lakukan adalah membiarkan mereka memulai penawaran terlebih dahulu. Mereka mungkin memberikan penawaran tertinggi. Tetapi jika Anda memulai terlebih dulu, mungkin mereka akan mendapatkan lebih tinggi dari nilai harga yang sebenarnya.
Oleh sebab itu, kita jangan langsung menerima penawaran pertama. Jika kita langsung menerima, mungkin mereka merasa terlalu mudah dan berpikir masih bisa mendapatkan lebih dari kita. Mungkin jika kita menolak penawaran pertama mereka akan lebih puas. Mungkin mereka berkesimpulan sudah berhasil menekan kita sampai batas terendah.
Dalam proses negosiasi, penjual menawarkan lebih dari jumlah yang sebenarnya ia harapkan. Sementara pembeli akan menawar lebih rendah dari harga yang berani ia bayarkan. Dua kepentingan tersebut jelas bertolak belakang, tetapi jangan sampai perbedaan kepentingan itu menyebabkan kita bertutur kata atau bersikap yang dapat menyakiti lawan bicara. Karena bila hal itu terjadi, pasti akan menimbulkan perselisihan atau pertengkaran.
Sehingga pada proses tersebut diperlukan sikap yang berorientasi pada hasil. Orientasi tersebut akan menjaga sikap dan tutur kata kita. Semakin tinggi hasil yang ingin kita capai, akan semakin baik sikap dan tutur kata kita. Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak sama-sama mendapatkan kesepakatan atau hasil.
Siapa pun yang memiliki waktu lebih banyak akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam bernegosiasi. Kesabaran dapat menghancurkan orang lain yang bersikap terburu-buru. Misalnya dalam proses negosiasi kita harus berhadapan dengan kata ‘tidak’, hal itu bukan berarti proses sudah berakhir.
Mungkin kita akan mendapatkan kesepakatan harga terbaik setelah kita melontarkan beberapa pertanyaan dan menunjukkan keseriusan untuk bertransaksi dengan mereka. Meskipun mungkin kita harus menghabiskan waktu 4 jam untuk proses tawar menawar, tetapi kita akan lebih puas karena berhasil mencapai kesepakatan harga yang terbaik untuk kedua belah pihak. Puas dalam arti keinginan yang paling mendasar dari kedua belah pihak terpenuhi.
Salah satu seni bernegosiasi adalah jangan pernah bernegosiasi tanpa pilihan. Jika kita terlalu berharap akan hasil yang menguntungkan, berarti kita akan kehilangan kemampuan untuk bernegosiasi. Sehingga, apa pun yang kita berikan harus ada imbalannya. Salah satu contoh yaitu, “Jika Anda menginginkan A, maka Anda harus melakukan B.” Tetapi jika kita tidak memiliki alternatif atau pilihan seperti itu, mungkin orang lain akan meminta dan bahkan mendapatkan lebih banyak dari kita.
Di antara sekian banyak seni dalam bernegosiasi, menyisipkan humor dalam proses bernegosiasi adalah langkah yang sangat menguntungkan. Humor akan meredakan ketegangan. Humor akan membuat setiap orang yang terlibat dalam negosiasi merasa senang. Bahkan humor mempermudah kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan melalui proses negosiasi dengan harga yang jauh lebih murah tetapi tak melukai perasaan orang lain.
Itulah beberapa strategi supaya sukses bernegosiasi. Sebenarnya masih ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi, contohnya adalah menjadi pendengar yang baik atau membiarkan orang lain lebih banyak berbicara. Atau jika proses semakin sulit dicapai kesepakatan, maka strategi paling ampuh adalah berpura-pura seakan-akan kita akan segera meninggalkan tempat tersebut, serta masih banyak strategi lainnya.
Meskipun upaya negosiasi tidak selalu berhasil, sebagian besar negosiasi menghasilkan keuntungan. Apalagi jika kita sudah merasa cukup siap untuk bernegosiasi, maka keuntungan yang akan kita peroleh akan lebih besar. Negosiasi adalah salah satu bentuk seni panawaran yang paling dihargai dan dinikmati oleh penjual maupun pembeli.[aho]
* Andrew Ho seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.
MELIHAT KEMAJUAN DAN KELEMAHAN DUBAI
Beberapa waktu yang lalu kami berkunjung ke Dubai, setelah sebelumnya mengunjungi Kairo dan Istambul. Setibanya di bandara jam 2 pagi, kami langsung terpukau pada kemewahan bandara di Dubai, karena fasilitasnya sama seperti pusat perbelanjaan mewah. Dari informasi yang saya peroleh, rata-rata setiap tahun tak kurang dari 6 juta turis asing berkunjung ke salah satu di antara 7 negara bagian Uni Emirat Arab itu. Padahal luas Dubai hanya berkisar 4.114 km2 dengan populasi penduduk tak lebih dari 1,5 juta jiwa. Itu pun mayoritas penduduk terdiri dari urban asal 100 negara di penjuru dunia.
Selama mengunjungi negeri tersebut, kami melihat begitu banyak bangunan megah dan hotel super mewah, misalnya hotel Burj Al-Arab yang bertarif USD 4.000 per hari. Kami juga mendengar bahwa pemerintah negara bagian Dubai juga sedang merencanakan pembangunan hotel super megah, mewah dan canggih, misalnya Burj Dubai setinggi 810 m2, pusat perbelanjaan terbesar di dunia yaitu Asia, Asia, dan sebuah kawasan revolusioner yang diberi nama Dubailand Complex.
Kami hanya dapat membayangkan betapa kaya negeri tersebut, karena dalam waktu dekat pemerintahnya juga berencana membangun sebuah bandara udara baru yang 10 kali lipat lebih luas dibandingkan bandara yang ada saat ini atau dua kali lipat dari luas kawasan pulau Hong Kong. Singkat kata, Dubai seakan memiliki semua kemewahan dan keagungan dengan segala fasilitas nomor 1 di dunia untuk menarik wisatawan asing berkunjung ke negeri tersebut.
Di balik segala kemewahan dan keagungan Dubai ternyata tak lepas dari dukungan para migran asing asal negara-negara ketiga, misalnya India, Pakistan, dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tragisnya, terlalu banyak kisah pilu tentang para pekerja asing tersebut, misalnya tidak mampu mengirim uang ke kampung halaman karena gaji yang terlampau kecil dari yang dijanjikan, disiksa majikan lalu stres atau bunuh diri, dibunuh, dan lain sebagainya. Saya mendengar dalam kurun waktu sampai tahun 2004 saja, setidaknya 880 migran meninggal dunia dengan berbagai sebab selama masa kerja di Arab Saudi.
Tiba-tiba saya membayangkan banyaknya kisah tragis yang juga telah merenggut nyawa tenaga kerja Indonesia selama ini. Dari informasi yang saya baca, selama bulan Januari sampai April 2007 sudah 44 pembantu rumah tangga asal Indonesia meninggal dunia di Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Yordania, Taiwan, Hong Kong, dan Jepang, akibat kecelakaan kerja, sakit, disiksa, dibunuh majikan, dan lain sebagainya. Belum lagi nyawa 32 TKI yang terancam hukuman mati dan ketidakjelasan nasib dari 40 ribu TKI di Arab Saudi yang terancam dideportasi. Meskipun mereka berangkat meninggalkan kampung halaman dengan tekad dan semangat kerja memperjuangkan sebuah kehidupan yang lebih layak, tetapi pada kenyataannya perlindungan terhadap nasib mereka di negeri orang tidaklah terjamin.
Di era globalisasi, sebenarnya bangsa Indonesia dapat mengambil manfaat cukup besar dari ketersediaan potensi kerja di negara-negara lain untuk sementara waktu. Di samping mengurangi tingkat pengangguran, TKI dapat mengalirkan devisa yang sangat besar ke dalam negeri. Terbukti dari Bank Mandiri saja, sudah tercatat lebih dari Rp2 triliun devisa yang mengalir hingga akhir triwulan 4 tahun 2006. Selain menciptakan devisa, pengiriman TKI ke luar negeri dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih berkualitas setelah mendapatkan pengalaman kerja maupun ilmu pengetahuan selama berinteraksi sosial di luar negeri.
Persoalannya adalah bagaimana upaya peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia, baik dari segi keahlian maupun keterampilan. Para TKI sangat membutuhkan pelatihan tentang berbagai ilmu pengetahuan seputar tanggung jawab kerja mereka. Selain itu TKI juga harus diberi pelatihan misalnya tentang asuransi, prosedur bagaimana mencari dan mendapatkan perlindungan hukum, dan lain sebagainya. Terlepas menjadi TKI atau tidak, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan modal yang sangat penting bagi siapa pun dan negara mana pun untuk mencapai kemajuan.
Kualitas sumber daya manusia yang lebih baik memungkinkan mereka mampu melakukan tindakan-tindakan yang positif dan kreatif. Menurut Henry David Thoreau, kapasitas manusia tidak terbatas. Kita juga tidak dapat mengukur apakah seseorang dapat melakukan sesuatu berdasarkan contoh-contoh, karena sedikit sekali tindakan yang sudah dilakukan. “Man's capacities have never been measured. Nor are we to judge of what he can do by precedents, so little has been tried,” demikian kata filosof dan penulis berkebangsaan Amerika itu.
Sementara itu, saya sempat berbincang dengan seorang sopir taksi asal India sewaktu melakukan Safari Desert. Ia sudah merantau ke Dubai selama 13 tahun. Ia sangat berharap bekerja di negeri kaya raya seperti di Dubai, meskipun jauh dari kampung halaman, akan membuahkan hasil lebih besar untuk membangun kehidupan ekonomi keluarga.
Tetapi sayang, katanya biaya hidup di Dubai semakin tinggi dalam tiga tahun belakangan ini. Sehingga uang yang ia dapatkan dari bekerja sebagai sopir di Dubai saat ini tak lebih baik dari penghasilan para kerabatnya yang masih berada di India. Pasalnya, India sendiri sekarang sedang gencar melakukan pembangunan dan membutuhkan sumber daya manusia cukup besar. Oleh sebab itu, ia tak ingin lagi berlama-lama di Dubai dan berencana akan segera kembali ke India.
Setelah berbincang dengan sopir taksi asal India tadi, saya berpikir bukankah sumber daya alam Indonesia yang terdiri dari 17.500 pulau sangatlah besar? Sedangkan jumlah penduduk Indonesia juga sangat besar, bahkan menempati peringkat ke-4 di dunia dengan jumlah 230 juta jiwa. Dari 40 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes Asia September 2006, lebih dari setengah di antara mereka memperoleh kekayaan dari sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia yang berlimpah tadi. Kekayaan terkecil dari 40 orang terkaya di Indonesia itu berkisar di antara Rp700 miliar.
Kenyataan itu merupakan bukti hanya sebagian kecil bangsa Indonesia yang berhasil memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia yang berlimpah. Artinya, kemungkinan bangsa Indonesia juga bisa menjadi negara yang lebih maju dibandingkan Dubai sangatlah besar. Persoalannya adalah seberapa besar usaha dan kesungguhan bangsa ini meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga dapat mengelola sumber daya alam yang sangat besar ini secara efektif dan efisien.
Pengalaman selama mengunjungi Dubai membuat saya begitu berharap ada kesungguhan dan kerja keras dari bangsa Indonesia sendiri untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sekaligus mengelola sumber daya alam secara profesional, etos kerja dan kejujuran yang tinggi. Dengan demikian, saya yakin status negara Indonesia akan segera berubah dari negara pengirim tenaga kerja menjadi negara penerima tenaga kerja. Namanya juga berharap![aho]
* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller.
Selama mengunjungi negeri tersebut, kami melihat begitu banyak bangunan megah dan hotel super mewah, misalnya hotel Burj Al-Arab yang bertarif USD 4.000 per hari. Kami juga mendengar bahwa pemerintah negara bagian Dubai juga sedang merencanakan pembangunan hotel super megah, mewah dan canggih, misalnya Burj Dubai setinggi 810 m2, pusat perbelanjaan terbesar di dunia yaitu Asia, Asia, dan sebuah kawasan revolusioner yang diberi nama Dubailand Complex.
Kami hanya dapat membayangkan betapa kaya negeri tersebut, karena dalam waktu dekat pemerintahnya juga berencana membangun sebuah bandara udara baru yang 10 kali lipat lebih luas dibandingkan bandara yang ada saat ini atau dua kali lipat dari luas kawasan pulau Hong Kong. Singkat kata, Dubai seakan memiliki semua kemewahan dan keagungan dengan segala fasilitas nomor 1 di dunia untuk menarik wisatawan asing berkunjung ke negeri tersebut.
Di balik segala kemewahan dan keagungan Dubai ternyata tak lepas dari dukungan para migran asing asal negara-negara ketiga, misalnya India, Pakistan, dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tragisnya, terlalu banyak kisah pilu tentang para pekerja asing tersebut, misalnya tidak mampu mengirim uang ke kampung halaman karena gaji yang terlampau kecil dari yang dijanjikan, disiksa majikan lalu stres atau bunuh diri, dibunuh, dan lain sebagainya. Saya mendengar dalam kurun waktu sampai tahun 2004 saja, setidaknya 880 migran meninggal dunia dengan berbagai sebab selama masa kerja di Arab Saudi.
Tiba-tiba saya membayangkan banyaknya kisah tragis yang juga telah merenggut nyawa tenaga kerja Indonesia selama ini. Dari informasi yang saya baca, selama bulan Januari sampai April 2007 sudah 44 pembantu rumah tangga asal Indonesia meninggal dunia di Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Yordania, Taiwan, Hong Kong, dan Jepang, akibat kecelakaan kerja, sakit, disiksa, dibunuh majikan, dan lain sebagainya. Belum lagi nyawa 32 TKI yang terancam hukuman mati dan ketidakjelasan nasib dari 40 ribu TKI di Arab Saudi yang terancam dideportasi. Meskipun mereka berangkat meninggalkan kampung halaman dengan tekad dan semangat kerja memperjuangkan sebuah kehidupan yang lebih layak, tetapi pada kenyataannya perlindungan terhadap nasib mereka di negeri orang tidaklah terjamin.
Di era globalisasi, sebenarnya bangsa Indonesia dapat mengambil manfaat cukup besar dari ketersediaan potensi kerja di negara-negara lain untuk sementara waktu. Di samping mengurangi tingkat pengangguran, TKI dapat mengalirkan devisa yang sangat besar ke dalam negeri. Terbukti dari Bank Mandiri saja, sudah tercatat lebih dari Rp2 triliun devisa yang mengalir hingga akhir triwulan 4 tahun 2006. Selain menciptakan devisa, pengiriman TKI ke luar negeri dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih berkualitas setelah mendapatkan pengalaman kerja maupun ilmu pengetahuan selama berinteraksi sosial di luar negeri.
Persoalannya adalah bagaimana upaya peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia, baik dari segi keahlian maupun keterampilan. Para TKI sangat membutuhkan pelatihan tentang berbagai ilmu pengetahuan seputar tanggung jawab kerja mereka. Selain itu TKI juga harus diberi pelatihan misalnya tentang asuransi, prosedur bagaimana mencari dan mendapatkan perlindungan hukum, dan lain sebagainya. Terlepas menjadi TKI atau tidak, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan modal yang sangat penting bagi siapa pun dan negara mana pun untuk mencapai kemajuan.
Kualitas sumber daya manusia yang lebih baik memungkinkan mereka mampu melakukan tindakan-tindakan yang positif dan kreatif. Menurut Henry David Thoreau, kapasitas manusia tidak terbatas. Kita juga tidak dapat mengukur apakah seseorang dapat melakukan sesuatu berdasarkan contoh-contoh, karena sedikit sekali tindakan yang sudah dilakukan. “Man's capacities have never been measured. Nor are we to judge of what he can do by precedents, so little has been tried,” demikian kata filosof dan penulis berkebangsaan Amerika itu.
Sementara itu, saya sempat berbincang dengan seorang sopir taksi asal India sewaktu melakukan Safari Desert. Ia sudah merantau ke Dubai selama 13 tahun. Ia sangat berharap bekerja di negeri kaya raya seperti di Dubai, meskipun jauh dari kampung halaman, akan membuahkan hasil lebih besar untuk membangun kehidupan ekonomi keluarga.
Tetapi sayang, katanya biaya hidup di Dubai semakin tinggi dalam tiga tahun belakangan ini. Sehingga uang yang ia dapatkan dari bekerja sebagai sopir di Dubai saat ini tak lebih baik dari penghasilan para kerabatnya yang masih berada di India. Pasalnya, India sendiri sekarang sedang gencar melakukan pembangunan dan membutuhkan sumber daya manusia cukup besar. Oleh sebab itu, ia tak ingin lagi berlama-lama di Dubai dan berencana akan segera kembali ke India.
Setelah berbincang dengan sopir taksi asal India tadi, saya berpikir bukankah sumber daya alam Indonesia yang terdiri dari 17.500 pulau sangatlah besar? Sedangkan jumlah penduduk Indonesia juga sangat besar, bahkan menempati peringkat ke-4 di dunia dengan jumlah 230 juta jiwa. Dari 40 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes Asia September 2006, lebih dari setengah di antara mereka memperoleh kekayaan dari sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia yang berlimpah tadi. Kekayaan terkecil dari 40 orang terkaya di Indonesia itu berkisar di antara Rp700 miliar.
Kenyataan itu merupakan bukti hanya sebagian kecil bangsa Indonesia yang berhasil memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia yang berlimpah. Artinya, kemungkinan bangsa Indonesia juga bisa menjadi negara yang lebih maju dibandingkan Dubai sangatlah besar. Persoalannya adalah seberapa besar usaha dan kesungguhan bangsa ini meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga dapat mengelola sumber daya alam yang sangat besar ini secara efektif dan efisien.
Pengalaman selama mengunjungi Dubai membuat saya begitu berharap ada kesungguhan dan kerja keras dari bangsa Indonesia sendiri untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sekaligus mengelola sumber daya alam secara profesional, etos kerja dan kejujuran yang tinggi. Dengan demikian, saya yakin status negara Indonesia akan segera berubah dari negara pengirim tenaga kerja menjadi negara penerima tenaga kerja. Namanya juga berharap![aho]
* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller.
SEMANGAT TOLERANSI
Laws alone can not secure freedom of expression; in order that every man present his views without penalty, there must be spirit of tolerance in the entire population. – Hukum pun tak dapat menjamin kebebasan berekspresi; agar setiap orang bebas mengungkapkan pandangannya, maka harus ada semangat toleransi di seluruh penjuru dunia ini.”
~ Albert Einstein
Rangkaian kata Albert Einstein mencerminkan sebuah pandangan tentang arti penting semangat toleransi di dunia ini. Ide untuk membahas tentang semangat toleransi itu pun muncul begitu saja di dalam benak saya saat berkunjung ke Istambul pada tanggal 22 Maret 2007 lalu. Istambul merupakan kota strategis di wilayah Turki.
Dikatakan strategis karena di sebelah utara kota tersebut adalah benua Eropa, sedangkan benua Afrika di selatannya, sementara benua Asia berada di sebelah timur Istambul. Letak yang strategis menjadikan kota tersebut berkali-kali dipilih sebagai ibu kota negara, di antaranya oleh pemerintahan Roman (330-395), Byzantine (395-1204 dan 1261-1453), Latin (1204-1261) dan Ottoman (1453-1922). Kota bersejarah itu juga mendapatkan predikat Joint European Capital of Culture for 2010 berkat keunikannya.
Istambul lebih mirip kota-kota di Eropa, karena model bangunan di sana mayoritas bergaya Eropa. Dalam kesempatan tersebut kami sempat mengunjungi Blue Mosque, Hippodrome Square, Haghia Sophia, Topkapi Palace, Harem Section, Grand Bazzar, jembatan Bosphorus yang menghubungkan benua Asia dan Eropa. Kami sangat terkesan saat melongok kedalam gedung Haghia Sophia, sebuah bangunan yang disebut-sebut termegah dan terindah sepanjang sejarah.
Di dalam Haghia Sophia kami melihat-lihat lukisan Christus Pantocrator, orang suci John Chrysostom, lukisan pada batu abad ke-12 yang menggambarkan Maria dan putranya, Raja Johannes Komnenos II dan Ratu Irene, dan juga mihrab Islam. Kami melihat budaya dari dua agama itu saling mengisi sejarah mewarnai keindahan dan kemegahan Haghia Sophia.
Haghia Sophia seakan cermin kecil dari kehidupan kita yang juga diwarnai kemajemukan agama, ras, budaya, bahasa, suku, bangsa, kondisi ekonomi dan lain sebagainya. Kemegahan dan keindahannya menyiratkan begitu penting semangat toleransi atas perbedaan yang ada. Selayaknya kita mengerti fungsi dan makna toleransi itu sendiri, agar kita semua dapat hidup dalam keharmonisan dan ketentraman, sevisi dan misi membangun masa depan yang lebih baik.
Prinsip toleransi menurut saya bukanlah menyamakan perbedaan yang ada, melainkan kesadaran akan adanya perbedaan. “Your neighbor's vision is as true for him as your own vision is true for you. – Visi tetangga Anda tentu benar beginya, sebagaimana visi Anda tentu juga benar bagi Anda sendiri,” kata Miguel de Unamuno. Dengan akal dan hati nurani karunia Tuhan YME, kita pasti mampu bertindak arif dan cerdas, yaitu menghayati adanya perbedaan. Sehingga kita mampu berinteraksi dengan saling menghargai.
Tengoklah contoh realitas yang ada di Rusia, di mana warga muslim di sana hidup damai berdampingan dengan agama-agama lain. Kehidupan toleransi yang saling menghargai telah berhasil mempererat persahabatan berbagai suku bangsa Rusia seperti Tatar, Chechnya, Inghus, Kabardin, dan Dagestan. Tak hanya itu, semangat toleransi sangat membantu suku-suku itu melestarikan identitas budaya dan peradaban masing-masing di antara mereka.
Prinsip toleransi berikutnya adalah tidak mempersoalkan perbedaan. Sebaliknya, kemajemukan dalam prinsip toleransi justru menjadi sarana bagi satu sama lain di antara kita untuk memperkaya budaya dan memajukan kehidupan. “Tolerance can lead to learning something. – Toleransi dapat membimbing kita untuk mempelajari sesuatu,” kata Jakob Dylan.
Prinsip toleransi juga mengedepankan antusiasme kita dalam berbuat kebaikan sebanyak mungkin dan meninggalkan perbuatan melanggar hukum atau kejahatan sejauh mungkin. Tolok ukur sebagai manusia yang lebih baik atau tidak dalam prinsip toleransi bukan berdasarkan pada perbedaan. Ukuran manusia dikategorikan lebih baik atau tidak berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan.
“What is tolerance? It is the consequence of humanity. We are all formed of frailty and error; let us pardon reciprocally each other's folly – that is the first law of nature. – Apakah arti toleransi? Toleransi merupakan konsekuensi atas nilai-nilai kemanusiaan. Kita semua mempunyai kekurangan dan kesalahan; jadikan masing-masing diantara kita saling memaafkan satu sama lain – itulah hukum alam yang pertama,” papar Voltaire.
Sebut saja wanita mulia seperti Cheng Yen atau Bunda Teresa yang sama-sama berjuang atas nama kemanusiaan untuk seluruh umat manusia di dunia tanpa membedakan warga negara, agama, ras, suku dan lain sebagainya. Padahal Cheng Yen merupakan tokoh agama Budha yang sangat disegani di Taiwan, sedangkan Bunda Teresa juga seorang tokoh agama Katolik terkemuka dari Kalkuta – India. Bukankah kemuliaan mereka bukan dikarenakan kelebihan dari perbedaan yang mereka miliki? Mereka menjadi tokoh ternama dan mulia karena semangat toleransi dalam diri mereka yang lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Perbedaan adalah anugerah terbesar dan terindah dari Tuhan YME kepada kita. Demikian pula dengan toleransi, “Toleration is the greatest gift of the mind,…- Toleransi adalah anugrah dari pikiran yang paling luar biasa,” ucap Helen Keller. Di atas segala perbedaan yang ada, dengan semangat toleransi kita akan mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar dan kemampuan meningkatkan nilai diri kita sebagai manusia yang berakal dan berhati nurani.[aho]
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com.
~ Albert Einstein
Rangkaian kata Albert Einstein mencerminkan sebuah pandangan tentang arti penting semangat toleransi di dunia ini. Ide untuk membahas tentang semangat toleransi itu pun muncul begitu saja di dalam benak saya saat berkunjung ke Istambul pada tanggal 22 Maret 2007 lalu. Istambul merupakan kota strategis di wilayah Turki.
Dikatakan strategis karena di sebelah utara kota tersebut adalah benua Eropa, sedangkan benua Afrika di selatannya, sementara benua Asia berada di sebelah timur Istambul. Letak yang strategis menjadikan kota tersebut berkali-kali dipilih sebagai ibu kota negara, di antaranya oleh pemerintahan Roman (330-395), Byzantine (395-1204 dan 1261-1453), Latin (1204-1261) dan Ottoman (1453-1922). Kota bersejarah itu juga mendapatkan predikat Joint European Capital of Culture for 2010 berkat keunikannya.
Istambul lebih mirip kota-kota di Eropa, karena model bangunan di sana mayoritas bergaya Eropa. Dalam kesempatan tersebut kami sempat mengunjungi Blue Mosque, Hippodrome Square, Haghia Sophia, Topkapi Palace, Harem Section, Grand Bazzar, jembatan Bosphorus yang menghubungkan benua Asia dan Eropa. Kami sangat terkesan saat melongok kedalam gedung Haghia Sophia, sebuah bangunan yang disebut-sebut termegah dan terindah sepanjang sejarah.
Di dalam Haghia Sophia kami melihat-lihat lukisan Christus Pantocrator, orang suci John Chrysostom, lukisan pada batu abad ke-12 yang menggambarkan Maria dan putranya, Raja Johannes Komnenos II dan Ratu Irene, dan juga mihrab Islam. Kami melihat budaya dari dua agama itu saling mengisi sejarah mewarnai keindahan dan kemegahan Haghia Sophia.
Haghia Sophia seakan cermin kecil dari kehidupan kita yang juga diwarnai kemajemukan agama, ras, budaya, bahasa, suku, bangsa, kondisi ekonomi dan lain sebagainya. Kemegahan dan keindahannya menyiratkan begitu penting semangat toleransi atas perbedaan yang ada. Selayaknya kita mengerti fungsi dan makna toleransi itu sendiri, agar kita semua dapat hidup dalam keharmonisan dan ketentraman, sevisi dan misi membangun masa depan yang lebih baik.
Prinsip toleransi menurut saya bukanlah menyamakan perbedaan yang ada, melainkan kesadaran akan adanya perbedaan. “Your neighbor's vision is as true for him as your own vision is true for you. – Visi tetangga Anda tentu benar beginya, sebagaimana visi Anda tentu juga benar bagi Anda sendiri,” kata Miguel de Unamuno. Dengan akal dan hati nurani karunia Tuhan YME, kita pasti mampu bertindak arif dan cerdas, yaitu menghayati adanya perbedaan. Sehingga kita mampu berinteraksi dengan saling menghargai.
Tengoklah contoh realitas yang ada di Rusia, di mana warga muslim di sana hidup damai berdampingan dengan agama-agama lain. Kehidupan toleransi yang saling menghargai telah berhasil mempererat persahabatan berbagai suku bangsa Rusia seperti Tatar, Chechnya, Inghus, Kabardin, dan Dagestan. Tak hanya itu, semangat toleransi sangat membantu suku-suku itu melestarikan identitas budaya dan peradaban masing-masing di antara mereka.
Prinsip toleransi berikutnya adalah tidak mempersoalkan perbedaan. Sebaliknya, kemajemukan dalam prinsip toleransi justru menjadi sarana bagi satu sama lain di antara kita untuk memperkaya budaya dan memajukan kehidupan. “Tolerance can lead to learning something. – Toleransi dapat membimbing kita untuk mempelajari sesuatu,” kata Jakob Dylan.
Prinsip toleransi juga mengedepankan antusiasme kita dalam berbuat kebaikan sebanyak mungkin dan meninggalkan perbuatan melanggar hukum atau kejahatan sejauh mungkin. Tolok ukur sebagai manusia yang lebih baik atau tidak dalam prinsip toleransi bukan berdasarkan pada perbedaan. Ukuran manusia dikategorikan lebih baik atau tidak berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan.
“What is tolerance? It is the consequence of humanity. We are all formed of frailty and error; let us pardon reciprocally each other's folly – that is the first law of nature. – Apakah arti toleransi? Toleransi merupakan konsekuensi atas nilai-nilai kemanusiaan. Kita semua mempunyai kekurangan dan kesalahan; jadikan masing-masing diantara kita saling memaafkan satu sama lain – itulah hukum alam yang pertama,” papar Voltaire.
Sebut saja wanita mulia seperti Cheng Yen atau Bunda Teresa yang sama-sama berjuang atas nama kemanusiaan untuk seluruh umat manusia di dunia tanpa membedakan warga negara, agama, ras, suku dan lain sebagainya. Padahal Cheng Yen merupakan tokoh agama Budha yang sangat disegani di Taiwan, sedangkan Bunda Teresa juga seorang tokoh agama Katolik terkemuka dari Kalkuta – India. Bukankah kemuliaan mereka bukan dikarenakan kelebihan dari perbedaan yang mereka miliki? Mereka menjadi tokoh ternama dan mulia karena semangat toleransi dalam diri mereka yang lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Perbedaan adalah anugerah terbesar dan terindah dari Tuhan YME kepada kita. Demikian pula dengan toleransi, “Toleration is the greatest gift of the mind,…- Toleransi adalah anugrah dari pikiran yang paling luar biasa,” ucap Helen Keller. Di atas segala perbedaan yang ada, dengan semangat toleransi kita akan mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar dan kemampuan meningkatkan nilai diri kita sebagai manusia yang berakal dan berhati nurani.[aho]
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com.
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF
A great civilization is not conquered from without until it has destroyed itself from within. – Sebuah bangsa yang agung tidak dapat terkalahkan kecuali diakibatkan budaya-budaya di dalam masyarakat itu sendiri.”
~ Will Durant
Budaya adalah sesuatu yang mempengaruhi pola kehidupan sekaligus dipengaruhi dinamika masyarakatnya. Sehingga perubahan budaya itu sendiri bersifat statis atau tak dapat kita elakkan. Salah satu contohnya adalah budaya Republik Rakyat Tiongkok yang sudah ikut mewarnai kehidupan dan budaya bangsa Indonesia.
Hal itu dikemukakan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara Malam Peringatan 50 Tahun Kerjasama Kebudayaan RI dan RRT. Kebetulan saya menjadi salah seorang tamu undangan pada acara yang diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2007 lalu. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa selama ini telah terjalin komunikasi lintas etnis antara bangsa Indonesia dan Tionghoa dan sudah mempengaruhi budaya bangsa Indonesia.
Dalam acara pertunjukan budaya yang dimeriahkan oleh artis-artis RRT dan Indonesia serta dihadiri sejumlah pejabat negara dan sekitar 5.000 orang itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tegas menyatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah terbuka dan mampu menyesuaikan diri lewat komunikasi budaya. Pemerintah RI pun mendukung perubahan tersebut, salah satunya adalah menetapkan Hari Raya Imlek sebagai hari libur nasional.
Berbicara tentang ragam budaya yang dinamis dan saling mempengaruhi, sesungguhnya yang terpenting bagi kita adalah mengambil nilai positif dari pengaruh budaya yang ada, terutama di tengah gencarnya pengaruh gaya hidup modern di era globalisasi ini. Sebagaimana seorang ahli sejarah, yaitu Will Durant, menyebutkan bahwa sebuah bangsa yang agung sekalipun dapat hancur akibat budaya bangsa itu sendiri. Sehingga kita harus pandai menyeleksi apakah budaya yang masuk itu menjadikan kita lebih maju ataukah tidak.
Salah satu faktor yang harus kita perhatikan apakah nilai-nilai budaya tersebut membuat kita mampu bersikap saling menghargai? Karena budaya sikap yang membeda-bedakan berdasarkan status, jabatan, pendidikan dan lain sebagainya menjadikan kita sulit mencapai kemajuan. “The way you give your name to others is a measure of how much you like and respect yourself. – Cara Anda menghargai orang lain merupakan tolok ukur seberapa besar cinta dan penghargaan Anda terhadap diri sendiri,” kata Brian Tracy. Sikap saling menghargai memungkinkan kita dapat mengesampingkan perbedaan dan sama-sama aktif mengembangkan diri, berkreasi, berinovasi dan mencapai kemandirian.
Selain itu kita dapat melihat kemajuan pesat yang dicapai bangsa Jepang dalam waktu relatif singkat. Salah satu faktor yang menstimulasi kemajuan tersebut adalah kerja keras bangsa Jepang sendiri. Sedangkan mekanisme di negara tersebut bersifat mendukung dan menghargai kerja keras seseorang. Kita pun kemungkinan besar dapat mencapai kemajuan dalam kurun waktu yang cukup cepat jika kita berusaha menyerap dan menerapkan budaya sikap aktif dan kerja keras seperti yang dilakukan oleh bangsa Jepang.
Salah satu budaya positif lain yang mesti kita miliki adalah kesederhanaan, meskipun mungkin kita dapat hidup serba mewah dan modern. Hidup sederhana bukan berarti tidak memanfaatkan segala fasilitas yang memungkinkan kita lebih maju dalam waktu cukup cepat, melainkan hidup hemat, tidak boros atau berlebih-lebihan. Kata Henry David Thoreau, “A man is rich in proportion to the things he can afford to let alone. – Seseorang yang mampu hidup sederhana, maka ia tidak akan pernah merasa kekurangan.”
Selain itu kita juga harus memperhatikan apakah budaya yang akan kita ikuti bermanfaat bagi kehidupan dan kemanusiaan? Budaya positif haruslah menumbuhkan empati dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena dunia ini penuh dengan orang-orang yang malang. Bagi diri kita sendiri membudayakan sikap yang penuh empati merupakan sumber semangat untuk terus berupaya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Budaya positif lainnya yang mesti kita serap dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah budaya untuk menjadi subjek bukan sekedar menjadi objek. Artinya, kita harus terbiasa bersikap aktif dan kreatif menciptakan karya baru yang bernilai jual tinggi. Budaya tersebut tentu saja memerlukan kesadaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya; senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui kursus, seminar, belajar dari buku dan orang-orang yang sudah berpengalaman dan lain sebagainya.
Sebenarnya masih sangat banyak budaya positif yang sangat bermanfaat untuk membangun kehidupan kita agar menjadi bangsa yang lebih sukses, kuat dan bermartabat. Terlebih di tengah derasnya modernisasi informasi dan serba cepat, kita dapat dengan mudah mengakses budaya-budaya positif dari berbagai macam etnis, suku, atau bangsa lain di seluruh bagian dunia ini. Meskipun mungkin agak sulit memulai, tetapi selama ada kemauan dan kita terus mencoba maka budaya-budaya positif itu lambat laun akan benar-benar menjadi warna kehidupan kita sehari-hari. Michael Jordan mengatakan, “I can accept failure. But I can’t accept not trying. – Saya dapat menerima kegagalan. Tetapi saya tidak dapat menerima jika tidak mencobanya.”
[aho] * Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator dan penulis buku-buku bestseller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com.
~ Will Durant
Budaya adalah sesuatu yang mempengaruhi pola kehidupan sekaligus dipengaruhi dinamika masyarakatnya. Sehingga perubahan budaya itu sendiri bersifat statis atau tak dapat kita elakkan. Salah satu contohnya adalah budaya Republik Rakyat Tiongkok yang sudah ikut mewarnai kehidupan dan budaya bangsa Indonesia.
Hal itu dikemukakan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara Malam Peringatan 50 Tahun Kerjasama Kebudayaan RI dan RRT. Kebetulan saya menjadi salah seorang tamu undangan pada acara yang diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2007 lalu. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa selama ini telah terjalin komunikasi lintas etnis antara bangsa Indonesia dan Tionghoa dan sudah mempengaruhi budaya bangsa Indonesia.
Dalam acara pertunjukan budaya yang dimeriahkan oleh artis-artis RRT dan Indonesia serta dihadiri sejumlah pejabat negara dan sekitar 5.000 orang itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tegas menyatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah terbuka dan mampu menyesuaikan diri lewat komunikasi budaya. Pemerintah RI pun mendukung perubahan tersebut, salah satunya adalah menetapkan Hari Raya Imlek sebagai hari libur nasional.
Berbicara tentang ragam budaya yang dinamis dan saling mempengaruhi, sesungguhnya yang terpenting bagi kita adalah mengambil nilai positif dari pengaruh budaya yang ada, terutama di tengah gencarnya pengaruh gaya hidup modern di era globalisasi ini. Sebagaimana seorang ahli sejarah, yaitu Will Durant, menyebutkan bahwa sebuah bangsa yang agung sekalipun dapat hancur akibat budaya bangsa itu sendiri. Sehingga kita harus pandai menyeleksi apakah budaya yang masuk itu menjadikan kita lebih maju ataukah tidak.
Salah satu faktor yang harus kita perhatikan apakah nilai-nilai budaya tersebut membuat kita mampu bersikap saling menghargai? Karena budaya sikap yang membeda-bedakan berdasarkan status, jabatan, pendidikan dan lain sebagainya menjadikan kita sulit mencapai kemajuan. “The way you give your name to others is a measure of how much you like and respect yourself. – Cara Anda menghargai orang lain merupakan tolok ukur seberapa besar cinta dan penghargaan Anda terhadap diri sendiri,” kata Brian Tracy. Sikap saling menghargai memungkinkan kita dapat mengesampingkan perbedaan dan sama-sama aktif mengembangkan diri, berkreasi, berinovasi dan mencapai kemandirian.
Selain itu kita dapat melihat kemajuan pesat yang dicapai bangsa Jepang dalam waktu relatif singkat. Salah satu faktor yang menstimulasi kemajuan tersebut adalah kerja keras bangsa Jepang sendiri. Sedangkan mekanisme di negara tersebut bersifat mendukung dan menghargai kerja keras seseorang. Kita pun kemungkinan besar dapat mencapai kemajuan dalam kurun waktu yang cukup cepat jika kita berusaha menyerap dan menerapkan budaya sikap aktif dan kerja keras seperti yang dilakukan oleh bangsa Jepang.
Salah satu budaya positif lain yang mesti kita miliki adalah kesederhanaan, meskipun mungkin kita dapat hidup serba mewah dan modern. Hidup sederhana bukan berarti tidak memanfaatkan segala fasilitas yang memungkinkan kita lebih maju dalam waktu cukup cepat, melainkan hidup hemat, tidak boros atau berlebih-lebihan. Kata Henry David Thoreau, “A man is rich in proportion to the things he can afford to let alone. – Seseorang yang mampu hidup sederhana, maka ia tidak akan pernah merasa kekurangan.”
Selain itu kita juga harus memperhatikan apakah budaya yang akan kita ikuti bermanfaat bagi kehidupan dan kemanusiaan? Budaya positif haruslah menumbuhkan empati dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena dunia ini penuh dengan orang-orang yang malang. Bagi diri kita sendiri membudayakan sikap yang penuh empati merupakan sumber semangat untuk terus berupaya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Budaya positif lainnya yang mesti kita serap dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah budaya untuk menjadi subjek bukan sekedar menjadi objek. Artinya, kita harus terbiasa bersikap aktif dan kreatif menciptakan karya baru yang bernilai jual tinggi. Budaya tersebut tentu saja memerlukan kesadaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya; senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui kursus, seminar, belajar dari buku dan orang-orang yang sudah berpengalaman dan lain sebagainya.
Sebenarnya masih sangat banyak budaya positif yang sangat bermanfaat untuk membangun kehidupan kita agar menjadi bangsa yang lebih sukses, kuat dan bermartabat. Terlebih di tengah derasnya modernisasi informasi dan serba cepat, kita dapat dengan mudah mengakses budaya-budaya positif dari berbagai macam etnis, suku, atau bangsa lain di seluruh bagian dunia ini. Meskipun mungkin agak sulit memulai, tetapi selama ada kemauan dan kita terus mencoba maka budaya-budaya positif itu lambat laun akan benar-benar menjadi warna kehidupan kita sehari-hari. Michael Jordan mengatakan, “I can accept failure. But I can’t accept not trying. – Saya dapat menerima kegagalan. Tetapi saya tidak dapat menerima jika tidak mencobanya.”
[aho] * Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator dan penulis buku-buku bestseller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com.
BANGKITKAN SEMANGAT MENCAPAI KEMAKMURAN DENGAN VISI
Where there is no vision, the people perish/ die.
– Ketiadaan visi membuat manusia mati.”
~ King Solomon
Saya terinspirasi begitu besarnya kekuatan visi ketika saya menyaksikan semangat bangsa China menyambut Olimpiade Beijing 2008 yang sangat luar biasa. Semangat dan kesatuan mereka membuat presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, berkomentar, “Ini (olimpiade) bagi rakyat China adalah acara yang sangat berarti.”
Dulu China adalah negara yang sangat konservatif terhadap budaya asing. Tetapi beberapa tahun belakangan negeri tersebut sudah mulai terbuka terhadap masuknya budaya asing. Ajang olahraga olimpiade menjadi salah satu bukti sikap terbuka bangsa tersebut menerima dunia luar dan menjadi bagian dari era globalisasi.
Seluruh masyarakat dari anak-anak sampai lansia ingin menyukseskan agenda penting pemerintah China tersebut. Menjelang olimpiade digelar sejumlah aturan sudah diterapkan di Beijing, ibu kota China. Aturan tersebut diantaranya adalah dilarang mengupil, menguap, menggaruk kepala saat berbicara dengan orang asing, selalu tersenyum, dan diminta selalu mengatakan ‘kamu sungguh luar biasa’.
Bahkan beberapa kali sudah diselenggarakan kampanye mengubah kebiasaan buruk warga Beijing. Seluruh wargapun mendukung kampanye tersebut, karena dianggap sangat membantu terciptanya budaya berperilaku baik. Ketika saya baru tiba di kota tersebut, saya terkesan dari cara mereka menyambut tamu asing karena begitu banyak kemajuan positif.
Kesungguhan pemerintah China menyukseskan olimpiade yang mulai digelar 8 Agustus mendatang diikuti keputusan pemerintah setempat menarik 1 juta mobil dari jalanan selama 4 hari, dari tanggal 17-20 Agustus 2008. Langkah tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Beijing. Beberapa upaya lain juga dilakukan untuk mengatasi polusi sebelum dan selama olimpiade digelar.
Tak heran jika jalan-jalan dan fasilitas-fasilitas umum di sana terlihat sangat bersih. Ini menunjukkan antusiasme warga menyambut penyelenggaran olimpiade tersebut. Alangkah besar kekuatan sebuah visi, sampai-sampai semua orang di China dengan suka rela menjalankan budaya yang lebih baik.
Visi adalah sumber semangat untuk melakukan yang terbaik dan berusaha sekeras mungkin untuk lebih maju. Bill gates mengatakan, “If you have a clear vision, you’ll even forget your breakfast. – Jika Anda mempunyai visi yang jelas, mungkin Anda akan lupa sarapan.” Lantas saya berpikir mengapa kita tidak mencontoh bagaimana bangsa China begitu bersemangat melakukan banyak perubahan demi tercapainya sebuah visi.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tantangan hidup akhir-akhir ini semakin sulit. Kenaikan harga BBM diklaim sebagai biang atau penyebab kehidupan masyarakat lebih berat. Padahal sangat kecil kemungkinan BBM bakal turun harga. Lalu apakah artinya tak akan pernah ada harapan kehidupan kita lebih baik?
Tentu saja semua orang tak ingin kehidupannya terus terpuruk. Bukankah hidup makmur adalah keinginan semua orang? Mengapa tidak kita manfaatkan keinginan tersebut sebagai visi untuk membangkitkan semangat juang kita?
Visi mampu berfungsi sebagai sumber semangat jika kita memiliki keyakinan akan adanya harapan kehidupan yang lebih baik jika kelak berhasil mencapai visi tersebut. Keyakinan adalah sumber semangat yang tidak akan pernah padam untuk terus melakukan sesuatu walaupun harus menghadapi banyak kesulitan.
Di China semua orang antusias melakukan banyak program menjelang olimpiade misalnya fashions show olimpiade, pawai obor, dan lain sebagainya. Semangat mereka begitu besar, walaupun di negeri tersebut sebenarnya sempat terjadi konflik di Tibet, protes dari luar negri tentang penegakan HAM, bencana banjir, dan gempa bumi di Sichuan. Semangat mereka melaksanakan berbagai agenda kegiatan dikarenakan mereka begitu menginginkan olimpiade tersebut terselenggara dengan baik.
Menciptakan kemakmuran hanya dapat dicapai dengan melakukan perubahan-perubahan positif, yaitu perubahan yang membuat kita cepat mengidentifikasi sekaligus menyelesaikan masalah yang menghalangi tujuan kita mencapai kemakmuran. Bila visi itu sudah menjadi bagian dari emosi kita, maka kita akan bersemangat melakukan perubahan, misalnya melakukan peningkatan etos kerja, moralitas, kreativitas, integritas, spiritual, toleransi, keahlian atau intelektual, dan lain sebagainya.
Itulah kesan tentang kedahsyatan sebuah visi yang saya rasakan di China, khususnya di Beijing menjelang penyelenggaraan olimpiade. Alangkah beruntungnya bila kita juga dapat memanfaatkan kekuatan visi untuk membangkitkan semangat juang dan melakukan perubahan. Karena semangat adalah satu diantara beberapa modal maya penting untuk meraih kemakmuran.[aho]
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com.
– Ketiadaan visi membuat manusia mati.”
~ King Solomon
Saya terinspirasi begitu besarnya kekuatan visi ketika saya menyaksikan semangat bangsa China menyambut Olimpiade Beijing 2008 yang sangat luar biasa. Semangat dan kesatuan mereka membuat presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, berkomentar, “Ini (olimpiade) bagi rakyat China adalah acara yang sangat berarti.”
Dulu China adalah negara yang sangat konservatif terhadap budaya asing. Tetapi beberapa tahun belakangan negeri tersebut sudah mulai terbuka terhadap masuknya budaya asing. Ajang olahraga olimpiade menjadi salah satu bukti sikap terbuka bangsa tersebut menerima dunia luar dan menjadi bagian dari era globalisasi.
Seluruh masyarakat dari anak-anak sampai lansia ingin menyukseskan agenda penting pemerintah China tersebut. Menjelang olimpiade digelar sejumlah aturan sudah diterapkan di Beijing, ibu kota China. Aturan tersebut diantaranya adalah dilarang mengupil, menguap, menggaruk kepala saat berbicara dengan orang asing, selalu tersenyum, dan diminta selalu mengatakan ‘kamu sungguh luar biasa’.
Bahkan beberapa kali sudah diselenggarakan kampanye mengubah kebiasaan buruk warga Beijing. Seluruh wargapun mendukung kampanye tersebut, karena dianggap sangat membantu terciptanya budaya berperilaku baik. Ketika saya baru tiba di kota tersebut, saya terkesan dari cara mereka menyambut tamu asing karena begitu banyak kemajuan positif.
Kesungguhan pemerintah China menyukseskan olimpiade yang mulai digelar 8 Agustus mendatang diikuti keputusan pemerintah setempat menarik 1 juta mobil dari jalanan selama 4 hari, dari tanggal 17-20 Agustus 2008. Langkah tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Beijing. Beberapa upaya lain juga dilakukan untuk mengatasi polusi sebelum dan selama olimpiade digelar.
Tak heran jika jalan-jalan dan fasilitas-fasilitas umum di sana terlihat sangat bersih. Ini menunjukkan antusiasme warga menyambut penyelenggaran olimpiade tersebut. Alangkah besar kekuatan sebuah visi, sampai-sampai semua orang di China dengan suka rela menjalankan budaya yang lebih baik.
Visi adalah sumber semangat untuk melakukan yang terbaik dan berusaha sekeras mungkin untuk lebih maju. Bill gates mengatakan, “If you have a clear vision, you’ll even forget your breakfast. – Jika Anda mempunyai visi yang jelas, mungkin Anda akan lupa sarapan.” Lantas saya berpikir mengapa kita tidak mencontoh bagaimana bangsa China begitu bersemangat melakukan banyak perubahan demi tercapainya sebuah visi.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tantangan hidup akhir-akhir ini semakin sulit. Kenaikan harga BBM diklaim sebagai biang atau penyebab kehidupan masyarakat lebih berat. Padahal sangat kecil kemungkinan BBM bakal turun harga. Lalu apakah artinya tak akan pernah ada harapan kehidupan kita lebih baik?
Tentu saja semua orang tak ingin kehidupannya terus terpuruk. Bukankah hidup makmur adalah keinginan semua orang? Mengapa tidak kita manfaatkan keinginan tersebut sebagai visi untuk membangkitkan semangat juang kita?
Visi mampu berfungsi sebagai sumber semangat jika kita memiliki keyakinan akan adanya harapan kehidupan yang lebih baik jika kelak berhasil mencapai visi tersebut. Keyakinan adalah sumber semangat yang tidak akan pernah padam untuk terus melakukan sesuatu walaupun harus menghadapi banyak kesulitan.
Di China semua orang antusias melakukan banyak program menjelang olimpiade misalnya fashions show olimpiade, pawai obor, dan lain sebagainya. Semangat mereka begitu besar, walaupun di negeri tersebut sebenarnya sempat terjadi konflik di Tibet, protes dari luar negri tentang penegakan HAM, bencana banjir, dan gempa bumi di Sichuan. Semangat mereka melaksanakan berbagai agenda kegiatan dikarenakan mereka begitu menginginkan olimpiade tersebut terselenggara dengan baik.
Menciptakan kemakmuran hanya dapat dicapai dengan melakukan perubahan-perubahan positif, yaitu perubahan yang membuat kita cepat mengidentifikasi sekaligus menyelesaikan masalah yang menghalangi tujuan kita mencapai kemakmuran. Bila visi itu sudah menjadi bagian dari emosi kita, maka kita akan bersemangat melakukan perubahan, misalnya melakukan peningkatan etos kerja, moralitas, kreativitas, integritas, spiritual, toleransi, keahlian atau intelektual, dan lain sebagainya.
Itulah kesan tentang kedahsyatan sebuah visi yang saya rasakan di China, khususnya di Beijing menjelang penyelenggaraan olimpiade. Alangkah beruntungnya bila kita juga dapat memanfaatkan kekuatan visi untuk membangkitkan semangat juang dan melakukan perubahan. Karena semangat adalah satu diantara beberapa modal maya penting untuk meraih kemakmuran.[aho]
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com.
SEKILAS TENTANG PHELPS, SANG PEMECAH REKOR RENANG DI OLIMPIADE BEIJING 2008
Potensi manusia begitu besar dan tidak terbatas. Terbukti selalu ada rekor baru dalam setiap penyelenggaraan olimpiade. Dalam sejarah Olimpiade muncul para pemecah rekor yaitu Michael Phelps (perenang), Carl Lewis (pelari), Mark spitz (perenang), Paavo Nurmi (pelari jarak jauh) dan Larysa Latynina (pesenam peraih 9 medali emas).
Michael Fred Phelps, kelahiran Baltimore-AS, berhasil merebut 8 medali emas, memecahkan rekor Mark Spitz yang pernah meraih 7 medali emas pada olimpiade Munchen tahun 1972. Puluhan medali emas selalu ia dapatkan dalam berbagai kompetisi kelas dunia, misalnya World Championships (Yokohama, Jepang 2002), Pan Pacific Championship (Kanada 2006), dan lain sebagainya. Prestasi Phelps menginspirasi kita begitu besar potensi di dalam diri manusia. Bahkan beberapa hal tentang Phelps berikut ini menjadi acuan penting untuk mengeksplorasi potensi tersebut.
Salah satu yang dapat kita teladani dari pemuda usia 23 tahun ini adalah kebiasaan Phelps yang selalu fokus pada aktifitas-aktifitas penting untuk mencapai tujuan. Contohnya Phelps tidak berusaha melakukan sesuatu yang dilakukan orang lain. Sebaliknya, ia hanya fokus untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuannya berenang cepat.
“Saya mengerti jika saya berlatih sekeras mungkin dan melakukan sesuatu yang berbeda, maka saya akan baik-baik saja. Saya senang bertanding sebaik mungkin. Saya dapat mengontrol apa yang saya lakukan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, lalu saya akan senang. Hanya itu persoalannya,” kata Phelps saat diwawancara.
Phelps sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum Olimpiade Beijing diselenggarakan. Selama lebih dari 300 hari sebelumnya Phelps sudah berlatih berenang. Bagi Phelps, tiada hari tanpa melatih kecepatan berenang, walaupun itu hari libur ataupun hari-hari istimewa lainnya.
Phelps begitu yakin akan kemampuannya. Ia tidak merasa ragu untuk menyingkirkan penghalang yang dapat menghambat dirinya menuju kemenangan dengan terus berlatih tanpa kenal lelah. Begitupun bila kita ingin mengekplorasi potensi diri, buatlah semacam daftar hal-hal yang mungkin dapat menghambat produktifitas, menyebabkan pemborosan waktu dan energi, atau bahkan sumber stres. Usahakan untuk mengurangi sedikit demi sedikit sampai hambatan-hambatan itu benar-benar hilang.
Milikilah komitmen yang besar untuk menciptakan perubahan. Jangan malas untuk terus berbenah dan mengerjakan tanggung jawab secara sistematis yang mendukung pencapaian kesuksesan. Dengan demikian prestasi terbaik sekalipun akan mudah diraih. Sebagaimana Phelps meyakini ia dapat mengontrol persiapan dan aktifitas yang ingin ia lakukan, meskipun ia tidak dapat mengontrol orang lain maupun hasil yang akan ia dapatkan.
Ketika diwawancara Phelps menjelaskan bahwa tak ada hal penting yang ia pikirkan. Sebab ia mengaku tidak dapat bertanding sekaligus berpikir. Yang ada di benaknya hanyalah berusaha sebaik dan sekeras mungkin. “During the heat of competition is no time for thinking, it is a time for doing. – Di puncak kompetisi tak ada waktu untuk berpikir, itu waktu untuk berusaha,” tandasnya
Ungkapan Phelps sekaligus menjelaskan begitu besar keyakinannya untuk menang. Ia tidak membuang waktu untuk terus berpikir. Ia hanya berusaha berbuat sebaik mungkin. Jika Anda ingin berhasil, maka pastikan Anda selalu berbuat yang terbaik dan berusaha sekuat tenaga.
Sejak 4 tahun yang lalu Phelps sudah optimis bakal meraih keberhasilan di olimpiade Beijing (2008). Sikap Phelps yang selalu optimis adalah salah satu faktor yang membuat pria tersebut selalu berusaha melakukan hal terbaik. Tak heran jika ia begitu bersemangat, mampu fokus pada hasil positif dan mengabaikan hal-hal yang kurang bermanfaat. “Saya senang bertanding. Saya suka berdiri di pinggir kolam renang lalu menyebur ke kolam renang bertanding dengan siapapun yang menjadi lawan saya,” katanya.
Begitu besar kekuatan pikiran, terutama kekuatan pikiran bawah sadar. Phelps begitu optimis, artinya kondisi pikiran bawah sadar Phelps sudah terprogram bahwa ia pasti mampu meraih keberhasilan. Keyakinan yang begitu kuat membuat Phelps tak kenal lelah berlatih, penuh semangat, dan mampu melakukan yang terbaik.
Hal serupa dapat terjadi pada kita, jika kita memiliki keyakinan yang kuat untuk berhasil. Keyakinan tak akan membuat kita membuang waktu percuma, karena ragu-ragu setelah melihat tantangan di depan. Keyakinan akan membuat kita mampu memfokuskan diri pada hal-hal yang bermanfaat dan mendukung usaha kita menciptakan prestasi mengagumkan.
Sementara bila kita perhatikan, keberhasilan Phelps tak lepas dari orang-orang di sekitarnya. Mereka adalah orang-orang yang mendukung cita-cita Phelps tercapai, diantaranya adalah para ahli fisika yang mendesainkan pakaian renang ‘hiu’ untuknya. Diyakini bahwa pakaian renang tersebut memudahkan Phelps mengarungi air dan menambah kecepatan renangnya sampai 4%. Para ahli fisika itu adalah orang-orang penting di balik keberhasilan Phelps menciptakan rekor cemerlang di pesta olah raga akbar tersebut.
Diantara orang-orang yang mematahkan semangat juang tentu masih ada orang-orang yang menyediakan dukungan dan membantu kita meraih keberhasilan. Berusahalah untuk membina hubungan yang baik dengan mereka. Karena peran mereka pasti sangat penting dalam membantu kita meraih keberhasilan.
Sedikit kisah tentang Phelps telah menginspirasi begitu banyak hal yang dapat membantu kita mencapai keberhasilan di bidang yang kita inginkan. Seandainya kita mencermati, masing-masing diantara kita mempunyai semua kekuatan tersebut. Satu-satunya yang kita butuhkan lagi hanyalah keberanian untuk segera melangkah menciptakan keajaiban yang kita harapkan.
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com
Langganan:
Postingan (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)