Kamis, 25 Agustus 2011

Orang Depresi Obatnya Olahraga





Penderita depresi biasanya diterapi dengan obat antidepresan. Penelitian yang dilakukan selama 4 tahun menemukan, sesungguhnya obat depresi adalah menyuruh penderitanya untuk rajin olahraga.



Ilmuwan dari University of Texas Southwestern Medical Center menemukan bahwa latihan intensif sehari-hari pada tingkat menengah dapat bekerja seperti obat antidepresan. Jenis latihan yang diperlukan tergantung pada karakteristik pasien, termasuk jenis kelaminnya.



Temuan ini merupakan hasil kerjasama dari psikiater University of Texas Southwestern dengan Cooper Institute di Dallas dan disponsori oleh The National Institute of Mental Health.



Dimulai pada tahun 2003, penelitian ini merupakan salah satu investigasi terkontrol pertama di Amerika Serikat untuk menunjukkan bahwa melakukan rutinitas olahraga secara teratur dan dikombinasikan dengan obat yang ditargetkan, yang dapat benar-benar meringankan gejala gangguan depresi.



"Banyak orang yang meminum obat antidepresan kemudian merasa lebih baik setelah memulai pengobatan, tetapi mereka tidak merasa benar-benar baik atau sebaik yang mereka rasakan sebelum mengalami depresi," kata Dr Madhukar Trivedi, profesor psikiatri yang memimpin studi tersebut.



"Penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga dapat sama efektifnya dengan menambahkan obat lain. Banyak orang lebih suka menggunakan latihan daripada menggunakan tambahan obat lain, terutama karena latihan memiliki efek positif yang terbukti pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan," lanjutnya seperti dikutip dari eurekalert.org, Rabu (24/8/2011).



Peserta penelitian berkisar pada usia 18-70 tahun dan didiagnosis depresi namun belum mendapat pengobatan dengan obat antidepresan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok diminta melakukan latihan dengan tingkat intensitas yang berbeda selama 12 minggu. Sesi latihan diawasi oleh staf terlatih di Cooper Institute dan ditambah dengan sesi latihan di rumah.



Peserta yang rata-rata telah mengalami depresi selama tujuh tahun ini diminta melakukan latihan treadmill, bersepeda ergometers, atau keduanya. Peserta juga diminta menulis buku harian online tentang frekuensi dan panjang sesi latihan, serta mengenakan pemantau detak jantung selama berolahraga di rumah. Mereka juga menemui seorang psikiater selama penelitian.



Pada akhir penyelidikan, hampir 30 persen pasien dalam kedua kelompok mencapai pemulihan penuh dari depresi mereka, sedangkan 20 persen lainnya menunjukkan peningkatan kondisi mental yang signifikan berdasarkan tes psikologis.



Olahraga ringan lebih efektif bagi wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mental, sedangkan latihan intens lebih efektif bagi wanita yang keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit. Untuk pria, latihan yang lebih berat lebih efektif terlepas dari karakteristik lainnya.
detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman