Hujatan, dan caci maki terus terlontar dari mulut para demonstran. “Turunkan Nurdin Halid,” karena pengurus PSSI tidak satu pun yang menunjukkan batang hidungnya untuk menemui mereka. Suasana di depan kantor PSSI semakin ribut dengan nyanyian dan tabuhan alat-alat musik yang dibawa para demonstran.
Desakan terhadap Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid agar turun dari kursi kekuasaannya semakin menguat. Selain menduduki PSSI hingga Nurdin mengumumkan untuk mundur, mereka kini mendirikan Posko Revolusi PSSI di depan kantor PSSI. sebagai pusat gerakan revolusi PSSI, Posko yang berdiri di depan kantor PSSI tersebut juga sebagai bentuk pengukuhan posisi para suporter yang menduduki kantor Nurdin Halid.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid ternyata tidak berada di Jakarta saat ribuan suporter sepakbola berdemonstrasi di Kantor Pusat PSSI, Rabu (23/2/2011). Ternyata Nurdin memilih pulang ke kampung halamannya, Makassar. Nurdin pulang untuk istikharah (salat mencari petunjuk).
“Tidak ada komentar (soal tuntutan revolusi PSSI). Yang perlu Anda catat, saya istikharah di kampung halaman,” kata Nurdin saat dihubungi Rabu (23/2/2011) petang. Nurdin tidak ingin berkomentar terkait tekanan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng agar PSSI melakukan reformasi.
Sementara itu, terkait melajunya Nurdin sebagai kandidat ketua umum PSSI periode 2011-2015, pria asal Makassar itu mengatakan, “Sayakan posisinya pasif. Saya tidak mencalonkan, tetapi dicalonkan. Pekan depan, saya akan rapat.”
sumber :http://unik13.info/2011/02/bursa-calon-ketua-umum-pssi-kantor-pssi-digembok-suporter-nurdin-pilih-pulang-kampung/
klikunic.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar