Keadilan adalah hal yang paling didamba oleh seluruh umat di dunia termasuk di negara ind0nesia.
Tapi cara untuk mencapai keadilan yang sebenarnya sangat sulit bahkan mustahil.... Sangat mustahil jika umat manusia mencapai keadilan yang hakiki. Karena sudah ditakdirkan jika umat manusia sulit berbuat adil yang sebenarnya. Bahkan manusia lebih cenderung melakukan kerusakan dibanding keadilan.
Memang menurut logika kita bisa berbuat adil, tapi menurut hati dan akal sehat sebenarnya kita jauh dari makna keadilan itu sendiri.
Seperti c0ntoh, jika ada se0rang pencuri, dia mencuri sandal di daerah anda. Apa yang terjadi? Pertama, dia akan dihajar oleh masa. Kedua proses hukum akan tetap berjalan walaupun si pencuri tersebut sudah babak belur.
Kita bandingkan dengan para koruptor. Apa yang terjadi? Pertama, dia akan mendapatkan perlindungan dari hukum. Kedua pr0ses hukum tidak berjauh beda dengan si pencuri sandal.
Si pencuri mendapatkan derita batin, derita yang diakibatkan karena hanya untuk mencari uang untuk makan sehari. Tetapi para k0ruptor yang telah mencuri jutaan hak orang miskin dia mendapatkan penghargaan.
Jika kita bandingkan t0koh pertama dengan t0koh kedua, menurut kaca mata keadilan itu sangat tidak adil!
Para k0ruptor mendapatkan fasilitas yang istimewa, sedangkan si pencuri mendapatkan kepalan tangan.
Apa yang salah dari sistem ini? Sedangkan hukum di negara kita di buat oleh orang2 yang saya anggap sangat pintar dan jenius. Jika keadilan semacam ini dipertahankan akan jdi apa negri kita tercinta ini?
Ada se0rang teman saya, di status fb dia menulis tentang arti sabar, menurut saya arti sabar dalam k0nteks sekarang sangat tidak tepat. Apakah kita harus sabar akan kerusakan m0ral di negara republik ind0nesia?
Apakah kita harus selalu ikhlas melihat orang makan dari sisa makanan yang di sampah??
S0 langkah pertama untuk mendekati keadilan, lakukan dari hal yang terkecil untuk kesejahteraan bersama.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar