SELASA, 29 MARET 2011, 17:01 WIB
Elin Yunita Kristanti, Aries SetiawanBoediono (ANTARA/ Ujang Zaelani)
Rayi Fatin Naura siswa kelas 6 SD Kautsar, Bandar Lampung tak bisa menyembunyikan rasa kagum sekaligus tidak percaya. Dia baru saja bertemu dan mewawancarai orang nomor dua di negeri ini, Wakil Presiden Boediono.
"Mewawancarai Pak Boediono itu ternyata deg-degan yah. Tapi, itu benar-benar pengalaman yang luar biasa,' tutur gadis berjilbab itu kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa 29 Maret 2011.
Bersama Aurora Louisa kelas 5 dari SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung dan Zulfa Zurul Izzah kelas 5 dari SD Al Azhar, Rayi lugas dan percaya diri mewawancarai Wakil Presiden. Pertama-tama, ketiganya memperkenalkan diri dan disambut senyum hangat dari Wapres Boediono.
Dalam perbincangannya, yang tertutup untuk wartawan lain, Rayi dan kedua rekannya mengawali sebuah pertanyaan. 'Ketika kami tanya, apa perannya, dia jawab, tentunya membantu presiden,' ucapnya menirukan Wapres Boediono.
Wapres Boediono mengaku dia hobi berolahraga. Kata Rayi, Boediono sewaktu muda hobi sepakbola. 'Tapi kalau sekarang, Pak Boediono senang main tenis,' imbuhnya.
Kata Rayi, sewaktu kecil, Wapres Boediono suka sekali bermain bersama teman-temannya mengelilingi desa dan mandi di kali. 'Dia itu juga mengembala kambing setiap sore,' ucapnya.
Aurora menuturkan, Wapres Boediono sejak kecil tidak pernah bercita-cita ingin menjadi seorang pemimpin bangsa. Apalagi wakil presiden. Menurut Rayi, Wapres Boediono sejak kecil bercita-cita ingin menjadi seorang pembuat wayang.
'Pak Boediono bilang, dia bilang ketika di Blitar, banyak suka main wayang. Nonton wayang. Jadi, dia ingin sekali membuat wayang,' kata Aurora.
"Mewawancarai Pak Boediono itu ternyata deg-degan yah. Tapi, itu benar-benar pengalaman yang luar biasa,' tutur gadis berjilbab itu kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa 29 Maret 2011.
Bersama Aurora Louisa kelas 5 dari SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung dan Zulfa Zurul Izzah kelas 5 dari SD Al Azhar, Rayi lugas dan percaya diri mewawancarai Wakil Presiden. Pertama-tama, ketiganya memperkenalkan diri dan disambut senyum hangat dari Wapres Boediono.
Dalam perbincangannya, yang tertutup untuk wartawan lain, Rayi dan kedua rekannya mengawali sebuah pertanyaan. 'Ketika kami tanya, apa perannya, dia jawab, tentunya membantu presiden,' ucapnya menirukan Wapres Boediono.
Wapres Boediono mengaku dia hobi berolahraga. Kata Rayi, Boediono sewaktu muda hobi sepakbola. 'Tapi kalau sekarang, Pak Boediono senang main tenis,' imbuhnya.
Kata Rayi, sewaktu kecil, Wapres Boediono suka sekali bermain bersama teman-temannya mengelilingi desa dan mandi di kali. 'Dia itu juga mengembala kambing setiap sore,' ucapnya.
Aurora menuturkan, Wapres Boediono sejak kecil tidak pernah bercita-cita ingin menjadi seorang pemimpin bangsa. Apalagi wakil presiden. Menurut Rayi, Wapres Boediono sejak kecil bercita-cita ingin menjadi seorang pembuat wayang.
'Pak Boediono bilang, dia bilang ketika di Blitar, banyak suka main wayang. Nonton wayang. Jadi, dia ingin sekali membuat wayang,' kata Aurora.
Rayi, Aurora dan Zulfa merupakan siswa yang mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dan mewawancarai Wapres Boediono. Dalam program wartawan cilik yang diasuh oleh Lampung Post, ketiganya menyingkirkan siswa lain yang juga mendapat kesempatan serupa.
Program yang diadakan Lampung Post itu diadakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional untuk memberikan motivasi dan minat kepada anak-anak dalam dunia jurnalistik. (adi)
• VIVAnewsProgram yang diadakan Lampung Post itu diadakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional untuk memberikan motivasi dan minat kepada anak-anak dalam dunia jurnalistik. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar