Komandan Brimob Tersinggung Cara Briptu Norman Ajukan MundurKomandan Satuan Brimob Gorontalo, Kombes Pol Anang Sumpena mengaku tersinggung terkait dengan pihak keluarga Briptu Norman Camaru yang tidak mengikuti prosedur Polri.
Tanpa melalui pimpinan kesatuan Brimob Polda Gorontalo, pihak keluarga Briptu Norman langsung menemui Kapolda bahkan sampai ke Mabes Polri untuk bertemu dengan Kapolri.
"Saya sebagai pimpinannya tersinggung," tegas Sumpena di Markas Brimob Gorontalo, Senin (19/9/2011).
Dikatakan Sumpena, awal kemunculan Briptu Norman sempat menimbulkan polemik terkait dengan akan diberikan sanksi.
Bahkan saat itu, Dansat Brimob Gorontalo disebut sebagai komandan yang tidak memiliki jiwa seni bahkan tidak berprikemanusiaan.
"Itu karena simpati masyarakat yang merasa terhibur karena Briptunya dan dari kesatuan Brimob yang sebelumnya Brimob itu kan dinilai arogan dan kaku," lanjut Sumpena.
Masih dikatakan Sumpena, secara prosedur institusi Polri tidak mengenal pengunduran diri, namun yang dikenal yakni pemberhentian dengan terhormat atau pemberhentian tidak dengan terhormat.
"Pemberhentian terhormat dilakukan jika tidak ada masalah misalnya ingin pensiun dini, cacat permanen, atau gangguan jiwa, itu pun harus melalui beberapa pertimbangan," jelas Anang Sumpena.
Sedangkan pengunduran diri untuk mengajukan pensiun dini secara tertulis dan resmi, hingga kini belum diterima oleh Satuan Brimob Polda Gorontalo.
"Jangankan sama saya, atasan yang bertanggung jawab atas Briptu Norman yaitu Kasubden Gegana belum menerima surat pengajuan pensiun dini," tegas Sumpena.
Bahkan pihak Brimob Gorontalo telah melakukan upaya dengan memberikan masukan agar Briptu Norman tidak mundur dari Polri.
"Saya sendiri sudah ke rumahnya dan menemui orang tuanya, saya berikan masukan tetapi sepertinya tidak diterima," tambah Sumpena.
tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar