Bagi Anda yang hendak pulang ke kampung halaman menggunakan kendaraan pribadi, tips tentang jarak aman antarkendaraan dari Ford Motor Indonesia ini bisa anda gunakan.
Faktor yang harus diperhatikan saat berkendara adalah menjaga jarak antara kendaraan di depan dan belakang. Apalagi untuk perjalanan jauh. Sebab, dengan menjaga jarak yang aman antara kendaraan di depan dan belakang, maka risiko terjadi kecelakaan, semaksimal mungkin bisa dihindarkan.
Jarak aman adalah jarak yang harus diambil oleh pengendara yang berada di belakang terhadap kendaraan yang ada di depannya. Sehingga pengendara masih dapat melakukan antisipasi bila terjadi suatu hal yang sifatnya mendadak, tanpa membahayakan pengguna jalan yang lain (di depannya). Menjaga jarak aman sangat penting untuk menghindari bahaya kecelakaan atau tabrakan beruntun.
Lalu, berapa jarak aman yang harus diperhatikan oleh pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil? Jarak aman yang harus diambil, tergantung kondisi kendaraan atau situasi jalan itu sendiri. Misal keadaan gerimis yang menyebabkan jalan lebih licin.
Sebagai pedoman sederhana untuk mengambil jarak aman ini dapat dilihat dari kecepatan kendaraan yang sedang dijalankan. Jika kendaraan sedang berjalan dengan kecepatan 70 kilometer per jam, maka jarak aman yang harus diambil setidaknya adalah 70 meter.
Demikian juga jika dalam kecepatan 100 kilometer per jam, jarak yang harus dijaga adalah 100 meter. Ini adalah jarak yang paling ideal untuk menghindari tabrakan dengan pengendara yang ada di depan atau di belakangnya.
Meski demikian, melihat kualitas dan kemampuan pengereman, yang biasanya sekitar 10 persen antara kecepatan dan jarak pengereman seperti yang berlaku selama ini. Berarti jarak aman minimal adalah empat meter.
Di sinilah perlunya pengendara sepeda motor atau pengemudi mobil itu menjaga kecepatan selama berkendaraan. Bahkan, kenyataan di lapangan, jarak antar kendaraan di depan dan di belakang hanya berkisar sekitar dua hingga empat meter.
Lalu bagaimana mengatasi agar kecelakaan bisa dihindari? Jika ingin berpindah jalur, pastikan keadaan di belakang dan di depan benar-benar aman. Nyalakan lampu isyarat, bergeraklah pada saat yang tepat dengan gerakan tidak memotong.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar