Berpora Dengan Capoeira
Beladiri Tarian Maut ala Brasil
Beladiri Tarian Maut ala Brasil
Capoeira, meski sejatinya adalah olahraga beladiri asal Brasil, bukan berarti seorang capoeirista bisa menggunakan ilmunya semena-mena. Sebab, capoeira hanya boleh digunakan sebagai beladiri saat keadaan terjepit. Di lain itu, seorang capoeirista akan berpora dengan capoeira. Betapa tidak, olahraga ini menggabungkan keterampilan pelbagai seni seperti menari, menyanyi, dan bermusik. Artinya, seorang capoeirista, selain mempelajari ilmu beladiri juga akan mempelajari seni tari dan musik.
Saat bergerak, seorang capoeirista akan menggerakan kaki sesuai dengan lantunan irama musik. Ya, capoeira memang berfokus pada gerakan kaki seperti menendang, sementara gerakan tangan seperti memukul, jarang dipergunakan. Seorang capoeirista tidak boleh asal menghindar, menendang, dan memukul, ini karena gerakannya disesuaikan dengan ritme lagu Brasil. Walhasil, bagi orang awam, gerakan-gerakan dalam olahraga ini nyaris serupa dengan tarian.
Asal-muasal olahraga ini, bermula pada abad ke-16. Saat itu, sekumpulan budak asal Afrika, seperti orang Yoruba, Bantu, Angola, Kongo, dan Mozambik, hidup menderita di Brasil. Mereka kerap mendapat hukuman cambuk dari majikannya, bahkan sering diancam untuk dibunuh. Namun para budak ini tak tinggal diam, karena diam-diam mereka melawan, dengan cara menciptakan sintesa antara tarian, pertarungan, dan alat musik dari berbagai kebudayaan dari Afrika.
Budak-budak ini, menyamarkan latihan beladiri mereka dengan gerakan indah bak tarian dan nyanyian khas. Para capoeirista yang sedang bertarung dengan menendang sambil memutar dan melompat, bagaikan sepasang penari yang sedang berkolaborasi diiringi lantunan musik yang dinamis. Oleh sebab itu, seorang capoeirista dituntut untuk tidak sekadar menguasai berbagai gerakan dalam olahraga ini, tapi juga dalam hal teknik, filsafat, cultural, dan musik yang berkaitan dengan budaya Brasil.
Tak dinyana, tarian budak ini naik pamor menjadi tarian budaya Brasil. Dalam perjalanannya, capoeira berkembang menjadi dua gaya yang khas, capoeira Angola dan capoeira Regional. Capoeira Angola, yang mengusung gaya tradisional, dikembangkan oleh Mestre Patinha (1889-1982). Sedangkan capoeira Regional, yang lebih dinamis, diciptakan oleh Mestre Bimba (1899-1974).
Pelbagai alat musik yang diperlukan untuk mengiringi gerakan capoeira yakni konga, tamborin, dan agogo (alat musik yang mirip dengan pipa berbentuk ‘u’). Sambil diiringi lantunan musik ini, capoeirista maju berpasangan dan bertarung tanpa mengenai tubuh lawan. Capoeirista lainnya akan memainkan alat-alat musik atau melantunkan lagu Brasil. Lirik dari lagu-lagu yang didendangkan ini, umumnya berkisah mengenai sejarah dan filsafat.
Isi :
Capoeira Conditioning - How to Build Strength, Agility, and Cardiovascular Fitness Using Capoeira Movements
Little Capoeira
Video :
Mastering Capoeira 1 : Conditioning
Mastering Capoeira 2 : Fundamental
Mastering Capoeira 3 : Intermediate
Mastering Capoeira 4
Bonus Video :
Capoeira Brasil - Rodas de Capoeira
Harga Rp 60.000,- Bebas Ongkos kirim keseluruh Indonesia
Capoeira Conditioning - How to Build Strength, Agility, and Cardiovascular Fitness Using Capoeira Movements
Little Capoeira
Video :
Mastering Capoeira 1 : Conditioning
Mastering Capoeira 2 : Fundamental
Mastering Capoeira 3 : Intermediate
Mastering Capoeira 4
Bonus Video :
Capoeira Brasil - Rodas de Capoeira
Harga Rp 60.000,- Bebas Ongkos kirim keseluruh Indonesia
Agen Judi - SBOBET - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen ASIA77 - 988betonline
BalasHapusAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Caballero: Di Chelsea, Semua Harus Dimenangkan
Nevin: Absennya Kante, Akar Masalah Chelsea
Sandiaga Cek Kondisi Tanah Abang Saat lari Pagi
Apple Untung Besar Karena Iphone
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen WINENLOSE88
BalasHapusAgen Judi Online
Daftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Deulofeu Bicara Pengalaman Main di Inggris dan Italia
Alami Kerugian, Milan Tak Akan Belanja Besar di Bursa Januari
Paolo Maldini Berpeluang Tangani AC Milan
Buni Yani Orasi Pasca Vonis 1,5 Tahun: Saya Rela Mati
Baru 13 Tahun, Kiesha Alvaro Anak Pasha Sudah Berani Pacaran Romantis