Jumat, 26 Agustus 2011

ORANG PINTAR VS ORANG BODOH VERSI BOB SADINO







Pengusaha sukses bidang pertanian Bob Sadino mengajak generasi muda untuk tidak takut mencoba sesuatu hal yang baru. “Ingin sukses, jangan takut mencoba,” kata Bob di hadapan puluhan peserta acara Launching Program CSR “Go Entrepreneur” oleh Perum Pegadaian.





Bob Sadino juga mengungkapkan pemikiran radikal beliau tentang orang bodoh dan orang pintar:





Orang Pintar vs Orang Bodoh versi Bob Sadino





1. Terlalu Banyak Ide

Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan.

Orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide atau tips dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.





2. Miskin Keberanian untuk memulai

Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa unik begini ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.





3. Telalu Pandai Menganalisis

Orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point.

Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.





4. Ingin Cepat Sukses

Orang “pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat.

Orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.





5. Tidak Berani Mimpi Besar

Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu,sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.





6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi

Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu.

Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.





7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai

Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak.

Orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.





8. Maunya Dikerjakan Sendiri

Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”.

Orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.





9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan

Orang “pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan.

Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.





10. Tidak Fokus

Orang “pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan.

Orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.





11. Tidak Peduli Konsumen

Orang “pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke

berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen.

Orang “bodoh”. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.





12. Abaikan Kualitas

Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka

tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru.

Orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.





13. Tidak Tuntas

Orang “pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang.

Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.





14. Tidak Tahu Pioritas

Orang “pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan.

Orang “bodoh” Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas.





15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas

Banyak orang “bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis.

Banyak orang “pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.





16. Mencampuradukan Keuangan

Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.





17. Mudah Menyerah

Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan.

Orang “bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.





18. Melupakan Tuhan

Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan TUHAN. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.





19. Melupakan Keluarga

Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.





20. Berperilaku Buruk

Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.





[menyemenye.com]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman