Oleh: Maeya
Apakah Anda:
Masih sering merasa paling menderita di dalam kehidupan ini?
Masih sering tidak puas dengan apa yang sudah Anda miliki?
Masih sering cemburu ketika melihat kehidupan teman Anda lebih bahagia daripada Anda?
Masih sering mengeluh karena tidak bisa mendapatkan apa yang orang lain bisa dapatkan?
Masih sering lupa hal-hal apa yang patut disyukuri dalam hidup ini?
Seorang filsuf Jerman dari abad ketiga belas, Meister Exkhart, pernah mengungkapkan dalam karyanya bahwa, “Seandainya satu-satunya doa yang kita lantunkan dalam hidup kita adalah `terima kasih`, itu sudah lebih dari cukup.” “Rasa syukur membuat hidup kita penuh. Rasa syukur mengubah apa yang sudah kita miliki menjadi cukup, bahkan berlebih. Rasa syukur mengubah penolakan menjadi penerimaan, kekacauan menjadi keteraturan, kekeruhan menjadi kejernihan. Rasa syukur dapat mengubah hidangan sederhana menjadi pesta, sebuah bangunan menjadi rumah yang nyaman, seorang asing menjadi kawan. Rasa syukur membuat masa lalu masuk akal, memberi kedamaian bagi hari ini, dan menciptakan visi untuk masa depan.” (Melody Beattie)
Jika kita mau menghitung secara jujur dan teliti, kita akan menyadari betapa banyaknya hal yang seharusnya disyukuri dalam hidup ini:
Terima kasih kepada tubuh saya yang normal dan sempurna: dua mata (saya dapat melihat keindahan dunia ini yang penuh warna), satu telinga (saya dapat mendengarkan suara-suara dunia dan kehidupan di sekitar saya), satu mulut (saya dapat berbicara dengan lantang dan lancar), satu hidung yang masih berfungsi dengan baik (saya dapat menikmati aroma harum, segala jenis bau, sebagai bukti betapa dashyatnya potensi diri ini, di saat bersamaan bisa merasakan berbagai jenis bau), sistem saraf dan otak, jantung, paru-paru, sistem pencernaan, kulit, otot, tulang, yang masih bekerja dengan sempurna.
Terima kasih karena setiap hari saya masih bisa makan secara teratur: pagi, siang, dan sore. Tak jarang saya bisa mengkonsumsi lauk pauk seperti daging atau sayuran yang lezat untuk dinikmati lidah ini.
Terima kasih karena tubuh ini selalu terlindungi dengan pakaian yang layak pakai, bahkan di lemari saya tersimpan pakaian-pakaian yang berjumlah lebih dari hitungan jari tangan.
Terima kasih karena saya masih memiliki rumah tinggal untuk berteduh di hari yang panas dan berlindung di derasnya hujan.
Terima kasih karena saya masih memiliki orang-orang yang menyayangi saya, orangtua, sahabat, saudara, dan keluarga.
Terima kasih karena saya pernah atau sedang mendapatkan kesempatan untuk belajar di sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Universitas.
Dan yang seringkali terlupakan dalam doa terima kasih ….
Terima kasih karena saya masih hidup dan mendapatkan kesempatan untuk menjalankan tugas sebagai seorang manusia.
“Syukurilah nasib Anda, maka nasib Anda akan memberkahi Anda. Kutuklah dia maka dia akan mengutuk Anda…. Jika Anda mensyukuri suatu situasi, situasi itu tidak akan mempunyai kekuatan untuk menyakiti Anda, dan bahkan kalaupun dia pada suatu saat berpengaruh sangat buruk, pengaruh itu perlahan-lahan akan memudar dan menghilang, kalau Anda dengan tulus mensyukurinya.” (Emmet Fox)
Jika kesulitan selama ini seringkali membuat Anda benci dan meratapi hidup ini, mungkin itu tanda untuk lebih sering berterimakasih dan mensyukuri apa yang sudah Anda miliki dalam hidup. Lakukan latihan berterimakasih secara rutin setiap hari dan perubahan hidup ke arah positif pasti terjadi.[mae]
Referensi : Simple Abundance : Menemukan Makna Pada Hal-hal Yang Sederhana (Sarah Ban Breathnach, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta 2000).
Mayasari Oey atau akrab dipanggil Maeya adalah alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (2000-2004). Saat ini, selain aktif menulis, sehari-hari ia bekerja sebagai guru Bahasa Inggris. Ia juga aktif di Lembaga Training Dynamic Life Solution. Tinggal di Jakarta Barat, ia dapat dihubungi di telp: 021-98014364, 081510107536, atau via email maerose11@yahoo.com.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar