Selasa, 07 April 2009
7 MENTAL LAWS TO SUCCESS IN SELLING
By Darmadi Darmawangsa M.Sc., C.Eng.
SALAH satu motivator terkenal Brian Tracy di dalam bukunya The 100 Absolutely Unbreakable Laws of Business Success memberikan 7 hukum yang selalu berlaku jika Anda ingin tetap sukses di dalam bidang penjualan. Di dunia ini dikenal dengan adanya hukum gravitasi. Dimanapun lokasi Anda di dunia ini, gaya gravitasi akan terus ada kecuali jika Anda hidup di planet yang lain. Jika di dalam dunia ini ada hukum fisik yang mengontrol agar dunia ini tetap berputar, dalam kesuksesan di bidang penjualan ada 7 hukum yang sama dahsyatnya dengan hukum gravitasi. Jika Anda melawan hukum ini, kesuksesan akan menjauh dari Anda.
Hukum #1 : The Law of Cause and Effect
Hukum pertama dikenal sebagai hukum Sebab-Akibat. Setiap akibat (effect) yang terjadi dalam hidup Anda, pasti ada penyebab (cause) sebagai dalangnya. Tiliklah prestasi para Top MA dan MB, menurut Anda apakah kesuksesan yang mereka raih ada hubungannya dengan usaha yang mereka lakukan? Jawabannya: Pasti. Hukum ini menyatakan bahwa kesuksesan, kekayaan, kebahagiaan dan keberhasilan mempunyai keterkaitan baik langsung maupun tidak langsung terhadap penyebab khusus atau suatu tindakan yang spesifik. Kesimpulan pertamanya adalah jika Anda mengetahui secara jelas hasil yang seperti apa yang Anda inginkan, Anda pasti dapat mendefinisikan penyebabnya. Caranya adalah dengan mempelajari orang-orang sukses di dalam bisnis Anda; dengan melakukan apa yang mereka lakukan niscaya hasilnya kurang lebih tidak jauh dari mereka. Ketahuilah bahwa sukses bukanlah sesuatu hal yang kebetulan terjadi. Sukses bukanlah keajaiban apalagi sesuatu yang sering dihubungkan dengan LUCK. Hukum ini juga memiliki arti yang sama dengan Hukum Tanam-Tuai yang artinya apa yang Anda tanam, itulah yang akan Anda tuai. Hal paling utama untuk mencapai efek yang Anda inginkan berasal dari pikiran Anda. Apa yang Anda pikirkan baik mengenai diri Anda ataupun pekerjaan Anda, itulah hasil yang Anda dapatkan. Jika Anda merasa layak untuk menjadi seseorang yang sukses, usaha Anda akan mengarah pada pencapaian dari apa yang Anda pikirkan. Di dalam hidup ini anda bebas memilih; tidak ada seorangpun yang mampu memaksa Anda untuk merasakan, memikirkan dan bertindak terhadap segala sesuatu tanpa seijin Anda. Jadi jika Anda ingin mendapatkan efek yaitu komisi yang tinggi, cobalah tingkatkan usaha Anda mulai dari prospecting, appointment, presentation, listing, dan selling, niscaya Anda akan mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
Hukum #2 : The Law of Compensation
Emerson pernah menulis bahwa setiap orang dikompensasikan sesuai dengan apa yang dia kompensasikan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Hukum kompensasi ini sejalan dengan hukum Sebab-Akibat yang berarti Anda selalu dikompensasikan baik besar maupun kecil sesuai dengan kontribusi Anda. Penghasilan Anda adalah kompensasi yang telah Anda lakukan di masa yang lalu. Jika Anda berniat untuk meningkatkan kompensasi Anda, Anda perlu meningkatkan nilai kontribusi Anda. Hal ini juga berlaku dengan sikap Anda dalam pekerjaan Anda, jika Anda "memasukkan" pikiran dan gambaran sukses, optimisme, antusiasme, Anda akan dikompensasikan dengan pengalaman positif dalam kegiatan Anda sehari-hari. Bahkan juga berlaku hukum overcompensation; hukum ini mengatakan bahwa orang-orang sukses mempunyai kebiasaan memberi lebih daripada apa yang mereka terima. Mereka melakukan extra service lebih dari apa yang mereka dibayar. Mereka selalu mencari kesempatan untuk memberikan pelayanan lebih dari ekspektasi pengguna jasa mereka. Dan karena mereka selalu memberi yang lebih, pelanggan mereka lebih loyal dan secara tidak langsung keberhasilan ini berbanding lurus dengan pendapatan mereka. Jika Anda ingin dikompensasikan sesuatu yang berharga seyogyanya Anda harus memberikan kompensasi terlebih dahulu.
Hukum #3 : The Law of Control
Hukum yang satu ini mengatakan, "Anda akan merasa kompeten/senang terhadap diri Anda tergantung dari tingkat dimana Anda merasa mampu mengontrol diri Anda sendiri." Kebalikan dari hukum ini adalah Anda akan merasa tidak senang / negatif terhadap diri Anda jika Anda tidak mampu mengontrol hidup Anda sendiri atau dengan kata lain hidup Anda dikontrol oleh lingkungan atau orang lain. Para peneliti psikologi menemukan bahwa tingkat kebahagiaan seseorang ditentukan dari perasaan mampu mengendalikan bagian-bagian penting dalam hidupnya. Anda akan merasa bahagia apabila Anda merasa mampu menjadi "tuan" atas diri Anda sendiri. Salah satu kunci utama agar supaya seseorang memiliki positive mental attitude adalah kemampuan untuk mengontrol hidupnya. Hokum Sebab-Akibat mengatakan bahwa selalu ada penyebab bagi setiap keadaan yang terjadi. Tidak ada satupun kejadian terjadi karena keberuntungan, jika Anda mampu mengontrol hal-hal yang dapat mengakibatkan pencapaian tujuan hidup Anda, artinya Anda mampu mengontrol hidup Anda sepenuhnya.
Hukum #4 : The Law of Belief
Hukum ini mengatakan, "Apapun yang Anda percaya, dengan emosi Anda, akan menjadi realitas/kenyataan." Kepercayaan Anda terhadap sesuatu menpengaruhi realitas yang akan datang. Jika Anda percaya Anda mampu menjadi MA yang berprestasi, kepercayaan Anda akan berubah menjadi kenyataan jika Anda betul-betul mempercayainya. Namun banyak orang yang berargumentasi bahwa bagaimana jika seseorang mempunyai keyakinan yang dalam untuk mencapai sesuatu, namun tidak mampu mencapainya? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang paling banyak membuat seseorang berhenti mengejar apa yang dicita-citakannya. Jawaban untuk pertanyaan di atas adalah : 1). Orang tersebut belum mempunyai keyakinan yang benar (mungkin apa yang diinginkannya hanyalah mimpi yang tidak disertai dengan tindakan). 2). Gagal atau sukses adalah suatu proses bukan tujuan, seringkali orang mengevaluasinya dalam jangka waktu yang pendek (untuk hal ini cara yang mudah untuk mengetahuinya adalah melihat kemajuan pencapaian tujuan Anda, apakah ada perkembangan mendekati apa yang Anda inginkan atau sebaliknya?). 3). Jawaban terakhir atas pertanyaan di atas adalah banyak orang yang selalu ingin melihat bukti dahulu sebelum melangkah lebih jauh (untuk orang seperti ini sekali lagi masih meragukan keyakinannya). Cara lain untuk melihat apa yang diyakini seseorang bukan dari pengharapannya atau perkataannya namun dari perbuatannya. Seseorang MA yang berkeyakinan akan menjadi sukses namun tidak diperlihatkan dari kinerjanya berarti apa yang diinginkannya itu hanyalah mimpi belaka. Perbedaan antara dream/wishes dengan desire adalah adanya keselarasan antara keinginan dengan tindakan yang diambil. Jika Anda ingin menjadi tenaga penjual yang sukses, hal itu akan terlihat dari cara Anda berjalan, berkata-kata, bekerja dan berperilaku seperti cara seorang sukses berperilaku. Jika Anda mampu mencari role model seorang MA yang berhasil dan berusaha mengikuti cara mereka dalam menjalankan pekerjaannya setiap hari, Anda juga dapat mencapai hasil yang serupa. Kedengarannya tidak masuk akal bukan ? Cobalah tengok juara-juara tennis dunia, mereka semua mempunyai role model untuk ditiru, namun tidak semua orang mampu mempunyai komitmen yang kuat untuk "meniru" para top agent tersebut, karena apa yang mereka lakukan tidaklah mudah. Manusia mempunyai kecenderungan untuk menghindari "pain" dan mencari "pleasure"; sayangnya yang dilakukan oleh kebanyakan orang sukses malah sebaliknya mereka mencari "pain" karena dengan mengenal "pain" lebih dalam, mereka mampu mencapai sukses yang lebih besar lagi.
Hukum ini juga berlaku secara timbal balik; jika tindakan seseorang adalah cermin dari keyakinannya, dan dia mampu mengontrol tindakannya artinya secara tidak langsung tindakan itu dapat membentuk dan mengontrol keinginan Anda. Dengan melakukan terus-menerus tindakan yang sejalan dengan keinginan Anda, Anda akan mampu meningkatkan kepercayaan Anda sama seperti ketika seseorang berlatih mengangkat barbel untuk membentuk ototnya. Banyak orang yang mempunyai konsep yang terbalik, mereka mengatakan," Jika nanti saya sukses menjadi top agent, saya baru akan mengivestasikan waktu dan tenaga saya untuk menjadi lebih baik." Hal ini sama dengan membalikkan hukum Sebab-Akibat; mereka menginginkan hasilnya terlebih dahulu tanpa membenahi penyebabnya untuk mendapatkan hasil tersebut, sama dengan ingin menciptakan realitas tanpa menciptakan keyakinan untuk pencapaiannya. Jika seseorang ingin mencapai kesuksesan yang diinginkannya, ia terlebih dahulu harus "menanam" benih kesuksesan itu sebelum menuainya. Keyakinan yang paling berbahaya adalah self-limiting beliefs, yaitu keyakinan yang mengakibatkan keraguan dan ketakutan yang menahan seseorang untuk mengerjakan hal-hal yang mendatangkan sukses. Keyakinan negatif itu antara lain merasa kurang dalam hal kemampuan, penampilan, dan kreativitas atau juga perasaan terhadap situasi bisnis yang jelek, merasa terlalu muda / tua, tidak cukup pengalaman dan sebagainya. Jika keraguan dan ketakutan timbul dan Anda membiarkan keyakinan negatif ini berlanjut, keyakinan inilah yang akan menjadi kenyataan. Jika Anda jujur, Anda dapat dengan cepat mengenali orang-orang di sekitar Anda yang memiliki kesulitan yang lebih sukar namun mampu berhasil dalam hidupnya. Begitu Anda dapat menyingkirkan keyakinan negatif itu, keyakinan itu akan hilang pengaruhnya terhadap Anda.
Hukum #5 : The Law of Concentration
Hukum ini mengatakan, "Setiap hal yang Anda selalu pikirkan, Anda akan mampu mencapainya." Karena jika Anda berfokus terhadap target Anda, otak Anda akan berusaha mencari cara untuk mendapatkannya. Pikiran tersebut akan mendominasi bukan hanya percakapan Anda, namun juga tindakan Anda. Jika Anda berusaha untuk menjadi MA yang lebih baik, Anda akan menemukan diri Anda berusaha mendapatkan realitas tersebut. Namun sebaliknya, jika Anda terus memikirkan hal-hal yang Anda tidak ingin terjadi atau hal-hal yang menyebabkan keraguan dan ketakutan, Anda akan fokus terhadap masalah bukan pada solusinya. Seorang sukses adalah seseorang yang selalu memikirkan apa yang mereka inginkan sehingga mereka selalu mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan orang yang tidak sukses. Anda harus fokus terhadap hal-hal yang Anda inginkan dan mengerjakan segala sesuatu yang konsisten dengan keinginan Anda.
Hukum #6 : The Law of Attraction
Hukum ini mengatakan," Anda adalah magnet hidup dan Anda akan menarik siapa saja atau kondisi apa saja sejalan dengan apa yang ingin Anda capai." Jika Anda bersikap positif dan optimis terhadap diri Anda, perusahaan Anda, produk Anda, hal ini akan membawa hal-hal positif kembali ke Anda. Makin baik service yang Anda berikan kepada pelanggan Anda, makin mudah pelanggan itu bekerjasama dengan Anda. Orang-orang positif akan menarik orang positif lainnya demikian sebaliknya. Jika Anda ingin menjadi MA yang sukses bergabunglah dengan sekumpulan MA lain yang juga mempunyai sikap positif dan yang berkeinginan untuk sukses. Jika Anda makin positif, optimis dan antusias terhadap apa yang Anda lakukan sekarang, daya tarik magnet Anda akan bertambah besar dan bertambah cepat dalam menarik orang-orang yang tepat dan kesempatan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Kuncinya adalah secara terus-menerus mengontrol pikiran Anda pada hal-hal yang positif setiap hari.
Hukum #7 : The Law of Correspondence
Hukum ini menyimpulkan bahwa," Dunia yang ada di luar Anda adalah cerminan dunia yang ada di dalam diri Anda." Perlakuan orang terhadap Anda adalah timbal balik terhadap perlakuan Anda terhadap mereka. Perlakuan orang terhadap Anda juga merupakan cerminan terhadap diri Anda. Jika Anda menginginkan orang memperlakukan Anda dengan baik, bersikap positif terhadap Anda, maka Anda juga perlu memperlakukan mereka sama seperti apa yang Anda ingin mereka perlakukan terhadap Anda. Orang-orang yang Anda pilih untuk berada di sekitar Anda baik keluarga ataupun teman dan rekan kerja adalah cerminan diri Anda sendiri. Seorang yang sukses akan mencari cerminan sukses lainnya pada orang lain.
Summary
Jika Anda benar-benar menerapkan filosofi dari 7 hukum ini, saya yakin Anda berada pada jalur yang tepat menuju tangga kesuksesan Anda. Good luck!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar