Saat ditemukan di masjid At-Ta'awwun, Lian berpakaian gamis serba hitam dan cadar yang menutupi wajahnya. Padahal sebelumnya, pihak keluarga melaporkan Lian masih mengenakan pakaian dinas Kemenhub biru saat hilang.
Pegawai Kementerian Perhubungan, Lian Febriani yang hilang sejak Kamis (7/4/2011) lalu sudah ditemukan. Lian ditemukan dalam keadaan lingling di masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Saat ditemukan di masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor, dia mengaku sudah punya nama lain, yakni Maryam.
Ketika ditemukan dalam kondisi linglung di Masjid Masjid Atta'awun, Puncak, Bogor, Lian Febriani mengaku sedang menunggu dijemput temannya. Namun CPNS di Kementerian Perhubungan itu tidak tahu siapa yang akan menjemput dirinya dan minta diantar pulang.
'Saya tanya sedang apa di sini, dijawab 'saya mau pulang' lalu menangis. Saya tanya pulangnya ke mana, dia tidak tahu mau ke mana,' kisah petugas keamanan Masjid Masjid Atta'awun, Edi Irawan, Senin (11/4/2011).
Kepada repoter detikcom yang menemuinya di masjid yang sering jadi tempat istirahat para wisawatan ini, Edi memaparkan pertemuannya dengan Lian Febriani pada Jumat (8/4/2011) sore. Kondisi Lian yang kebingungan dilaporkan oleh petugas keamanan bernama Endang.
Setelah tanya jawab pendek di taman masjid, Edi dan Endang lantas mengajak Lian ke pos untuk diminta keterangannya lebih lanjut. Tetapi lagi-lagi, Lian lebih banyak menjawab pertanyaan dengan menangis karena sama sekali tidak ingat identitasnya.
Namun untungnya Lian yang memperkenalkan diri sebagai Maryam itu masih mengingat bagaimana dirinya sampai bisa 'terdampar' di Masjid Atta'awun. Kisahnya dimulai dengan perjalanan kereta api bersama seorang wanita bercadar, sepanjang jalan Lian tertidur dan setiap kali terbangun disuguhi kopi hingga muntah-muntah.
'Katanya kalau sudah muntah itu bagus, artinya dosanya hilang,' ujar Edi mengutip Lian.
Masih mengutip Lian, menurut Edi, perjalanan kereta api berakhir di sebuah tempat pengajian yang seluruh pesertanya adalah wanita bercadar dan pria berjenggot lebat. Lian mengaku tidak tahu di mana lokasi pengajian dan apa saja materi yang disampaikan dalam pengajian.
Lalu bagaimana Lian bisa sampai berada di Masjid Atta'awun?
'Katanya dia titipkan Ummi Aisyah ke sopir angkot, katanya mau dijemput di sini tapi sampai lama kok nggak dijemput. Dia lalu minta diantar ke tempat banyak orang pakai cadar, tapi tidak tahu di mana,' jawab Edi mengutip jawaban Lian.
Usai tanya jawab, Lian melanjutkan membaca buku-buku yang dibawanya. Menurut Edi, tiap kali Lian berhenti membaca buku selalu tampak linglung dan tak bisa menanggapi pertanyaan.
(lh/nrl)
Sempat Menolak, Lian Akhirnya Mau Difoto Tanpa Cadar
Selama 2 hari berada di Masjid At-Ta'awun, Puncak, Bogor, Laila Febriani (26) alias Lian, CPNS Kementerian Perhubungan yang menghilang dari kantornya sejak Kamis (7/4) lalu, tidak lepas dari cadarnya. Lian bahkan menolak dibuka cadarnya ketika karyawati masjid tersebut, hendak memfoto wajahnya.
'Disuruh buka cadar, dia nggak mau,' kata Edi Irawan (33), sekuriti Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor di lokasi, Senin (11/4/2011).
Namun, karyawati bernama Ela itu kemudian membujuknya. Lian akhirnya menyetujui untuk difoto tanpa mengenakan cadar.
'Akhirnya dia mau difoto di dalam mess DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), tanpa cadar,' kata Edi.
Lian juga sempat bertanya maksud Ela memfoto dirinya. 'Lalu kata Ela, buat jaga-jaga saja, kalau-kalau ada apa-apa,' kata Edi.
Edi mengatakan, foto tersebut kemudian diserahkan ke petugas Polsek Cisarua. Petugas Polsek Cisarua kemudian mencetak foto tersebut sebagai barang bukti.
'Foto dia juga diperlukan untuk mencocokkan dengan keterangan keluarganya,' katanya.
Lian difoto pada Sabtu (9/4) siang. Sementara, keluarga Lian beserta suaminya, Teguh, datang ke masjid pada Sabtu malam setelah mendapat laporan dari Polsek Cisarua mengenai penemuan Lian di masjid tersebut.
'Polisi bisa menghubungi keluarganya, setelah Sabtu sore sekitar pukul 18.00 WIB, dia ingat nomor telepon suaminya,' jelas Edi.
Lian menghilang pada Kamis (7/4) lalu usai makan siang di kantin Kementrian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Sebelum kembali ke kantornya, Lian pamit ke teman kantor untuk menemui seseorang di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Lian kemudian ditemukan di Masajid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor pada Jumat (8/4) lalu dengan mengenakan cadar dan gamis. Lian saat ditemukan mengaku bernama Maryam.
(mei/lrn)
'Disuruh buka cadar, dia nggak mau,' kata Edi Irawan (33), sekuriti Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor di lokasi, Senin (11/4/2011).
Namun, karyawati bernama Ela itu kemudian membujuknya. Lian akhirnya menyetujui untuk difoto tanpa mengenakan cadar.
'Akhirnya dia mau difoto di dalam mess DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), tanpa cadar,' kata Edi.
Lian juga sempat bertanya maksud Ela memfoto dirinya. 'Lalu kata Ela, buat jaga-jaga saja, kalau-kalau ada apa-apa,' kata Edi.
Edi mengatakan, foto tersebut kemudian diserahkan ke petugas Polsek Cisarua. Petugas Polsek Cisarua kemudian mencetak foto tersebut sebagai barang bukti.
'Foto dia juga diperlukan untuk mencocokkan dengan keterangan keluarganya,' katanya.
Lian difoto pada Sabtu (9/4) siang. Sementara, keluarga Lian beserta suaminya, Teguh, datang ke masjid pada Sabtu malam setelah mendapat laporan dari Polsek Cisarua mengenai penemuan Lian di masjid tersebut.
'Polisi bisa menghubungi keluarganya, setelah Sabtu sore sekitar pukul 18.00 WIB, dia ingat nomor telepon suaminya,' jelas Edi.
Lian menghilang pada Kamis (7/4) lalu usai makan siang di kantin Kementrian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Sebelum kembali ke kantornya, Lian pamit ke teman kantor untuk menemui seseorang di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Lian kemudian ditemukan di Masajid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor pada Jumat (8/4) lalu dengan mengenakan cadar dan gamis. Lian saat ditemukan mengaku bernama Maryam.
(mei/lrn)
Lian Diduga Hendak Dijemput oleh 5 Wanita Bercadar
Laila Febriani (26) alias Lian, CPNS Kementerian Perhubungan yang pergi meninggalkan keluarganya, akhirnya ditemukan di Masjid At-Ta'awwun. Di masjid kawasan Puncak, Bogor, itu Lian diduga hendak dijemput oleh 5 orang wanita bercadar.
Petugas Keamanan Masjid At-Ta'Awwun, Edi Irawan (33) bercerita, 5 orang perempuan yang memakai cadar tiba di masjid dari arah Cianjur, Jumat (8/4) sekitar 15.00 WIB,
'Mereka sempat salat ashar, setelah itu ke taman depan masjid. Sekitar sepuluh menit, mereka lalu pergi,' kata Edi kepada detikcom di Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor, Senin (11/4/2011).
Nah, sekitar pukul 15.30 WIB atau sepuluh menit setelah para wanita bercadar itu pergi, Lian pun tiba di masjid. Ibu dari satu anak itu turun dari angkutan umum L300 dari arah Bogor dan sudah mengenakan cadar dengan baju gamis warna gelap.
'Selisih sepuluh menit. Mungkin 5 orang itu mau jemput dia. Tapi saya nggak tahu ya, soalnya sama pakai cadar-cadar semua,' ujar Edi.
Seperti diberitakan, ketika ditemukan dalam kondisi linglung di Masjid Atta'awun, Lian mengaku sedang menunggu dijemput temannya. Namun dia tidak tahu siapa yang akan menjemput dirinya.
'Saya tanya sedang apa di sini, dijawab 'saya mau pulang' lalu menangis. Saya tanya pulangnya ke mana, dia tidak tahu mau ke mana,' kata Edi.
(lrn/lia)
Petugas Keamanan Masjid At-Ta'Awwun, Edi Irawan (33) bercerita, 5 orang perempuan yang memakai cadar tiba di masjid dari arah Cianjur, Jumat (8/4) sekitar 15.00 WIB,
'Mereka sempat salat ashar, setelah itu ke taman depan masjid. Sekitar sepuluh menit, mereka lalu pergi,' kata Edi kepada detikcom di Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor, Senin (11/4/2011).
Nah, sekitar pukul 15.30 WIB atau sepuluh menit setelah para wanita bercadar itu pergi, Lian pun tiba di masjid. Ibu dari satu anak itu turun dari angkutan umum L300 dari arah Bogor dan sudah mengenakan cadar dengan baju gamis warna gelap.
'Selisih sepuluh menit. Mungkin 5 orang itu mau jemput dia. Tapi saya nggak tahu ya, soalnya sama pakai cadar-cadar semua,' ujar Edi.
Seperti diberitakan, ketika ditemukan dalam kondisi linglung di Masjid Atta'awun, Lian mengaku sedang menunggu dijemput temannya. Namun dia tidak tahu siapa yang akan menjemput dirinya.
'Saya tanya sedang apa di sini, dijawab 'saya mau pulang' lalu menangis. Saya tanya pulangnya ke mana, dia tidak tahu mau ke mana,' kata Edi.
(lrn/lia)
sumber :http://www.detiknews.com/read/2011/04/11/174540/1613845/10/lian-minta-diantar-ke-tempat-banyak-orang-bercadar?991101mainnews"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar