Bila Anda ingin merekam saat-saat berharga itu dengan kualitas gambar terbaik tapi ogah membawa kamera berukuran jumbo yang bikin ribet, ada baiknya Anda menengok sejenak kamera yang satu ini. Panasonic Lumix DMC-GF3.
Dari tampilan luarnya, kamera ini memiliki desain yang hampir sama dengan pendahulunya, Panasonic Lumix DMC-GF2. Tapi, saat dipegang, tubuhnya terasa lebih pas dalam genggaman. Tampil dengan bodi ramping seberat 264 gram, Panasonic Lumix GF3 memang lebih kecil dan ringan dibanding generasi sebelumnya.
"Inilah kamera interchangeable lens yang paling kecil dan ringan," kata Dharmaparayana Sthirabudhi, Network Product Manager PT Panasonic Gobel Indonesia, di Jakarta, Jumat dua pekan lalu.
Di dalam kamera beresolusi 12,1 megapiksel ini, Panasonic membenamkan teknologi autofocus berkinerja kilat karena mampu menangkap gambar dalam tempo 0,1 detik. Di samping bodinya yang singset, tersimpan lampu flash yang akan menjulang ke atas jika tombol di bagian belakang ditekan.
Seperti tren kamera pintar saat ini, selain bisa dipakai untuk memotret, Panasonic DMC-GF3 dapat merekam video definisi tinggi dan dilengkapi mikrofon Dolby Digital Creator. Ada dua pilihan lensa yang dibundel dengan kamera ini, yaitu Lumix G 14 milimeter, atau bisa disebut lensa cup cake, dan Lumix G Vario 14-42 milimeter.
Pada kamera dengan lima pilihan warna ini ada dua cara untuk menembak gambar. Pertama, melalui tombol shutter yang terletak di kanan atas kamera. Kedua, dengan menyentuh layar LCD seluas 3 inci yang terpampang di bagian belakang.
Tempo sempat menjajal kebolehan Panasonic DMC-GF3. Ketika digunakan untuk membidik gambar, respons tembakan dari tombol shutter lebih baik ketimbang melalui layar. Beberapa kali perintah sentuh untuk memotret pada panel meleset sehingga hasil gambar terlihat buram.
Selain itu, konsekuensi dari tubuh kamera yang ramping ini harus dibayar dengan tombol pengendali yang serba mini. Misalnya, lingkaran untuk memperbesar dan memperkecil gambar, tombol menu, serta empat fungsi lain yang mengelilinginya, seperti timer untuk mengatur waktu memotret dan mengarahkan gambar ke segala arah.
Salah satu kamera yang memiliki fitur serupa dengan Panasonic DMC-GF3 adalah Olympus Pen-E-P3. Keduanya dilengkapi dengan layar sentuh seluas 3 inci, resolusi 12 megapiksel, dan menggunakan lens mount micro tiga perempat.
Soal kecepatan autofocus, Olympus mengklaim kameranya dapat membekukan 120 frame per detik. Dua kamera ini juga memiliki cara menembak gambar yang sama, yakni melalui tombol shutter dan layar sentuh.
Namun, soal desain dan berat, lagi-lagi Panasonic DMC-GF3 lebih unggul. Adapun Olympus Pen-E-P3 masih mempertahankan bentuk kamera zaman 1960-an dengan bobot 321 gram tanpa baterai. "Desain ini memang sengaja kami pertahankan," kata Sandy Chandra, Marketing Manager Olympus Customer Care Indonesia.
Harga kamera Olympus Pen-E3 lebih mahal Rp 2,5 juta ketimbang Panasonic DMC-GF3, yang dibanderol mulai Rp 6,5 juta. Jadi kamera manakah yang akan Anda pilih untuk mengabadikan momen istimewa nanti?
Spesifikasi
Tipe: Digital interchangeable lens
Lensa: Lumix G 14 mm dan Lumix G Vario 14-42 mm
Kartu memori: SD/SDHC/SDXC
Lensa mount: Micro Four Thirds
Resolusi: 12,1 MP
Format file: JPEG, RAW, MPO (dengan lensa 3D), AVCHD
Layar: TFT LCD touch 3 inci
Warna: Hitam, merah, pink, cokelat, putih
Konektivitas: Port USB 2,0, HDMI, audio video output, mikrofon, dan speaker
Baterai: Lithium Ion 940mAh
Dimensi: 107,7 x 67,1 x 32,5 mm
Bobot: 264 gram (SD card, baterai, bodi)
Harga: Mulai Rp 6,5 juta
Plus
- Ringan
- Gambar pada layar cerah dan tajam
- Desain menarik
Minus
- Layar sentuh kurang sensitif
- Tombol pengaturan terlalu kecil
////////////
Tidak ada komentar:
Posting Komentar