“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (an-Nuur [24]:31)
Allah memerintahkan bertobat kepada kita dengan kalimat Tûbû sebanyak tujuh kali di dalam Alquran (al Baqarah :54, Huud :3, 52, 61, 90, at Tahrim: 8, dan an Nuur :31), sesungguhnya pengulangan perintah kepada kita untuk bertobat menunjukkan bahwasanya kebanyakan manusia berbuat kesalahan. Manusia di istilahkan para ulama sebagai tempatnya salah dan khilaf, istilah tersebut disandarkan pada sebuah hadis riwayat Imam Muslim, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim ).
Akan tetapi Allah adalah Maha Bijaksana dan Maha Adil. Ketika kita melakukan kesalahan, Allah pun memberikan solusi terbaik untuk menebus kesalahan kita, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Setiap anak Adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertobat.” (HR at Tirmidzi).
Dari sini kita seharusnya sadar bahwa Allah itu sangat dekat dengan kita walaupun kita dilumuri dengan berbagai macam dosa. Kita diperintahkan untuk mendekat kepada-Nya dengan mengakui setiap dosa dan kesalahan kita, bukan dengan menjauhi-Nya dengan menambah dosa, sebagaimana ajaran Rasulullah dalam berdoa yang masyhur dengan sayyidul istighfar.
“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
[Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau].” (HR Bukhari).
Allah sangat mencinta dan 'memanjakan' orang-orang yang bertobat. “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” At Tahrim [66]: 8).
Itulah kecintaan Allah bagi orang yang bertobat, dimana Allah akan menutupi (menghapus) setiap kesalahan kita dan memasukkan kita kedalam surga-Nya. Wallahu a’lam.[forumkami.net]
Allah memerintahkan bertobat kepada kita dengan kalimat Tûbû sebanyak tujuh kali di dalam Alquran (al Baqarah :54, Huud :3, 52, 61, 90, at Tahrim: 8, dan an Nuur :31), sesungguhnya pengulangan perintah kepada kita untuk bertobat menunjukkan bahwasanya kebanyakan manusia berbuat kesalahan. Manusia di istilahkan para ulama sebagai tempatnya salah dan khilaf, istilah tersebut disandarkan pada sebuah hadis riwayat Imam Muslim, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim ).
Akan tetapi Allah adalah Maha Bijaksana dan Maha Adil. Ketika kita melakukan kesalahan, Allah pun memberikan solusi terbaik untuk menebus kesalahan kita, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Setiap anak Adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertobat.” (HR at Tirmidzi).
Dari sini kita seharusnya sadar bahwa Allah itu sangat dekat dengan kita walaupun kita dilumuri dengan berbagai macam dosa. Kita diperintahkan untuk mendekat kepada-Nya dengan mengakui setiap dosa dan kesalahan kita, bukan dengan menjauhi-Nya dengan menambah dosa, sebagaimana ajaran Rasulullah dalam berdoa yang masyhur dengan sayyidul istighfar.
“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
[Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau].” (HR Bukhari).
Allah sangat mencinta dan 'memanjakan' orang-orang yang bertobat. “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” At Tahrim [66]: 8).
Itulah kecintaan Allah bagi orang yang bertobat, dimana Allah akan menutupi (menghapus) setiap kesalahan kita dan memasukkan kita kedalam surga-Nya. Wallahu a’lam.[forumkami.net]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar