Students Unila Tawuran At Graduation, Graduation fact Tawuran And Shame By The Intellectual Genesis
Ratusan Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung terlibat tawuran di area kampus, Rabu (21/9) siang. Aksi tawuran ini terjadi akibat saling senggol antara mahasiswa kedua fakultas saat arak-arakan acara wisuda .
Mahasiswa saling melempar batu, kayu, dan benda-benda lain yang ditemui. Akibat kejadian itu, kaca mobil dan motor milik dosen dan mahasiswa yang terparkir di antara kedua fakultas rusak parah. Kaca-kaca digedung FISIP juga turut jadi korban lemparan batu mahasiswa. Puluhan mahasiswa juga mengalami luka-luka di kepala dan badan akibat terkena lemparan batu.
Menurut Akmal, salah satu saksi mata, peristiwa tawuran itu dipicu karena rebutan jalan akibat arak-arakan motor wisudawan dari kedua fakultas. Kebetulan hari itu sedang ada acara wisuda mahasiswa Unila periode bulan September.
"Kedua kelompok mahasiswa itu tidak mau mengalah, bahkan saling dorong dan saling pukul. Saya bahkan sempat membantu melerai. Akibatnya salah satu mahasiswa FISIP mengalami pecah dikepala," tuturnya.
Mahasiswa FT yang tidak terima kemudian ramai-ramai mendatangi kampus FISIP. Situasi kemudian memanas. Beruntung para pejabat dari kedua fakultas dibantu aparat kepolisian dan Satpam setempat untuk mencoba meredam emosi mahasiswa.
Namun, situasi makin tidak terkendali karena jumlah mahasiswa semakin banyak. Tiba-tiba, ditengah suasana tersebut, sebuah batu dilemparkan salah satu mahasiswa FISIP ke arah mahasiswa FT. Tawuran pun tak dapat dihindari. Kedua kubu saling lempar batu. Tawuran ini bahkan hampir sempat meluas kebeberapa fakultas lain yang jaraknya berdekatan.
Aparat kepolisian dengan jumlah lebih banyak dan mobil water canon kemudian dikerahkan untuk meredam amuk massa agar tak meluas. Butuh waktu sekitar satu jam untuk bisa meredam tawuran itu. Namun, kerusakan dan korban luka-luka yang langsung dibawa ke klinik terdekat terlanjur sudah banyak.
Perwakilan kedua fakultas kemudian mengadakan perundingan damai dengan ditengahi oleh Pembantu Rektor III Unila Bidang Kemahasiswaan. Peristiwa tawuran ini adalah tawuran terbesar yang terjadi dalam tahun ini di Unila.
Ironisnya, tawuran ini terjadi saat Unila sedang merayakan Ulang Tahunnya yang ke 46. Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP juga dalam sambutannya pada acara wisuda mengatakan kalau dirinya bangga Unila tak pernah terlibat kasus tawuran seperti dikampus-kampus lain. "Saya harap Unila bisa menjaga situasi akademis yang kondusif ini, jangan sampai terlibat hal-hal yang negatif seperti tawuran," himbaunya saat itu.
http://nasional.vivanews.com/news/read/249028-mahasiswa-unila-tawuran-saat-wisuda
Wisuda, Mahasiswa Unila Malah Tawuran
Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) justru saling melempar batu, kayu dan benda-benda keras lainnya pada saat wisuda, Rabu siang (21/9).
Acara tawuran pada saat wisuda ini melibatkan para mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Lampung.
Aksi tawuran ini terjadi hanya karena saling senggol antara mahasiswa kedua fakultas saat arak-arakan acara wisuda.
Akibat kejadian itu, kaca mobil dan motor milik dosen dan mahasiswa yang terparkir di antara kedua fakultas rusak parah. Kaca-kaca digedung FISIP juga turut jadi korban lemparan batu mahasiswa. Puluhan mahasiswa juga mengalami luka-luka di kepala dan badan akibat terkena lemparan batu.
Menurut Akmal, salah satu saksi mata, peristiwa tawuran itu dipicu karena rebutan jalan akibat arak-arakan motor wisudawan dari kedua fakultas. Kebetulan hari itu sedang ada acara wisuda mahasiswa Unila periode bulan September.
"Kedua kelompok mahasiswa itu tidak mau mengalah, bahkan saling dorong dan saling pukul. Saya bahkan sempat membantu melerai. Akibatnya salah satu mahasiswa FISIP mengalami pecah dikepala," tuturnya.
Lepas Wisuda, Unila Dihujani Batu dan Baku Hantam
Tindak kekerasan sepertinya tengah marak di kalangan pelajar dan mahasiswa. Belum lama kasus bentrok dan penyerangan wartawan yang dilakukan oleh sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bulungan, Jakarta, kini giliran mahasiswa.
Ratusan mahasiswa dari dua fakultas Universitas Lampung (Unila) mengalami bentrok selepas kampus tersebut menggelar acara wisuda. Hal tersebut dilaporkan oleh salah satu saksi mata, Sinta Nopriani.
"Selepas acara wisuda Unila, dua kelompok mahasiswa yang diwisuda melakukan konvoi sepeda motor hingga berebut jalan, kemudian entah dari arah mana, ada yang melempari mereka dengan batu, hingga menyebabkan kepala salah satu dari mereka pecah," kata Sinta, saat dihubungi okezone, Rabu (21/9/2011) malam.
Tidak lama kemudian, lanjut Sinta, konvoi sepeda motor tersebut justru balik ke arah kampus.
"Mahasiswa yang konvoi tersebut mengadu ke para senior. Tidak lama setelah itu, langsung terjadi bentrok dan aksi saling lempar batu," beber mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Bandar Lampung.
Kerumunan mahasiswa yang saling serang tersebut, menurut Sinta, baru diketahui berasal dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Mereka saling melempar batu dan baku hantam.
Aksi tersebut, menurut Sinta menyebabkan sekira 20-an mobil yang tengah parkir di kampus hancur dan rusak parah akibat hujan batu dan bentroknya mahasiswa.
"Namun, sampai polisi datang sekira lebih dari satu jam bentrok berlangsung, aku enggak lihat apa ada korban tewas akibat bentrok atau mahasiswa oknum yang dibawa ke kantor polisi," ujar Sinta.
Untuk diketahui, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan sudah mengadakan perundingan damai guna menengahi tawuran tersebut. Peristiwa bentrok tersebut merupakan tawuran terbesar yang terjadi pada tahun ini di Unila
http://kampus.okezone.com/read/2011/09/22/65/505506/lepas-wisuda-unila-dihujani-batu-dan-baku-hantam
Korban Tawuran Minta Ganti Rugi
Sejumlah mahasiswa yang kendaraannya dirusak massa dalam tawuran di Universitas Lampung, Rabu (21/9/2011), meminta ganti rugi.
Tawuran yang melibatkan mahasiswa FISIP dan Fakultas Teknik Unila itu membuat sedikitnya 14 mobil milik dosen dan mahasiswa rusak, seperti kaca pecah atau penyok. Sejumlah sepeda motor juga dirusak. Kendaraan ini dilempari batu dan dipukul dengan kayu secara membabi-buta.
Padahal kendaraan-kendaraan itu bukan milik mahasiswa atau dosen dari Fakultas FISIP dan Fakultas Teknik. Di tempat itu juga terpakir kendaraan milik mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Salah satunya Sandy (23), mahasiswa Fakultas Hukum.
”Pokoknya harus ada pertanggungjawaban. Kaca mobil saya jadi hancur begini,” katanya.
Saat tawuran, mobil Sandy diparkir di depan Gedung B FISIP. Kebetulan, gedung ini bersebelahan dengan kampus Fakultas Hukum.
Dalam rapat perdamaian antara kedua kelompok mahasiswa yang difasilitasi Rektorat dan BEM Keluarga Mahasiswa Unila, mencuat pula perihal ganti rugi kerusakan ini. Saat ini yang penting diinventarisir, ditampung dulu.
”Nanti akan dibicarakan lagi dengan pihak Fakultas Teknik untuk jalan keluarnya,” ujar Dekan FISIP Unila Agus Hadiawan.
http://regional.kompas.com/read/2011/09/22/20455894/Korban.Tawuran.Minta.Ganti.Rugi..
Pasca Bentrok, 2 Pleton Polisi Siaga di Unila
Pasca tawuran di Universitas Lampung antara Fakultas Fisip dan Fakultas Tehnik, Polresta Bandar Lampung masih mengerahkan 2 pleton anggota yang berjaga-jaga di lokasi kedua kampus tersebut. Hal ini disampaikan Kabagop Polresta Bandarlampung, Kompol Dedi Dewantho, Kamis (22/9).
Selanjutnya kata Dedi , pihak kepolisan menyerahkan penyelesaian bentrok antarmahasiswa kepada pihak internal Rektorat Unila namun pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
“Masalah penyelidikan wajib dilakukan. Tapi hasilnya mengacu pada hasil perdamaian yang dilakukan Unila. Perdamaian nantinya harus memberi rasa keadilan kepada semua pihak yang bertikai”, lanjut Dedi.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Fakultas Teknik dan FISIP Unila terlibat tawuran. Peristiwa tersebut diduga berawal dari arak-arakan seusai mengikuti acara wisuda yang digelar di GSG Unila.
Pembantu Rektor III Universiatas Lampung Prof Dr Sunarto SH MH didampingi Sekretaris Jurusan Sosiologi Susetyo, menyatakan Fakultas Fisip meliburkan mahasiswanya selama 3 hari ” Kami masih melakukan koordinasi terkait masalah tawuran dengan melakukan perdamain kedua fakultas,” ujarnya.
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/22/pasca-bentrok-2-pleton-polisi-siaga-di-unila
Tawuran Antar Mahasiswa Kembali Terjadi di UNILA
Hari ini tanggal 21 september 2011 sekitar pukul 15.00 kembali terjadi sebuah kejadian yang memalukan di Universitas Lampung. Tawuran kembali terjadi antara fakultas Tekhnik dan FISIP universitas disebabkan hanya karena masalah yang sepele, yaitu berebut akses jalan yang sama-sama ingin dilewati saat arak-arakan wisuda periode september Universitas Lampung. Tawuran yang bermula dari salah paham ini kemudian menyebar cepat hingga mahasiswa teknik beramai-ramai datang ke fakultas FISIP untuk minta pertanggungjawaban, namun salah seorang mahasiswa FISIP melempar batu yang kemudian menjadi awal dimulainya aksi saling lempar antar kedua belah pihak.
Dalam kejadian ini banyak kendaraan roda empat dan roda dua milik dosen dan Mahasiswa yang diparkir di sekitar lokasi rusak parah. Gedung-gedung perkuliahan FISIP rusak parah akibat terkena lemparan batu. Selain itu sebagian kendaraan yang di parkir di fakultas ekonomi pun ikut menjadi korban akibat letaknya yang berada diantara dua fakultas yang bertikai.
Ironis sekali, tawuran ini terjadi saat Unila merayakan ulang tahunnya yang ke-46. Padahal sebelumnya gubernur lampung Sjachroedin ZP pada sambutannya dalam acara wisuda Unila mengatakan bangga karena unila tidak pernah terlibat dalam aksi tawuran seperti di kampus-kampus lain.“Saya harap Unila bisa menjaga situasi akademis yang kondusif ini, jangan sampai terlibat hal-hal yang negatif seperti tawuran,” himbaunya saat itu.
Saya yang merupakan warga Fakultas Ekonomi merasa sangat terganggu dengan adanya tawuran ini, karena Fakultas Ekonomi yang berada diantara Fakultas Teknik dan FISIP menjadikan Fakultas ekonomi arena saling lempar dan banyak kendaraan mahasiswa ekonomi yang tak bersalah menjadi korban.
Seharusnya kita lebih dewasa dalam menghadapi masalah yang sepele untuk menghindari masalah yang lebih besar. Apakah ini yang disebut Mahasiswa? Apakah mahasiswa selalu menyelesaikan masalah dengan tindakan-tindakkan yang anarkis? yang saya tahu mahasiswa itu adalah agent of change bukannya Agent of war.
http://regional.kompasiana.com/2011/09/21/tawuran-antar-mahasiswa-kembali-terjadi-di-unila/
Usai Wisuda, Mahasiswa Fisip dan Teknik Unila Tawuran
Perilaku yang tak patut dicontoh. Mahasiswa Fisip dan Teknik Universitas Lampung (Unila) Rabu siang (21/09) tawuran masal usai diwisuda. Akibatnya puluhan mahasiswa terluka, puluhan mobil dan motor rusak, serta gedung kampus Fisip Unila juga rusak. Ungkapan kegembiraan yang salah dan memalukan.
Tawuran yang terjadi di kampus Fisip Unila itu menurut informasi terjadi akibat arak-arakan yang dilakukan saat wisuda Universitas Lampung dilakukan.
"Kami datang ke sini cuma mau minta pertanggungjawaban anak Fisip karena sudah memukul kawan kami waktu arak-arakan," ujar, seorang mahasiswa Teknik Kimia, yang ikut terlibat tawuran kepada wartawan.
Entah bagaimana terjadi kesalahpahaman, sehingga tawuran massal mahasiswa tersebut tak terhindarkan. Sejumlah mobil yang terparkir di halaman gedung Fisip pun ikut menjadi sasaran.
Sore hari kondisi kampus Unila berangsur normal, setelah personel dari Poltabes dan Polda Lampung tiba di lokasi.
Salah seorang pemilik mobil yang rusak, Angel, berharap kepada pihak Fakultas Teknik untuk mengganti kerusakan mobilnya.
http://www.bandarlampungnews.com/index.php?k=hukum&i=7597-Usai%20Wisuda,%20Mahasiswa%20Fisip%20dan%20Teknik%20Unila%20Tawuran
Tindak kekerasan sepertinya tengah marak di kalangan pelajar dan mahasiswa. Belum lama kasus bentrok dan penyerangan wartawan yang dilakukan oleh sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bulungan, Jakarta, kini giliran mahasiswa.
Ratusan mahasiswa dari dua fakultas Universitas Lampung (Unila) mengalami bentrok selepas kampus tersebut menggelar acara wisuda. Hal tersebut dilaporkan oleh salah satu saksi mata, Sinta Nopriani.
"Selepas acara wisuda Unila, dua kelompok mahasiswa yang diwisuda melakukan konvoi sepeda motor hingga berebut jalan, kemudian entah dari arah mana, ada yang melempari mereka dengan batu, hingga menyebabkan kepala salah satu dari mereka pecah," kata Sinta, saat dihubungi okezone, Rabu (21/9/2011) malam.
Tidak lama kemudian, lanjut Sinta, konvoi sepeda motor tersebut justru balik ke arah kampus.
"Mahasiswa yang konvoi tersebut mengadu ke para senior. Tidak lama setelah itu, langsung terjadi bentrok dan aksi saling lempar batu," beber mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Bandar Lampung.
Kerumunan mahasiswa yang saling serang tersebut, menurut Sinta, baru diketahui berasal dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Mereka saling melempar batu dan baku hantam.
Aksi tersebut, menurut Sinta menyebabkan sekira 20-an mobil yang tengah parkir di kampus hancur dan rusak parah akibat hujan batu dan bentroknya mahasiswa.
"Namun, sampai polisi datang sekira lebih dari satu jam bentrok berlangsung, aku enggak lihat apa ada korban tewas akibat bentrok atau mahasiswa oknum yang dibawa ke kantor polisi," ujar Sinta.
Untuk diketahui, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan sudah mengadakan perundingan damai guna menengahi tawuran tersebut. Peristiwa bentrok tersebut merupakan tawuran terbesar yang terjadi pada tahun ini di Unila
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10632073
[KASUS TAWURAN UNILA] Ada mahasiswa abadi jadi ababil (with pic)
salah satu dugaan orang siapa pelaku provokatornya
Ratusan Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung terlibat tawuran di area kampus, Rabu (21/9) siang. Aksi tawuran ini terjadi akibat saling senggol antara mahasiswa kedua fakultas saat arak-arakan acara wisuda .
Mahasiswa saling melempar batu, kayu, dan benda-benda lain yang ditemui. Akibat kejadian itu, kaca mobil dan motor milik dosen dan mahasiswa yang terparkir di antara kedua fakultas rusak parah. Kaca-kaca digedung FISIP juga turut jadi korban lemparan batu mahasiswa. Puluhan mahasiswa juga mengalami luka-luka di kepala dan badan akibat terkena lemparan batu.
Menurut Akmal, salah satu saksi mata, peristiwa tawuran itu dipicu karena rebutan jalan akibat arak-arakan motor wisudawan dari kedua fakultas. Kebetulan hari itu sedang ada acara wisuda mahasiswa Unila periode bulan September.
"Kedua kelompok mahasiswa itu tidak mau mengalah, bahkan saling dorong dan saling pukul. Saya bahkan sempat membantu melerai. Akibatnya salah satu mahasiswa FISIP mengalami pecah dikepala," tuturnya.
Mahasiswa FT yang tidak terima kemudian ramai-ramai mendatangi kampus FISIP. Situasi kemudian memanas. Beruntung para pejabat dari kedua fakultas dibantu aparat kepolisian dan Satpam setempat untuk mencoba meredam emosi mahasiswa.
Namun, situasi makin tidak terkendali karena jumlah mahasiswa semakin banyak. Tiba-tiba, ditengah suasana tersebut, sebuah batu dilemparkan salah satu mahasiswa FISIP ke arah mahasiswa FT. Tawuran pun tak dapat dihindari. Kedua kubu saling lempar batu. Tawuran ini bahkan hampir sempat meluas kebeberapa fakultas lain yang jaraknya berdekatan.
Aparat kepolisian dengan jumlah lebih banyak dan mobil water canon kemudian dikerahkan untuk meredam amuk massa agar tak meluas. Butuh waktu sekitar satu jam untuk bisa meredam tawuran itu. Namun, kerusakan dan korban luka-luka yang langsung dibawa ke klinik terdekat terlanjur sudah banyak.
Perwakilan kedua fakultas kemudian mengadakan perundingan damai dengan ditengahi oleh Pembantu Rektor III Unila Bidang Kemahasiswaan. Peristiwa tawuran ini adalah tawuran terbesar yang terjadi dalam tahun ini di Unila.
Ironisnya, tawuran ini terjadi saat Unila sedang merayakan Ulang Tahunnya yang ke 46. Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP juga dalam sambutannya pada acara wisuda mengatakan kalau dirinya bangga Unila tak pernah terlibat kasus tawuran seperti dikampus-kampus lain. "Saya harap Unila bisa menjaga situasi akademis yang kondusif ini, jangan sampai terlibat hal-hal yang negatif seperti tawuran," himbaunya saat itu.
http://nasional.vivanews.com/news/read/249028-mahasiswa-unila-tawuran-saat-wisuda
Wisuda, Mahasiswa Unila Malah Tawuran
Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) justru saling melempar batu, kayu dan benda-benda keras lainnya pada saat wisuda, Rabu siang (21/9).
Acara tawuran pada saat wisuda ini melibatkan para mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Lampung.
Aksi tawuran ini terjadi hanya karena saling senggol antara mahasiswa kedua fakultas saat arak-arakan acara wisuda.
Akibat kejadian itu, kaca mobil dan motor milik dosen dan mahasiswa yang terparkir di antara kedua fakultas rusak parah. Kaca-kaca digedung FISIP juga turut jadi korban lemparan batu mahasiswa. Puluhan mahasiswa juga mengalami luka-luka di kepala dan badan akibat terkena lemparan batu.
Menurut Akmal, salah satu saksi mata, peristiwa tawuran itu dipicu karena rebutan jalan akibat arak-arakan motor wisudawan dari kedua fakultas. Kebetulan hari itu sedang ada acara wisuda mahasiswa Unila periode bulan September.
"Kedua kelompok mahasiswa itu tidak mau mengalah, bahkan saling dorong dan saling pukul. Saya bahkan sempat membantu melerai. Akibatnya salah satu mahasiswa FISIP mengalami pecah dikepala," tuturnya.
Lepas Wisuda, Unila Dihujani Batu dan Baku Hantam
Tindak kekerasan sepertinya tengah marak di kalangan pelajar dan mahasiswa. Belum lama kasus bentrok dan penyerangan wartawan yang dilakukan oleh sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bulungan, Jakarta, kini giliran mahasiswa.
Ratusan mahasiswa dari dua fakultas Universitas Lampung (Unila) mengalami bentrok selepas kampus tersebut menggelar acara wisuda. Hal tersebut dilaporkan oleh salah satu saksi mata, Sinta Nopriani.
"Selepas acara wisuda Unila, dua kelompok mahasiswa yang diwisuda melakukan konvoi sepeda motor hingga berebut jalan, kemudian entah dari arah mana, ada yang melempari mereka dengan batu, hingga menyebabkan kepala salah satu dari mereka pecah," kata Sinta, saat dihubungi okezone, Rabu (21/9/2011) malam.
Tidak lama kemudian, lanjut Sinta, konvoi sepeda motor tersebut justru balik ke arah kampus.
"Mahasiswa yang konvoi tersebut mengadu ke para senior. Tidak lama setelah itu, langsung terjadi bentrok dan aksi saling lempar batu," beber mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Bandar Lampung.
Kerumunan mahasiswa yang saling serang tersebut, menurut Sinta, baru diketahui berasal dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Mereka saling melempar batu dan baku hantam.
Aksi tersebut, menurut Sinta menyebabkan sekira 20-an mobil yang tengah parkir di kampus hancur dan rusak parah akibat hujan batu dan bentroknya mahasiswa.
"Namun, sampai polisi datang sekira lebih dari satu jam bentrok berlangsung, aku enggak lihat apa ada korban tewas akibat bentrok atau mahasiswa oknum yang dibawa ke kantor polisi," ujar Sinta.
Untuk diketahui, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan sudah mengadakan perundingan damai guna menengahi tawuran tersebut. Peristiwa bentrok tersebut merupakan tawuran terbesar yang terjadi pada tahun ini di Unila
http://kampus.okezone.com/read/2011/09/22/65/505506/lepas-wisuda-unila-dihujani-batu-dan-baku-hantam
Korban Tawuran Minta Ganti Rugi
Sejumlah mahasiswa yang kendaraannya dirusak massa dalam tawuran di Universitas Lampung, Rabu (21/9/2011), meminta ganti rugi.
Tawuran yang melibatkan mahasiswa FISIP dan Fakultas Teknik Unila itu membuat sedikitnya 14 mobil milik dosen dan mahasiswa rusak, seperti kaca pecah atau penyok. Sejumlah sepeda motor juga dirusak. Kendaraan ini dilempari batu dan dipukul dengan kayu secara membabi-buta.
Padahal kendaraan-kendaraan itu bukan milik mahasiswa atau dosen dari Fakultas FISIP dan Fakultas Teknik. Di tempat itu juga terpakir kendaraan milik mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Salah satunya Sandy (23), mahasiswa Fakultas Hukum.
”Pokoknya harus ada pertanggungjawaban. Kaca mobil saya jadi hancur begini,” katanya.
Saat tawuran, mobil Sandy diparkir di depan Gedung B FISIP. Kebetulan, gedung ini bersebelahan dengan kampus Fakultas Hukum.
Dalam rapat perdamaian antara kedua kelompok mahasiswa yang difasilitasi Rektorat dan BEM Keluarga Mahasiswa Unila, mencuat pula perihal ganti rugi kerusakan ini. Saat ini yang penting diinventarisir, ditampung dulu.
”Nanti akan dibicarakan lagi dengan pihak Fakultas Teknik untuk jalan keluarnya,” ujar Dekan FISIP Unila Agus Hadiawan.
http://regional.kompas.com/read/2011/09/22/20455894/Korban.Tawuran.Minta.Ganti.Rugi..
Pasca Bentrok, 2 Pleton Polisi Siaga di Unila
Pasca tawuran di Universitas Lampung antara Fakultas Fisip dan Fakultas Tehnik, Polresta Bandar Lampung masih mengerahkan 2 pleton anggota yang berjaga-jaga di lokasi kedua kampus tersebut. Hal ini disampaikan Kabagop Polresta Bandarlampung, Kompol Dedi Dewantho, Kamis (22/9).
Selanjutnya kata Dedi , pihak kepolisan menyerahkan penyelesaian bentrok antarmahasiswa kepada pihak internal Rektorat Unila namun pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
“Masalah penyelidikan wajib dilakukan. Tapi hasilnya mengacu pada hasil perdamaian yang dilakukan Unila. Perdamaian nantinya harus memberi rasa keadilan kepada semua pihak yang bertikai”, lanjut Dedi.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Fakultas Teknik dan FISIP Unila terlibat tawuran. Peristiwa tersebut diduga berawal dari arak-arakan seusai mengikuti acara wisuda yang digelar di GSG Unila.
Pembantu Rektor III Universiatas Lampung Prof Dr Sunarto SH MH didampingi Sekretaris Jurusan Sosiologi Susetyo, menyatakan Fakultas Fisip meliburkan mahasiswanya selama 3 hari ” Kami masih melakukan koordinasi terkait masalah tawuran dengan melakukan perdamain kedua fakultas,” ujarnya.
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/22/pasca-bentrok-2-pleton-polisi-siaga-di-unila
Tawuran Antar Mahasiswa Kembali Terjadi di UNILA
Hari ini tanggal 21 september 2011 sekitar pukul 15.00 kembali terjadi sebuah kejadian yang memalukan di Universitas Lampung. Tawuran kembali terjadi antara fakultas Tekhnik dan FISIP universitas disebabkan hanya karena masalah yang sepele, yaitu berebut akses jalan yang sama-sama ingin dilewati saat arak-arakan wisuda periode september Universitas Lampung. Tawuran yang bermula dari salah paham ini kemudian menyebar cepat hingga mahasiswa teknik beramai-ramai datang ke fakultas FISIP untuk minta pertanggungjawaban, namun salah seorang mahasiswa FISIP melempar batu yang kemudian menjadi awal dimulainya aksi saling lempar antar kedua belah pihak.
Dalam kejadian ini banyak kendaraan roda empat dan roda dua milik dosen dan Mahasiswa yang diparkir di sekitar lokasi rusak parah. Gedung-gedung perkuliahan FISIP rusak parah akibat terkena lemparan batu. Selain itu sebagian kendaraan yang di parkir di fakultas ekonomi pun ikut menjadi korban akibat letaknya yang berada diantara dua fakultas yang bertikai.
Ironis sekali, tawuran ini terjadi saat Unila merayakan ulang tahunnya yang ke-46. Padahal sebelumnya gubernur lampung Sjachroedin ZP pada sambutannya dalam acara wisuda Unila mengatakan bangga karena unila tidak pernah terlibat dalam aksi tawuran seperti di kampus-kampus lain.“Saya harap Unila bisa menjaga situasi akademis yang kondusif ini, jangan sampai terlibat hal-hal yang negatif seperti tawuran,” himbaunya saat itu.
Saya yang merupakan warga Fakultas Ekonomi merasa sangat terganggu dengan adanya tawuran ini, karena Fakultas Ekonomi yang berada diantara Fakultas Teknik dan FISIP menjadikan Fakultas ekonomi arena saling lempar dan banyak kendaraan mahasiswa ekonomi yang tak bersalah menjadi korban.
Seharusnya kita lebih dewasa dalam menghadapi masalah yang sepele untuk menghindari masalah yang lebih besar. Apakah ini yang disebut Mahasiswa? Apakah mahasiswa selalu menyelesaikan masalah dengan tindakan-tindakkan yang anarkis? yang saya tahu mahasiswa itu adalah agent of change bukannya Agent of war.
http://regional.kompasiana.com/2011/09/21/tawuran-antar-mahasiswa-kembali-terjadi-di-unila/
Usai Wisuda, Mahasiswa Fisip dan Teknik Unila Tawuran
Perilaku yang tak patut dicontoh. Mahasiswa Fisip dan Teknik Universitas Lampung (Unila) Rabu siang (21/09) tawuran masal usai diwisuda. Akibatnya puluhan mahasiswa terluka, puluhan mobil dan motor rusak, serta gedung kampus Fisip Unila juga rusak. Ungkapan kegembiraan yang salah dan memalukan.
Tawuran yang terjadi di kampus Fisip Unila itu menurut informasi terjadi akibat arak-arakan yang dilakukan saat wisuda Universitas Lampung dilakukan.
"Kami datang ke sini cuma mau minta pertanggungjawaban anak Fisip karena sudah memukul kawan kami waktu arak-arakan," ujar, seorang mahasiswa Teknik Kimia, yang ikut terlibat tawuran kepada wartawan.
Entah bagaimana terjadi kesalahpahaman, sehingga tawuran massal mahasiswa tersebut tak terhindarkan. Sejumlah mobil yang terparkir di halaman gedung Fisip pun ikut menjadi sasaran.
Sore hari kondisi kampus Unila berangsur normal, setelah personel dari Poltabes dan Polda Lampung tiba di lokasi.
Salah seorang pemilik mobil yang rusak, Angel, berharap kepada pihak Fakultas Teknik untuk mengganti kerusakan mobilnya.
http://www.bandarlampungnews.com/index.php?k=hukum&i=7597-Usai%20Wisuda,%20Mahasiswa%20Fisip%20dan%20Teknik%20Unila%20Tawuran
Tindak kekerasan sepertinya tengah marak di kalangan pelajar dan mahasiswa. Belum lama kasus bentrok dan penyerangan wartawan yang dilakukan oleh sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bulungan, Jakarta, kini giliran mahasiswa.
Ratusan mahasiswa dari dua fakultas Universitas Lampung (Unila) mengalami bentrok selepas kampus tersebut menggelar acara wisuda. Hal tersebut dilaporkan oleh salah satu saksi mata, Sinta Nopriani.
"Selepas acara wisuda Unila, dua kelompok mahasiswa yang diwisuda melakukan konvoi sepeda motor hingga berebut jalan, kemudian entah dari arah mana, ada yang melempari mereka dengan batu, hingga menyebabkan kepala salah satu dari mereka pecah," kata Sinta, saat dihubungi okezone, Rabu (21/9/2011) malam.
Tidak lama kemudian, lanjut Sinta, konvoi sepeda motor tersebut justru balik ke arah kampus.
"Mahasiswa yang konvoi tersebut mengadu ke para senior. Tidak lama setelah itu, langsung terjadi bentrok dan aksi saling lempar batu," beber mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Bandar Lampung.
Kerumunan mahasiswa yang saling serang tersebut, menurut Sinta, baru diketahui berasal dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Mereka saling melempar batu dan baku hantam.
Aksi tersebut, menurut Sinta menyebabkan sekira 20-an mobil yang tengah parkir di kampus hancur dan rusak parah akibat hujan batu dan bentroknya mahasiswa.
"Namun, sampai polisi datang sekira lebih dari satu jam bentrok berlangsung, aku enggak lihat apa ada korban tewas akibat bentrok atau mahasiswa oknum yang dibawa ke kantor polisi," ujar Sinta.
Untuk diketahui, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan sudah mengadakan perundingan damai guna menengahi tawuran tersebut. Peristiwa bentrok tersebut merupakan tawuran terbesar yang terjadi pada tahun ini di Unila
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10632073
[KASUS TAWURAN UNILA] Ada mahasiswa abadi jadi ababil (with pic)
salah satu dugaan orang siapa pelaku provokatornya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar