.::Musik Tradisional Vs Boys Band::.
VS
Sekarang marak Boys Band yg bertebaran di Indonesia, dan bahkan telah menjadi tren saat ini. Banyak orang2 terutama kaum hawa yang tergila-gila terhadap mereka.. Sampai-sampai rela berdesak-desakan utk dapat melihat mereka secara lebih dekat dan teriak-teriak histeris terhadap performance mereka. Boys Band termasuk budaya dari negara barat. Dan ironisnya, jaman sekarang musik tradisional sudah jarang yang menyentuhnya dan bahkan jarang peminatnya karena tergeser oleh tren musik sekarang ini. Seakan musik tradisional telah hilang dimakan oleh jaman. Dan pada dasarnya musik tradisional adalah musik ciri khas dari negara kita dan patut kita junjung dan kembangkan serta lestarikan untuk menjunjung harkat dan martabat negara kita juga nantinya. Boys Band memang syah dan tidak ada salahnya untuk dipublik, tapi jangan sampai kita terlatur dengan itu dan melupakan budaya dari negara sendiri. "Bagaimana nasib generasi penerus bangsa jika generasinya lebih suka mengikuti tren dan budaya dari Barat dan lebih mengikuti tren disana dari pd di sini,?
Dan bagaimana caranya kita membuat budaya kita menjadi Tren diluar sana. dan diikuti oleh dan atau global?" itu menurut pendapat saya, dan bagaimana menurut pendapat-pendapat Anda semuanya?
Quote:
Tanggapan dr luar forum ini: “Akuilah dengan hati bersih bahwa kalian dapat belajar dari orang Barat. tapi jangan sekali-kali kalian meniru dari orang Barat. Kalian harus menjadi murid- murid dari Timur yang cerdas…” (Tan Malaka) Nampaknya kata-kata itu bisa menjadi senjata untuk berinternalisasi pada diri kita (sebagai kaum nasionalis), itu pun kalau bias dijalankan,,hehe Namun saya pribadi pesimis,! sebab, mau dibagaimanakan pun kata-kata motivasi seperti apapun untuk era saat ini sudah tidak bisa dijadikan foundasi, walaupun itu sekelas mario teguh tetep masih blm bisa. sebab menurut subyektif saya, permasalahan itu terjadi/telah menjadi kebisaan yang mana konsep ego sudah melekat pada diri pribadi setiap kaum belia, propaganda-propaganda dari luar terutama melalui hiburan saat ini telah gampang diterima dengan sangat welcome oleh kaum belia wilayah regional ini, yang tanpa disadari itu sebenarnya adalah doktrin alay yang sangat membunuh karakter… wkwkwkwkwkwkwkwkwk Doa untuk Tuhan : “Jangan jadikan aku dan negriku menjadi kaum alay, amin”… |
follow twitter @taugak_sih dan facebook.com/asiktau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar