HERMES, hampir setiap wanita mengenal brand premium ini. Saking tenarnya, banyak wanita tidak canggung membeli tas Hermes palsu (dikenal dengan istilah KW) asalkan tercantum merek Hermes.
Kenapa tas Hermes menjadi begitu spesial bagi wanita? Alasannya diungkapkan oleh Fitria Yusuf (Vivi) dan Alexander Dewi, duo pengarang buku berjudul "Hermes Temptation".
Semakin hari, tas model Birkin atau kelly dari Hermes banyak dijumpai. Hampir semua sosialita dan parawanita tanah air yang berlomba-lomba untuk mengenakan tas yang dijual dengan harga harga mulai dari Rp 19 juta hingga Rp 500 juta. Bahkan tas Hermes telah menjadi simbol untuk menentukan status sosial mereka.
Di negara asalnya, Paris, tas Hermes memang sengaja dibuat terbatas di tiap edisinya (limited edition). Itulah alasan utama yang menyebabkan orang merasa puas dan bangga bila menjadi satu dari sejumlah kecil pengoleksi edisi tas ini.
"Kuantitas terbatas, di luar negeri belum pasti ada jatahnya," ujar Vivi, sapaan akrab Fitri Yusuf pada peluncuran buku “Hermes Temptation” di Pesto Autentico, Thamrin Nine (UOB Plaza), Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2011).
Sebagai barang dengan jumlah terbatas, tentu butuh upaya ekstra untuk memerolehnya. Bahkan dengan ketersediaan dana besar sekalipun, rupanya tidak semua orang berhasil menjadi pemilik tas Hermes asli.
"Karena barang langka, maka orang sampai harus masuk waiting list dua tahun sebelumnya kalau membeli langsung dari butik," tambahnya.
Pamor tas Hermes juga disumbang karena pemakainya merupakan selebriti kelas dunia. Maka tidak mengherankan jika banyak orang kemudian rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli tas reseller alias bekas pakai.
Begini Cara Bedakan Tas Hermes Asli & Palsu
Jahitan rapi
Tas Hermes asli memiliki jahitan yang rapi. Kendati dijahit dengan tangan, tidak akan muncul gelembung di bagian lipit samping tas. Sementara, bagian lipit samping tas Hermes tiruan (KW 1 atau 2) akan menggelembung.
Tekstur tas
Kenapa tas Hermes menjadi begitu spesial bagi wanita? Alasannya diungkapkan oleh Fitria Yusuf (Vivi) dan Alexander Dewi, duo pengarang buku berjudul "Hermes Temptation".
Semakin hari, tas model Birkin atau kelly dari Hermes banyak dijumpai. Hampir semua sosialita dan parawanita tanah air yang berlomba-lomba untuk mengenakan tas yang dijual dengan harga harga mulai dari Rp 19 juta hingga Rp 500 juta. Bahkan tas Hermes telah menjadi simbol untuk menentukan status sosial mereka.
Di negara asalnya, Paris, tas Hermes memang sengaja dibuat terbatas di tiap edisinya (limited edition). Itulah alasan utama yang menyebabkan orang merasa puas dan bangga bila menjadi satu dari sejumlah kecil pengoleksi edisi tas ini.
"Kuantitas terbatas, di luar negeri belum pasti ada jatahnya," ujar Vivi, sapaan akrab Fitri Yusuf pada peluncuran buku “Hermes Temptation” di Pesto Autentico, Thamrin Nine (UOB Plaza), Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2011).
Sebagai barang dengan jumlah terbatas, tentu butuh upaya ekstra untuk memerolehnya. Bahkan dengan ketersediaan dana besar sekalipun, rupanya tidak semua orang berhasil menjadi pemilik tas Hermes asli.
"Karena barang langka, maka orang sampai harus masuk waiting list dua tahun sebelumnya kalau membeli langsung dari butik," tambahnya.
Pamor tas Hermes juga disumbang karena pemakainya merupakan selebriti kelas dunia. Maka tidak mengherankan jika banyak orang kemudian rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli tas reseller alias bekas pakai.
Begini Cara Bedakan Tas Hermes Asli & Palsu
Jahitan rapi
Tas Hermes asli memiliki jahitan yang rapi. Kendati dijahit dengan tangan, tidak akan muncul gelembung di bagian lipit samping tas. Sementara, bagian lipit samping tas Hermes tiruan (KW 1 atau 2) akan menggelembung.
Tekstur tas
Tekstur tas Hermes asli akan terasa lebih lembut. Namun, diakui keduanya, bagi orang yang baru pertama kali membeli Hermes, membedakan tas Hermes asli dengan yang palsu lewat teksturnya akan sulit.
Besi tas
Besi yang terdapat pada tas sebagai pemanis maupun sabuk tas pada tas Hermes asli akan terasa lebih halus.
Logo Hermes
Logo Hermes biasanya tertera pada bagian besi tas. Logo tersebut bentuknya halus dan seimbang proporsi hurufnya. Pada tas Hermes palsu, bentuk tulisan biasanya terlalu dalam atau besar. Dan yang perlu diingat, terdapat trademark di bagian belakang logo.
Ritsleting
Bentuk ritsleting Hermes sangat khas. Tidak ada yang akan menyamai karena diproduksi sendiri.
Padlock
Bagian kunci dan gembok Hermes asli punya nomor seri yang sama.
Empat kaki cocok
Jika Anda memiliki Hermes asli, maka sebaiknya dibawa saat akan membeli tas Hermes lainnya. Lalu, pasangkan keempat kakinya. Jika pas, maka Hermes yang akan Anda beli asli. Bandingkan juga beratnya, Hermes asli pasti lebih berat.
Stamp
Tas Hermes pasti memiliki stamp Hermes. Pada tas Hermes asli, stamp yang tertera halus dan tidak berantakan tenunannya.
Kendati demikian, diakui keduanya, tas Hermes tiruan kualitas super yang beredar di pasaran belakangan ini sedikit lebih susah dibedakan dengan yang asli.
Besi tas
Besi yang terdapat pada tas sebagai pemanis maupun sabuk tas pada tas Hermes asli akan terasa lebih halus.
Logo Hermes
Logo Hermes biasanya tertera pada bagian besi tas. Logo tersebut bentuknya halus dan seimbang proporsi hurufnya. Pada tas Hermes palsu, bentuk tulisan biasanya terlalu dalam atau besar. Dan yang perlu diingat, terdapat trademark di bagian belakang logo.
Ritsleting
Bentuk ritsleting Hermes sangat khas. Tidak ada yang akan menyamai karena diproduksi sendiri.
Padlock
Bagian kunci dan gembok Hermes asli punya nomor seri yang sama.
Empat kaki cocok
Jika Anda memiliki Hermes asli, maka sebaiknya dibawa saat akan membeli tas Hermes lainnya. Lalu, pasangkan keempat kakinya. Jika pas, maka Hermes yang akan Anda beli asli. Bandingkan juga beratnya, Hermes asli pasti lebih berat.
Stamp
Tas Hermes pasti memiliki stamp Hermes. Pada tas Hermes asli, stamp yang tertera halus dan tidak berantakan tenunannya.
Kendati demikian, diakui keduanya, tas Hermes tiruan kualitas super yang beredar di pasaran belakangan ini sedikit lebih susah dibedakan dengan yang asli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar