Minggu, 25 Desember 2011

Tentara Mesir Keroyok dan Nistakan Wanita Bangsanya Sendiri

Tentara Mesir Keroyok dan Nistakan Wanita Bangsanya Sendiri:

Kairo - Tentara Mesir terlihat tak peduli pada kehormatan wanita bangsanya sendiri. Abaya wanita ini ditarik hingga nyaris telanjang, sudah terlihat pingsan, tapi masih dikeroyok, digebuki dan ditendang dengan sepatu militer di bagian dadanya.

Kebrutalan tentara Mesir yang sudah tidak mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan dan agama itu dapat disaksikan di sini, diunggah olehelfaresboda pada Sabtu (17/12/2011). Video ini langsung mendapat perhatian luas. Saat detikcom membukanya pada Minggu malam Waktu Eropa Tengah pengunjung tercatat sudah menembus angka 682.212.

Sejak Jumat lalu kekerasan kembali meletus di Kairo, terutama di Tahrir Square sebagai episentrum demonstran. Dilaporkan sekurangnya 10 orang tewas dan 500 lainnya cedera akibat tindak kekerasan pasukan keamanan. Hingga hari ini sebanyak 180 demonstran telah ditangkap.

Uni Eropa (UE) melaluiPerwakilan Tinggi untuk Kebijakan Luarnegeri dan Keamanan Catherine Ashton menyampaikan keprihatinan terhadap perkembangan di Mesir itu.

"Saya menyesalkan hilangnya nyawa dan sejumlah besar luka-luka. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban," ujar Ashton dalam siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (18/12/2011) Waktu Eropa Tengah.

Ashton mendesak semua pihak untuk tenang dan mengendalikan diri, sekaligus sangat mengecam penggunaan kekerasan terhadap demonstran damai.

"Hukum dan ketertiban harus ditegakkan dengan cara menghormati hak asasi manusia. Pasukan keamanan harus melindungi hak semua warga negara untuk demonstrasi damai, bebas berkumpul dan berekspresi," imbuh Ashton, yang juga merangkap sebagai Wakil Presiden Komisi Eropa.

Ditegaskan juga bahwa pemerintah harus mengambil tindakan segera untuk menghentikan bentrokan.

"Saya mendorong mereka untuk cepat memulai penyelidikan independen dan membawa mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan ke pengadilan. Mesir sedang dalam proses transformasi penting dan sulit. Proses pemilu demokratis harus dilanjutkan dalam lingkungan aman dan transparan," demikian Ashton.
(es/es)
sumber

Jangan lupa di like...
@osserem Follow juga ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman