Senin, 20 Oktober 2008
IF YOU WANT TO BE RICH, DON’T GO TO SCHOOL???
Oleh: Fani Kartikasari
“If you want to be rich, don’t go to school!”
“Buat apa sekolah tinggi-tinggi? Yang penting bisa cari duit!”
”Tidak perlu kuliah...duitnya buat bisnis saja!”
Dalam proses penulisan buku pertama saya ”Ingin Cumlaude Harus Smart”, kalimat-kalimat di atas sering ’menyerang’ saya dari berbagai arah. Hampir semua orang saat ini cenderung lebih menyukai topik membangun bisnis secara instan, kiat menjadi kaya dengan mudah, hingga cara memiliki kebebasan finansial. Jadi, apa pentingnya buku ini ditulis? Mengapa orang perlu membaca buku saya? Memangnya apa gunanya kuliah? Apa manfaatnya lulus dengan gelar cumlaude?
Jujur, saya sangat terinspirasi oleh kisah sukses fantastis orang-orang kaya dan terkenal yang memulai usaha dari nol, bahkan tanpa mengenyam pendidikan. Semangat hidup mereka menular kepada jutaan orang, termasuk saya. Teladan hidup mereka menjadi bukti bahwa orang bisa menjadi kaya dan berhasil tanpa harus melalui bangku sekolah. Saya sungguh salut dengan keberhasilan yang mereka capai. Two thumbs up!
Sayangnya, mahasiswa yang malas belajar bisa menginterpretasikan kalimat-kalimat di awal artikel ini secara salah. Karena tidak mau capek-capek belajar dan ogah repot dengan tugas-tugas kuliahnya, mereka menjadikan kalimat-kalimat tersebut sebagai alasan untuk drop out dari sekolah. Mereka mengambil kesimpulan bahwa kuliah hanya akan menghancurkan masa depannya. Sekolah hanya akan membuat orang menjadi miskin. Semua anggapan itu bisa menjadi ’mental block’ yang menghalangi mereka untuk meraih manfaat besar lewat pendidikan di bangku kuliah. Padahal, tidak semua orang bisa mendapat kesempatan untuk menikmati pendidikan tinggi tersebut.
Memang benar, sekolah tinggi tidak bisa menjamin orang menjadi kaya dan sukses. Tapi tanpa sekolah pun tidak bisa menjamin orang pasti kaya dan sukses. Keberhasilan seseorang dalam hidupnya lebih ditentukan oleh ’mindset’ yang dimilikinya.
Nah, mindset seperti apa yang dimaksud?
Pertama-tama, BERSYUKUR. Kita harus bisa mensyukuri apapun kondisi kita saat ini. Bersyukurlah bila kita memperoleh kesempatan melanjutkan sekolah. Bersyukurlah bila kita tidak memperoleh kesempatan itu.
Berikutnya, MANFAATKAN. Kita harus pintar-pintar memanfaatkan kondisi kita saat ini. Artinya, kalau kita belum mendapat kesempatan kuliah, lakukanlah apa yang bisa dilakukan sebaik-baiknya! Kesuksesan memang tidak tergantung pada bangku sekolah.
Sebaliknya, kalau saat ini kesempatan kuliah ada di tangan kita, pergunakan juga sebaik-baiknya! Investasikan waktu untuk membekali diri dengan ilmu dan belajar sebanyak mungkin. Kerjakan dengan sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah! Jadilah yang terbaik! Jadilah ”mahasiswa plus”, yang tidak hanya pintar secara teori tapi selangkah lebih maju: belajar cari duit, belajar mengelola finansial, belajar bersosialisasi, dst.
Sama seperti bentuk investasi lain, mungkin waktu yang diinvestasikan untuk ilmu tidak secepat kilat langsung terasa manfaatnya. Waktu pulalah yang akan berbicara mengenai pentingnya ilmu bagi masing-masing individu. Ilmu memang tidak hanya didapat lewat bangku sekolah. Proses belajar berlangsung setiap hari, di mana saja, seumur hidup kita. Dan pembelajaran formal adalah suatu kesempatan yang sayang untuk disia-siakan![fk]
* Fani Kartikasari adalah penulis buku ”Ingin Cumlaude Harus Smart”. Ia dapat dihubungi melalui website: www.FaniKartikasari.com.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar