Oleh: Indra Cahya
Benda apakah, yang harganya sangat murah dan bahkan gratis karena kita tidak perlu mengeluarkan sepeser untuk mendapatkannya, namun jika digunakan dengan baik hasilnya akan berlipat dan tidak terbayangkan, dan bila tidak digunakan dengan baik hal tersebut tidak akan pernah datang untuk kali kedua. Jawabannya mudah, itu adalah waktu.
Ya, seperti yang telah kita semua telah ketahui, tanpa melakukan apapun dan tanpa meminta ataupun membeli, kita semua memiliki waktu. Dan Tuhan sungguh maha adil, semua orang diberkati dengan berkat waktu yang sama setiap harinya, yakni 24 jam, atau 1440 menit, atau 86400 detik, dan 365 hari setahun. Namun, jika kita diberkati dengan waktu yang sama, mengapa masih terdapat orang super sukses, sukses, biasa saja, dan orang gagal? Yang membedakannya adalah pemanfaatan waktu secara maksimal untuk perkembangan dan kemajuan mereka di masa yang akan datang, atau yang saya sebut dengan investasi waktu. Investasi waktu adalah salah satu investasi yang paling murah yang bisa kita lakukan, tetapi berpotensi menghasilkan imbal balik (return) yang tidak terbatas.
Mari Bercermin
Berapa jam dalam satu hari yang kita investasikan untuk membaca buku-buku pengembangan diri dan buku-buku lain yang bisa menunjang kita dalam pekerjaan, hidup, dan kehidupan sosial kita? Berapa jam dalam satu bulan yang kita investasikan untuk mendengarkan seminar-seminar motivasi, belajar dari orang yang lebih ahli dari kita, ataupun sekedar mendengarkan acara radio yang bisa membantu perkembangan karir dan pengetahuan kita? Berapa jam dalam sebulan yang kita investasikan untuk mempelajari hal baru melalui seminar, kursus, ataupun sekedar membaca otodidak ataupun berbicara dengan narasumber?
Berapa jam dalam satu hari yang kita investasikan untuk menonton TV, membaca tabloid gosip, ataupun sekedar bergosip tentang ketidakpuasan kita dengan perusahaan, atasan atau teman sekerja? Berapa jam dalam sebulan yang kita investasikan untuk berbelanja di Mal, duduk nongkrong di café, atau mungkin pergi ke tempat hiburan lain?
Melalui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas, sangatlah jelas menggambarkan akan berada di mana kita dalam 5-10 tahun kemudian jika kita mempertahankan kebiasaaan dalam menginvestasikan waktu yang kita miliki sekarang. Apakah itu merupakan berita baik bagi kita?
Informasi dalam tabloid gosip akan kita lupakan dalam seminggu, dan tabloid tersebut akan menjadi bungkus makanan dalam minggu depannya. Dan apa manfaat yang akan kita dapatkan dengan mengikuti perkembangan gosip terkini? Apakah kehidupan kita akan menjadi lebih baik? Apakah karir kita akan meningkat? Apakah kita akan mendapatkan penghasilan tambahan?
Sebaliknya, informasi yang terdapat dalam buku-buku pengembangan diri, motivasi, dan pengetahuan lain seputar (seperti keuangan, manajemen, pemasaran, dll) akan kita ingat, walaupun tidak seluruhnya, dan bisa memberikan pengetahuan tambahan bagi kita dalam pekerjaan. Buku-buku tersebut akan kita simpan dalam rak buku untuk bertahun-tahun, dan bisa kita gunakan sebagai referensi untuk dibaca kembali karena tidak pernah kadaluarsa, dan mungkin akan diwariskan pada anak kita. Buku-buku tersebut bisa memberikan semangat baru dalam kehidupan kita, menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang hidup, etos kerja yang benar menuju sukses, dan pengetahuan tambahan seputar pekerjaan kita. Investasi pada buku tersebut baru akan memberikan ‘return’ jika kita juga menginvestasikan waktu untuk membacanya, bukan hanya uang kita.
Alokasi Investasi Waktu
Pertama, investasikan waktu untuk diri sendiri. Investasi waktu untuk diri sendiri akan maksimal bila mencakup hal-hal yang membuat kita berkembang secara fisik dan mental-attitude. Berolahraga secara teratur merupakan cara untuk menjaga kebugaran fisik, dan pepatah kerap mengatakan bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Dengan menjaga tubuh tetap bugar akan mendukung kita dalam kehidupan kita secara keseluruhan. Selain itu, investasikan juga waktu untuk istirahat dengan cukup (bukan berlebihan).
Continuous learning merupakan cara yang tidak tergantikan untuk perkembangan secara mental-attitude dan pengetahuan. Beruntung sekali kita yang hidup di abad teknologi informasi ini, akses akan informasi semacam ini sudah banyak sekali; melalui internet, buku-buku, seminar, radio, bahkan saat ini kita bisa kuliah jarak jauh melalui internet. Permasalahannya, apakah kita mau memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia atau tidak. Alokasikan waktu dengan disiplin setiap harinya untuk membaca buku, katakan misalnya 30 menit atau 1 jam. Kalikan dengan setahun, maka kita akan menginvestasikan 183-365 jam tiap tahunnya untuk membaca buku. Bayangkan betapa banyaknya pengetahuan baru yang kita terima dengan membaca selama 183-365 jam tersebut. Dan bagaimana manfaatnya bagi perkembangan diri kita dalam 5-10 tahun mendatang?
Kedua, investasikan waktu untuk keluarga kita. Keluarga kita adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita, sekaligus merupakan orang-orang yang paling kita cintai dan mencintai kita. Luangkan waktu kita untuk berkomunikasi dengan mereka selalu, untuk bertamasya dan berekreasi bersama mereka, untuk membangun rasa menghargai dan menyayangi. Lakukan ini sekarang, selagi kita masih bisa. Kita akan sangat menyesal bila sudah terlambat, karena waktu tidak akan kembali untuk kedua kalinya.
Ketiga, investasikan waktu untuk kehidupan sosial kita, rekan sekerja, dan teman-teman kita. Kunjungi teman-teman kita secara periodik. Jaga hubungan baik dengan mereka, jadilah pendengar dan Saudara bagi mereka. Teman-teman kita akan memberikan warna baru dalam kehidupan kita sekaligus menjadi orang-orang yang akan menyokong kita menuju kesuksesan.
Keempat, investasikan waktu untuk Tuhan. Dengan menjaga hubungan yang akrab dengan Tuhan, kita akan makin bisa mendengar suara Tuhan. Spiritual kita akan terjaga dan secara otomatis kita akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Kita akan semakin kuat bila kesulitan dan cobaan menghadang karena Tuhan selalu ada bersama kita. Sediakan selalu waktu untuk beribadah, membaca kitab suci, ataupun mendengar ceramah-ceramah keagamaan.
Waktu yang hilang tidak akan pernah kembali
Jika ingin mengetahui arti satu tahun, tanyakan pada pelajar yang tinggal kelas. Jika ingin tahu arti satu jam, tanyakan pada seorang wanita yang menunggu kekasihnya datang. Jika ingin tahu arti satu menit, tanyakan pada seorang penumpang yang ketinggalan pesawat. Jika ingin tahu arti satu detik, tanyakan pada seseorang yang baru saja lolos dari kecelakaan beruntun.
Kita semua setuju, waktu adalah berharga. Dan bagi sebagian orang, jauh lebih berharga daripada uang. Namun, sedikit dari kita yang mampu memanfaatkan waktu yang kita miliki secara maksimal. Kita masih cenderung untuk menyia-nyiakan waktu yang kita miliki, dan baru menyadari betapa berharganya waktu bila sudah berlalu. Yang tersisa hanya penyesalan, tidak ada kali kedua waktu akan datang kembali. Seseorang yang memanfaatkan tiap tahun, tiap hari, tiap jam yang dia punya secara maksimal, dengan melakukan investasi waktu yang benar akan menuai imbal balik yang luar biasa. Kesuksesan dalam keuangan, karir, keluarga, dan kehidupan akan datang bila kita mampu menginvestasikan waktu secara tepat. Ingatlah satu hal; baik Bill Gates, Ciputra, Lim Soe Liong, dan orang-orang sukses lainnya, dahulu sama seperti kita sewaktu mereka baru mulai merintis karir mereka. Mereka mempunyai waktu yang sama dengan kita, 24 jam sehari, 365 hari setahun. Bagaimana kira-kira mereka menginvestasikan waktu yang mereka punya? Bagaimana dengan kita? [ic]
*Indra Cahya adalah seorang perencana keuangan dengan spesialisasi di asuransi untuk salah satu perusahaan asuransi multinational terkemuka. Pernah bekerja di salah satu bank swasta nasional terkemuka setelah menyelesaikan Management Development Programme. Saat ini tengah mendalami bidang perencana keuangan, asuransi, dan investasi. Indra Cahya dapat dihubungi via HP. 0815-8848-567, email indra.cahya@gmail.com, dan juga website www.indracahya.com.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar