Senin, 22 Agustus 2011

DENGAR MUSIK PELAN SAJA ATAU AKAN TULI


Saya sering melihat anak muda mengenakan earphone sewaktu di lift. Volumenya menurut saya terlalu keras sebab saya sempat mendengar lagu yang sedang diputar. Jika kenal saya coba tegur, jika tidak ya saya biarkan meski miris saja.

Saat ini, di AS terdeteksi bahwa satu dari lima remaja mereka mengalami gangguan pendengaran. Ini meningkat 30% dibandingkan 15 tahun silam. Masih perlu penelitian untuk mencari sebabnya, namun salah satu yang disoroti adalah penggunaan earphone. Seseorang yang terpapar suara dengan tingkat kebisingan 85 desibel atau lebih selama jangka waktu lama berisiko untuk tuli.

"Jangan sampai terpapar suara dengan tingkat kebisingan 85 desibel atau lebih selama 8 jam terus menerus," kata Gordon Hughes, pekerja pada National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD). Jika volumenya meningkat sampai 88 desibel, maka waktu paparannya berkurang menjadi 4 jam. Biasanya, pada suara terkerasnya, sebuah pemutar MP3 akan menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan 105 desibel.Ini 100 kali lebih kuat dari 85 desibel.
Masalahnya, tak ada tanda-tanda khusus saat telinga Anda berisiko. Telinga remaja lebih kuat dibandingkan dengan telinga orang dewasa. "lebih sulit bagi anak-anak untuk merasakan efek racun dari polusi suara," kata Hughes.

Lalu apa tanda-tanda kita saat pendengaran mulai bermasalah? "Salah satunya ketika Anda berbicara dengan teman dan Anda meminta teman untuk berbicara lebih kerasa agar Anda mendengar ucapannya. Percakapan normal memiliki tingkat kebisingan sekitar 60 desibel. Memang, cara itu masih kasar namun cukup membantu."
Untuk mengetahui seberapa keras 85 desibel itu Anda bisa mencari di Internet berkaitan dengan pemutar MP3 Anda. Jika sudah ketemu, tandai dan aturlah volume di bawah tanda itu demi keamanan telinga Anda.

Saat menonton konser rock, jaga jarak dengan pengeras suara dan gunakan semacam pelindung telinga. Biasanya terbuat dari busa. Jika mau terlindungi, penahan suara yang sesuai dengan lubang telinga Anda. Alat itu bisa menurunkan tingkat kebisingan sampai sekitar 60 desibel.
Berhati-hatilah jika tanda-tanda seperti suara teredam dan sulit didengar, sensasi tekanan atau teralang, dan telinga berdenging mulai muncul. "Itu tanda-tanda kerusakan telinga temporer," jelas Hughes.

Menurut NIDCD, sekitar 26 juta penduduk Amerika Serikat berusia antara 20 dan 69 kehilangan kemampuan untuk mendengar frekuensi tinggi disebabkan oleh terpapar berlebihan suara bising di tempat kerja atau kegiatan lainnya, semisal menyetel lagu dengan terlalu keras.

"Mencegah adalah langkah paling masuk akal sebab begitu Anda kehilangan kemampuan mendengar, satu-satunya yang bisa Anda pertimbangkan adalah alat bantu dengar," kata Hughes.

Jadi, mau pelankan suara musik atau pilih tuli?

Sumber: Life's Little Mysteries


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman