Ini adalah beberapa sejarah sejarah singkat dari beberapa orang wanita kejam dan sadis, kedepannya kita coba untuk bahas lebih rinci (kita angkat lagi kasusnya), khususnya tentang Karla Homolka yang Sempat heboh karena ngebantuin suaminya memperkosa dan membunuh adiknya sendiri Tammy Homolka.
1. Williamina "Minnie" Dean 1844 - 1895
Minnie Dean adalah satu-satunya wanita yang dieksekusi dalam sejarah Selandia Baru. Dia dieksekusi dengan digantung. Berkedok menyelamatkan gadis muda yang miskin, wanita iblis ini membunuh anak mereka dan mengambil uang mereka untuk meningkatkan gaya hidupnya. Pada waktu itu, wanita muda yang hamil tanpa suami dijauhi oleh masyarakat.
Hal ini memunculkan suatu kejadian phenomena yang disebut "baby farming" dimana orang akan mengajukan diri untuk mengambil anak mereka dan membesarkan mereka dengan gaji dari pemerintah. Dean adalah salah satu orang tua asuh, tetapi daripada membesarkan anak-anak itu, dia justru membunuh mereka ketika ada kesempatan dan mengambil gaji itu. Hal ini sangat memungkinkan dilakukan karena orang tua adopsi tidak harus mendaftar sesuai hukum.
Dalam banyak kasus, anak-anak itu lenyap di rumah para orang tua asuh ini. Dean membunuh paling tidak 3 anak tetapi banyak orang yang menduga dia membunuh lebih dari itu. Saat ini, tulang dari 3 anak itu disimpan didalam museum pribadi polisi Selandia Baru.
2. Karla Homolka 1970 (Korban 8 orang)
Karla Homolka adalah pembunuh serial dari Kanada yang menarik perhatian media diseluruh dunia ketika dihukum karena membantu suaminya, Paul Bernardo untuk memperkosa dan membunuh gadis-gadis remaja, termasuk juga adiknya sendiri Tammy Homolka. Karla merekam kebrutalan dan pembunuhan gadis muda yang dilakukan oleh suaminya, rekeman video ini digunakan untuk melawan mereka dipengadilan dan beberapa bagian dapat disaksikan diinternet walaupun pemerintah Kanada meminta agar video itu dihapuskan. Yang lebih mengejutkan lagi, Homolka dibebaskan dari penjara pada tahun 2005 setelah hanya dihukum 12 tahun dan sekarang hidup di West Indies.
3. Elena Ceauşescu 1916 - 1989 (Korban: Pemusnahan bangsa)
Elena Ceauşescu merupakan orang Rumania yang menyatakan diri sebagai ilmuwan, istri dari pimpinan komunis Romania Nicolae Ceauşescu, dan wakil perdana menteri Romania. Romania menyatakan bahwa Elena Ceauşescu bertanggungjawab atas pembebasan dari kontrol kelahiran yang menciptakan kondisi krisis selama tahun 1970-1980an, menghasilkan membanjirnya bayi yang tidak diinginkan. Bayi-bayi, dan anak-anak tersebut akhirnya tinggal di tempat yatim piatu. Dia juga mengepalai komisi kesehatan lingkungan, dimana dia menyangkal adanya AIDS di Rumania, yang merupakan salah satu kasus paling besar didunia barat. Dia juga bertanggungjawab atas kehancuran gereja-gereja dan pendistribusian makanan yang pada tahun 1980an terletak di Rumania. Dia akhirnya dieksekusi atas kejahatannya yang melawan kemanusiaan dan pengeksekusinya meneriakkan "pergilah ke neraka" ketika menghukumnya.
4. Elizabeth I of England 1533 - 1603 (Korban ribuan)
Elizabeth I, adalah orang yang memerintahkan menindas paham katolik. Akibatnya perintahnya, ribuan penganut katolik di Inggris dan Irlandia dibunuh. Selama itu dia dikenal sebagai seorang pembela kehormatan parlemen, tetapi di balik itu, dia juga merupakan raja yang kejam. Salah satu kekejamannya adalah saat ia memberikan Queen mary of scots tempat perlindungan, namun tiba-tiba mengkhianatinya dan menempatkannya di dalam penjara selama hampir 19 tahun, lalu membunuhnya.
Selama memerintah, dia menganjurkan perompakan terhadap kapal-kapal Spanyol dan mendukung penukaran budak.
5. Marybeth Tinning 1942 (Korban : 9 orang)
Antara tahun 1972 dan 1985 Tinning mempunyai ² anak, di mana semuanya ia bunuh, termasuk anak-anak adopsinya. Awalnya, tidak ada satu pun yang curiga bahwa dia membunuh mereka, justru menyalahkan kelainan genetic sebagai penyebab kematian mereka. Dalam pengakuannya dia menyebutkan bahwa dia telah mencekik anak-anaknya, tetapi kemudian menarik kembali pengakuan itu. Akhirnya riwayat kejahatannya berakhir setelah dia dihukum 20 tahun penjara, setelah permintaan pembebasan bersyaratnya ditolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar