Heryawan menjadi satu dari dua kepala daerah di Indonesia yang dianggap peduli dan berhasil membina sekaligus mendorong perkembangan pendidikan inklusif.
“Saya bersyukur, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional memberikan apresiasi terkait pembangunan dunia pendidikan di Jawa Barat. Penghargaan tersebut merupakan wujud pengakuan akan hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Jawa Barat. Prestasi ini akan terus dilanjutkan dengan mencetak prestasi di bidang lainnya,” tegas Heryawan dalam rilis yang diterima INILAH.COM, Senin (12/9/2011).
Penghargaan tersebut diraih Heryawan berdasarkan surat dari Kemendiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar yang telah diadakan penilaian terkait Pendidikan Inklusif di Indonesia. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar bekerjasama dengan Helen Keller International Indonesia (HKI) yang melaksanakan penilaian.
Kategori yang dinilai meliputi pemerintah daerah, sekolah inklusif dan individu. Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama Kemendiknas dengan HKI didukung United State Agency for International Development (USAID) guna memberikan penghargaan bagi terselenggaranya pendidikan inklusif di Indonesia.
Pendidikan Inklusif adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah atau kelas reguler dengan melibatkan seluruh peserta didik tanpa kecuali. Termasuk anak yang memiliki perbedaan bahasa, berisiko putus sekolah karena sakit, kekurangan gizi, tidak berprestasi, anak yang berbeda agama, penyandang HIV/AIDS, dan sebagainya.
Mereka dididik dan mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan cara yang ramah dan penuh kasih sayang tanpa diskriminasi.
Selain Heryawan, Jawa Barat juga mendapat Penghargaan Pendidikan Inklusif untuk Kategori Individu yang diterima mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Prof Dr HM Iim Wasliman.[ito]
sumber :http://www.inilahjabar.com/read/detail/1773301/gubernur-dinilai-sukses-bina-pendidikan-inklusif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar