Jumat, 21 Oktober 2011

Susu Tikus untuk Bayi? Ternyata Lebih Kaya Protein!

Susu Tikus untuk Bayi? Ternyata Lebih Kaya Protein!:
Susu Tikus untuk Bayi? Ternyata Lebih Kaya Protein!
Film kartun The Simpson dalam salah satu episodenya menampilkan tikus-tikus yang diperah susunya untuk kemudian diminum oleh manusia. Ternyata sains memang telah mewujudkan visi dari dunia kartun ini.

Terima kasih pada gen manusia yang diiris kedalam genom tikus, tikus menjadi hewan yang pertama kali dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan laktoferin. Protein susu payudara manusia ini melindungi bayi dari virus dan bakteri saat sistem imunitas bayi masih dalam tahap pengembangan.

Susu manusia hanya mengandung empat hingga lima gram laktoferin per liter. Namun tikus menghasilkan susu yang kaya protein, demikian ungkap Patrick van Berkel, direktur senior Genmab, perusahaan bioteknologi Denmark. Sementara itu, Elena Sadchikova dari Lembaga Biologi Gen di Akademi Sains Rusia di Moskow menambahkan, bila kita dapat memprogramnya membuat laktoferin bukannya mondar-mandir membuat protein tikus pemakan keju, mereka dapat memproduksi susu yang memuat 160 gram laktoferin per liter.

Sayangnya prosedur ini masih memerlukan banyak hal yang harus diperbaiki. Para ilmuan harus membius sang tikus lalu menempelkan pompa kecil ke putting mini sang tikus untuk mengambil susu yang naujubile dikitnye. Proses ini sangat tidak efisien. Bila ingin memproduksi susu dalam skala raksasa, kita memerlukan rekayasa sejenis pada hewan yang lebih besar, seperti kambing atau sapi, untuk menghasilkan susu tikus super.

Dan hewan lain memang sudah dicoba. Kelinci dengan gen manusia sudah diperah secara komersil oleh perusahaan bioteknologi Belanda, Pharming. Walau begitu, susunya bukan untuk bayi, namun untuk obat penderita gangguan darah. (Faktailmiah.com)

Walau begitu, CEO Pharming, Sijmen de Vries mengatakan mereka sedang melakukan penelitian untuk melakukan hal serupa pada sapi untuk menghasilkan susu bayi. Tahun 2012 tampaknya susu tikus super dari sapi akan tersedia untuk bayi.

Sadchikova dan timnya tidak mau kalah. Setelah tikus mereka akan meneruskan ke kambing. “Manfaat paling menarik dari kambing adalah periode kehamilannya dua kali lebih pendek dari sapi,” katanya, yang berarti ia dapat membentuk peternakan kambing dengan cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman