Para peneliti mengamati hewan tertentu seperti tikus, tidak tertarik pada aroma makhluk lain saat terinfeksi penyakit. Mereka menganalisis apakah manusia tak tertarik aroma orang yang terinfeksi, khususnya penderita PMS.
Studi melibatkan 34 pria Rusia berusia 17-25 tahun yang menyumbang sampel keringat dan ludah. Kelompok ini mencakup 13 pria dengan infeksi Gonorrhea, 16 pria sehat, dan lima pria yang berhasil sembuh dari PMS. Kemudian sekelompok wanita diminta mencium aroma keringat mereka.
Hasilnya, wanita memberi peringkat mereka yang terinfeksi paling rendah dibanding mereka yang sehat atau sudah sembuh. Hampir semua gadis mengatakan 50 persen keringat pria dengan penyakit seksual berbau "busuk.", dibandingkan kurang dari 40 persen mereka yang telah sembuh dan 30 persen dari pria sehat.
Ini membuktikan manusia juga menggunakan indera penciuman untuk mengendus pasangan yang tepat. "Kita bisa menyimpulkan bahwa bau badan yang tidak menyenangkan dari orang yang terinfeksi dapat mengurangi kemungkinan pasangan seks yang berisiko," kata para ilmuwan seperti dikutipMSNBC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar