Sejumlah pria bersenjata menyerang dan menyemprot sebuah keluarga Afganistan dengan air keras di rumah mereka setelah sang ayah dalam keluarga itu menolak lamaran seorang pria untuk menikahi salah seorang putrinya, kata pihak berwenang, Kamis (1/12/2011).
Para pria bersenjata itu masuk ke rumah dan menyerang remaja perempuan berusia 18 tahun, dua saudarinya, dan orangtua mereka. Demikian keterangan pihak berwenang di Provinsi Kunduz. Kelima anggota keluarga itu harus menjalani perawatan medis. Ibu dan dua putrinya kemudian boleh pulang. Sementara gadis remaja yang jadi incaran pria yang ditolak lamarannya dirawat intensif di rumah sakit. Demikian juga dengan sang ayah, kata Abdul Shokoor Rahimi, seorang dokter di rumah sakit di provinsi itu.
Serangan tersebut terjadi menyusul penolakan keluarga itu terhadap lamaran seorang pria bersenjata lokal untuk menikahi salah satu putri keluarga tersebut. Sebulan lalu, pria itu mengajukan lamarannya. Namun, keluarga itu menolaknya dan malah menyuruh putrinya bertunangan dengan pria lain yang masih punya hubungan kerabat, kata Nadera Geya, kepala urusan perempuan di provinsi tersebut.
"Beberapa malam lalu, sekelompok pria bersenjata ... menuangkan air keras ke atas gadis itu, kepada dua adik perempuannya yang masih muda dan orangtua gadis itu setelah memukuli ayahnya," kata Geya.
Kelima korban dibawa ke rumah sakit, Senin, kata para pejabat rumah sakit setempat. Sebuah pencarian kini sedang dilakukan untuk menangkap para penyerang itu, yang melarikan diri sesudah melakukan aksinya.
Air keras terkenal di kalangan kaum militan dan sejumlah pria bersenjata di daerah tersebut. Tiga tahun lalu, para pemberontak bersepeda motor menyemprotkan air keras kepada setidaknya 15 siswi sekolah di Provinsi Kandahar di Afganistan selatan.
sumber
Jangan lupa di like...
@osserem Follow juga ya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar