Wingko Babat Dengan Bahan Sukun: Salah satu bentuk upaya melestarikan makanan tradisional adalah dengan membuat inovasi rasa. Tanpa meninggalkan bentuk dan proses penyajian, bahan dasar yang berbeda merupakan terobosan penting terhadap kuliner tradisional.
Model seperti ini dilakukan Shandy, penemu wingko sukun. Ia telah mampu memproduksi 400 buah wingko sukun sehari. "Saya membuat ini awalnya adalah untuk menyelesaikan tugas skripsi, tapi saya kemudian mengembangkannya sebagai peluang bisnis juga," ujarnya.
Untuk memperkenalkan produk ini, dirinya menitipkan beberapa wingko sukun ke pusat oleh - oleh dan rumah makan. "Saat ini kita memang masih perlu banyak promosi, karena kita masih baru," ujar wanita yang merintis usaha sejak maret beberapa bulan lalu.
Kendati pemain baru, ia telah meregristasikan produknya ke departemen kesehatan dan sudah pula membuat kemasan wingko sukun. "Kita kemas biar menjadi lebih menarik, satu kantong berisi 10 biji, seharga Rp. 10 ribu," katanya.
Setiap hari, dia memerlukan 4 kilogram sukun dalam bentuk pasta untuk dicampurkan ke adonan. Soal bahan, tak ada yang beda dengan pembuatan wingko pada umumnya. "Sukun yang sudah dilumat menjadi pasta sebanyak 4 kilogram bisa dibuat 400 buah wingko, kemudian dicampur kelapa, gula dan lain sebagainya," kata dia.
Ada dua pilihan rasa, yaitu original dan rasa gula aren. Keduanya dibuat agar tidak monoton. "Untuk membuat rasa lain harus menggunakan percobaan, misalnya untuk menemukan wingko sukun ini harus gagal satu kali percobaan," kata warga kampung Kaliangse, RT 01 RW 04, Gajah Mungkur, Semarang ini.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah pengenalan produk dan modal. Produk yang dibuat belum banyak diketahui masyarakat. "Ini masih produk baru, jadi perlu pengenalan terlebih dulu dan mengikuti pameran - pameran industri kecil menengah menjadi salah satu cara untuk mengenalkan produk kita," ungkapnya.
Kendala selanjutnya adalah keterbatasan modal. Untuk mengenalkan produk harus meningkatkan jumlah produksi dan itu artinya biaya. "Saya rencananya pinjam dana ke bank untuk modal, tapi masih pikir - pikir dulu karena perlu melihat situasi pasar," ungkap Shandy.
Dengan jumlah produksi itu, dirinya mengaku telah kembali modal. Padahal usaha itu belum genap setahun. "Syukur, sudah kembali modalnya. Karena omzetnya juga lumayan Rp. 2 juta sampai 3 juta," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar