Minggu, 21 Agustus 2011

Kisah Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis!









Diriwayatkan oleh
Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : ” Kami bersama Rasululah
SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah.
Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : “ Wahai para penghuni rumah, apakah
kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ”.





Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :” Apakah kalian tahu
siapa yang menyeru itu ?”. Para sahabat menjawab , ” Tentu Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui ”. Rasulullah
berkata : “ Dia adalah Iblis yang
terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya”. Umar bin Khattab r.a. berkata
:” Ya, Rasulullah, apakah engkau
mengijinkanku untuk membunuhnya?”. Nabi
SAW berkata pelan :” Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia
termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari
kiyamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang
diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang
akan dia sampaikan kepada kalian ! ”.









Ibnu Abbas
berkata : “ Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis
masuk ke tengah-tengah kami.
Ternyata dia adalah
seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut
sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak
matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak kesamping], kepalanya
seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti
taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau [tsur].





Dia berkata, “ Assalamu ‘alaika ya
Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua
wahai golongan muslimin]”
. Nabi
SAW menjawab :” Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT,
wahai makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan
kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis”.






Iblis berkata :” Wahai
Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena
terpaksa [diperintah]
.”





Nabi SAW berkata :” Apa yang
membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”.


Iblis berkata,” Aku
didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata
kepada-ku ‘Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW
dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya
bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana
engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja
yang ditanyakan kepa-damu’
. Allah SWT bersabda,” Demi kemulia-an dan
keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar,
niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu
karena bencana yang menimpamu”.
Wahai Muhammad, sekarang aku datang
kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau
inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku,
niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang
lebih berat bagiku daripada leganya
musuh-musuhku yang menimpa diriku”.





Rasulullah kemudian mulai bertanya
:” Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu
benci ?”.


Iblis menjawab :”
Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan
kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.





Rasulullah SAW :” Siapa lagi yang
kamu benci?”.


Iblis :” Anak muda
yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.





Rasulullah :” Lalu siapa lagi
?”.


Iblis :” Orang Alim
dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar”.





Rasulullah :” Lalu, siapa lagi
?”.


Iblis :” Orang yang
terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran”.





Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.


Iblis :” Orang miskin
[fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan
tidak mengadukan keluh-kesahnya “.





Rasulullah :” Bagaimana kamu tahu
bahwa ia itu penyabar ?”.


Iblis :” Wahai
Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama
tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang
sabar “.





Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.


Iblis :” Orang kaya
yang bersyukur “.





Rasulullah bertanya :” Bagaimana
kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”.


Iblis :” Jika aku
melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”.





Rassulullah :”Bagaimana keadaanmu jika umatku
mengerjakan shalat ?”.


Iblis :”Aku merasa
panas dan gemetar”.





Rasulullah :”Kenapa, wahai
terlaknat?”.


Iblis :” Sesungguhnya,
jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah
mengangkat derajatnya satu tingkat”.
Rassulullah
:”Jika mereka shaum ?”.


Iblis : ” Saya
terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”
.





Rasulullah :” Jika mereka
menunaikan haji ?”.


Iblis :” Saya menjadi
gila”.





Rasulullah :”Jika mereka membaca
Al Qur’an ?’.


Iblis :’ Aku meleleh
seperti timah meleleh di atas api”.





Rasulullah :” Jika mereka berzakat
?”.


Iblis :” Seakan-akan
orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi
dua”.





Rasulullah :” Mengapa begitu,
wahai Abu Murrah ?”.


Iblis :” Sesungguhnya
ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas
hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya
yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya
dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan
malapetaka agar tidak menimpanya”.





Rasulullah :”Apa pendapatmu
tentang Abu Bakar?”.


Iblis :” Wahai
Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia
akan mentaatiku pada masa Islam”.





Rasulullah :” Apa pendapatmu
tentang Umar ?”.


Iblis :” Demi Tuhan,
tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.





Rasulullah :”Apa pendapatmu
tentang Utsman ?”.


Iblis :” Aku malu
dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.





Rasulullah :”Apa pendapatmu
tentang Ali bin Abi Thalib ?”.


Iblis :” Andai saja
aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya [menukar darinya
kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya,
tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu”.





Rasulullah :” Segala puji hanya
bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari
kiamat”.


Iblis yang terlaknat berkata kepada Muhammad :” Hay-hata hay-hata [tidak mungkin- tidak mungkin]. Mana
bisa umatmu bahagia sementara aku hidup
dan tidak mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu
sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui alirtan darah, daging,
sedangkan mereka tidak melihatku.

Demi Tuhan yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka
dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang
pandai, yang buta-huruf dan yang melek-huruf. Yang kafir dan yang suka
beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]”.





Rasulullah :”Siapa yang mukhlis
itu menurutmu ?”.


Iblis dengan panjang-lebar menjawab :” Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan
dinar, dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang
tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu
ikhlas karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai
harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih
rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau, bahwa cinta
harta termasuk salah satu dosa besar. Wahai Muhammad, tak tahukan engkau bahwa
cinta kedudukan [riyasah]
termasuk dosa
besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar.





Wahai Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku
punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu
syaithan. Diantara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan
sebagian lagi menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang-orang tua
, dan
sebagian lagi menggoda orang-orang lemah.
Adapun anak-anak muda, tidak ada
perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka
bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya. Sebagian lagi telah aku
tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi
untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]
.





Setan masuk ke dalam dan keluar
dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke
pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia dengan satu sebab dari
sebab-sebab yang banyak. Lalu syaithan mengambil keikhlasan dari mereka.
Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak
merasa.





Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang
beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang
sakit menjadi sehat berkat da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia dia
berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam
Qur’an dengan firmannya [dalam Surah Al Hasyr] :” (Bujukan orang-orang munafik itu adalah)
seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia:"Kafirlah
kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:"Sesungguhnya
aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb
semesta alam". (QS. 59:16).







Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal
dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia
adalah temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku.
Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, “ Demi
Allah aku adalah penasihat kamu berdua”.





Maka, sumpah
palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan kejelekan orang lain,
dan namimah, meng-adu domba adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek
adalah kesukaan dan kesenanganku. Barangsiapa thalaq, bersumpah untuk cerai,
dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar.
Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram
baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiyamat, maka anak
mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina.
Mereka masuk neraka hanya
karena satu kata saja.





Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada
yang meng-akhirkan shalat barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku
temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan kepadanya:” Masih ada waktu,
sementara engkau sibuk”.
Sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan
mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan memukul wajahnya.





Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaithan yang
membuatnya lupa waktu shalat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai
ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah kiri-kanan’, lalu ia
menengok.
Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara
kedua matanya dan aku katakan kepadanya,’ Aku telah menyuruh apa yang tidak
baik selamanya’. Dan engkau sendiri tahu wahai
Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul
wajahnya.





Jika ia menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat
sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia ‘mencucuk’ shalat
seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku,
maka ketika shalat berjamaah aku cambuk dia dengan ‘lijam’ [cambuk] lalu aku
angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga
mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya
dan Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat
nanti.





Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk
mengacungkan jari-jarinya ketika shalat sehingga dia mensucikan aku ketika ia
sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia
tidak menaruh tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia
dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.





Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang
miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya,’ Shalat tidak wajib
atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan ni’mat dari
Allah’.
Aku katakan kepada orang yang
sakit :” Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib
atas orang yang sehat, karena Allah berkata :” Tidak ada halangan bagi orang
buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, ………





Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.
(QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus
shalat yang diwajibkan”. Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan
meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya.
Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk
membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku
mengeluarkan seper-enam umatmu dari Islam.





Nabi berkata :” Wahai
terlaknat, siapa teman dudukmu ?”.


Iblis :” Pemakan
riba”.





Nabi :” Siapa teman
kepercayaanmu [shadiq] ?”.


Iblis :” Pe-zina”.





Nabi :” Siapa teman tidurmu
?”.


Iblis :” Orang yang
mabuk”.





Nabi :” Siapa tamumu ?”.


Iblis :” Pencuri”.





Nabi:” Siapa utusanmu ?”.


Iblis :”Tukang Sihir”.





Nabi :” Apa kesukaanmu ?”.


Iblis :” Orang yang
bersumpah cerai”.





Nabi :”Siapa kekasihmu ?”.


Iblis :”Orang yang
meninggalkan shalat Jum’at”.





Nabi :”Wahai terlaknat,
siapa yang memotong punggungmu ?”.


Iblis :”Ringkikan kuda
untuk berperang di jalan Allah”.





Nabi :” Apa yang melelehkan
badanmu ?”.


Iblis:”Tobatnya orang
yang bertaubat”.





Nabi:”Apa yang menggosongkan
[membuat panas] hatimu ?”.


Iblis:” Istighfar yang
banyak kepada Allah siang-malam.





Nabi:” Apa yang memuramkan
wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?”.


Iblis:” Zakat secara
sembunyi-sembunyi”.





Nabi:” Apa yang membutakan
matamu ?”.


Iblis :” Shalat
diwaktu sahur [menjelang shubuh]”
.





Nabi:” Apa yang memukul
kepalamu ?”.


Iblis:” Memperbanyak
shalat berjamaah”
.





Nabi:” Siapa yang paling
bisa membahagiakanmu ?”.


Iblis :” Orang yang
sengaja meninggalkan shalat”
.





Nabi:” siapa manusia yang
paling sengsara [celaka] menurutmu?”.


Iblis:”Orang kikir /
pelit”
.





Nabi:” Siapa yang paling
menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?”.


Iblis:” Majlis-majlis
ulama”.





Nabi:” Bagaimana kamu makan
?”.


Iblis:”Dengan tangan
kiriku dan dengan jari-jariku”.





Nabi:”Dimana kamu lindungkan
anak-anakmu ketika panas ?”.


Iblis:” Dibalik
kuku-kuku manusia”.





Nabi:” Berapa keperluanmu
yang kau mintakan kepada Allah ?”.


Iblis:” Sepuluh
perkara”.





Nabi:” Apa itu wahai
terlaknat ?”.


Iblis :” Aku minta
kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat dalam diri Bani Adam, dalam harta
dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka.
Itulah maksud firman Allah :


Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu,
dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan
kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri
janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka
melainkan tipuan belaka. (QS. 17:64)





Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya.
Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta
yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika
bersetubuih dengan istrinya maka syaithan akan ikut bersetubuh. Akhirnya
melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik
kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya
adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :” ……. , dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan
berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki …… (QS. 17:64)
.





Saya memohon kepada-Nya agar saya punya
rumah, maka rumahku adalah kamar-mandi. Saya memohon agar saya punya masjid,
akhirnya pasar menjadi masjidku. Aku memohon agar saya punya al-Qur’an, maka
syair adalah al-Qur’anku. Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah
panggilan adzanku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang
mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka maka
kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.





Dan saya memohon
agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfaq-kan harta
kekayaannya untuk kemaksiyatan adalah teman dekat-ku. Ia kemudian membaca ayat
: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan
itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)





Rasulullah berkata :” Andaikata
tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari
Kitabullah tentu aku tidak akan
membenarkanmu”.


Lalu Iblis meneruskan :” Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa
melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah
menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat
berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau
saya mau, dalam sesaatpun bisa.





Kemudian Allah
berfirman kepadaku :” Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta”. Akhirnya
saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat
. Sesungguhnya orang
yang mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar
anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.





Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah.
Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat
Isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum
menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama
Mutaqadhi.





Apabila ada seorang hamba
melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya
tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamer-kan ditengah-tengah manusia
sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan
dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab, setiap
ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya
anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia
bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang ada di majlis pengajian
dan ketika khatib sedang memberikan khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan
akhirnya tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi
mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.









Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di
pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana
mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu
kemudian berkata kepadanya,’ keluarkan tanganmu’. Akhirnya ia mengeluarkan
tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.





Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan
tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak
dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir
manusia-pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan “ Tidak ada tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya”, dan tidak akan ada lagi orang yang
shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan
hidayat sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan
dan penyampai amanah dari Tuhan.





Andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau
tidak akan membiarkan segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini. Engkau
hanyalah sebagai hujjah [argumentasi] Tuhan terhadap makhluq-Nya. Sementara
saya adalah hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap
oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang
yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang
yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut
ibunya.





Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman dalam
QS Hud : Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang
satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali orang-orang
yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.
Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguh-nya Aku akan
memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS.
11:119)
dilanjutkan dengan : Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan
Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada
nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu
ketetapan yang pasti berlaku, (QS. 33:38)”.





Kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Iblis :
” Wahai Abu Murrah [Iblis], apakah
engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan
menjamin-mu masuk surga”.


Ia iblis menjawab :” Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan
dan Qalam-pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari
kiamat nanti. Maka Maha Suci Tuhan, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para
Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia, telah memilih dan meng-khususkan
dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang
celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluq celaka lagi
terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya
mengatakan yang sejujurnya”.





Segala puji hanya
milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir, dzahir dan bathin. Semoga
shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi yang
Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.





Hikmah dari Kisah tersebut di atas


Sebagai
upaya mencari hikmah dalah kisah di atas, rangkuman ini barangkali berguna
untuk direnungkan :





o Kita perlu semakin menancapkan keyakinan, bahwa syaithan tidak punya
kuasa sedikitpun bagi orang-orang yang disucikan-Nya.





o Jadi upaya kita adalah memohon kepada Allah Ta’Ala agar Dia ridho dan
berkenan membersihkan segala dosa baik sengaja maupun tidak untuk mendapatkan
ampunan-Nya.





o Bila kita simak, perbedaan mendasar keyakinan Iblis adalah tidak ada keinginannya untuk bertaubat, walau Rasulullah SAW telah menghimbaunya
bahkan dengan menawarkan jaminan untuk mendapatkan ampunan. Dengan tegas Allah
berfirman : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang
bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (QS.
20:82).





o Bila kita cermati hadangan dan rintangan yang akan dilakukan oleh Iblis dari kisah tersebut membuat
kesadaran bahwa upaya untuk menjalani kehidupan sungguh tidak mudah.





o
Hanya karena Maha Rahman
dan Maha Rakhiim-Nya sajalah kita akan selamat dalam menjalani kehidupan ini
hingga akan selamat dari jebakan-jebakan syaithan.





Namun perlu juga
di-ingat, Rasulullah juga pernah mengata-kan bahwa Jihad Terbesar adalah
Mengalahkan Hawa Nafsu Kita Sendiri.







**

Naskah ini disarikan dari dua rujukan. Terdapat beberapa
perbedaan kecil atas terjemahan , kami mencoba merangkumnya. Source –I : Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka
Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999. Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin
Ibnu Arabi / Darul ‘Ilmi al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Translated by : Nur
Mufid, Nur Fu’ad.. Source-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah
Iblis. Risalah Muhyiddin Ibnu al-‘Arabi [Mesir : Mushthafa al-Babi al-Halabi wa
Auladuh, 1360/1941 ] Translated By : Wasmukan, Risalah Gusti / Cetakan-II, Mei
2001






Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim.


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan
salam bagi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua
sahabat Rasulullah yang mulia.





Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertancap kuat
dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit, (QS. 14:24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman