Sabtu, 24 September 2011

Lika-liku 7 Tahun The Milo Garap Album Kedua

Lika-liku 7 Tahun The Milo Garap Album Kedua:
Jakarta - Ternyata menggarap album kedua tidaklah mudah bagi band The Milo. Butuh waktu 7 tahun hingga akhirnya bisa mengumpulkan semua materi dalam satu album. Kepada detikhot, The Milo membagi kisah tersebut.

Detikhot memang mengundang band asal Bandung tersebut untuk singgah ke kantor Detikcom di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Suasana siang yang adem ayem di Detikcom pun jadi lebih berwarna dengan cerita yang dibagi Ajie Gergaji (vokal, gitar), Upik (gitar), Suki (bass), Hendi Unyil (kibord, syth) dan Budi Cilsen (drum).

Februari lalu The Milo merilis album kedua mereka yang diberi tajuk 'Photograph'. Ajie sang vokalis menceritakan dengan detail mengapa butuh waktu 7 tahun untuk akhirnya berhasil merilis album tersebut.

'Photograph' sudah mulai digarap sejak The Milo merilis album perdananya, 'Let Me Begin' pada 2003. Awalnya The Milo merekam semua materi album di studio rumah.

"Kita rekaman di rumah dan terjadi kebocoran ke publik. Jadi lagu versi demo itu ada yang ngebocorin ke orang-orang di luar kami," ujar Ajie.

Kesal tentu saja. Tapi The Milo tak mau terlalu khawatir karena masih bisa mengubah aransemen agar berbeda dari yang sudah bocor. Tapi ketika proses itu berlangsung, The Milo lagi-lagi naas. Folder rekaman mereka kehapus dan tak bisa diselamatkan lagi.

Band yang berdiri pada 1996 itu akhirnya memutuskan untuk sewa studio. Semua materi pun direkam ulang.

"Selama berjalannya proses, eh kejadian lagi hal tak menyenangkan. Hard disk studio rusak. Ada 90 persen materi musisi yang rekaman di sana hilang, nah termasuk The Milo. Take ulang lagi," jelas Adjie.

The Milo pun tak menyangkal, semua kejadian tersebut membuat mental mereka turun. Setelah semangat muncul kembali, perlahan-lahan mereka rekaman lagi untuk kesekian kalinya.

Hingga akhirnya 'Photograph' bisa dirilis pada 24 Februari lalu, The Milo bersyukur luar biasa. Bak bisul yang telah lama mengganggu akhirnya pecah juga.

"Alhamdulillah, bersyukur banget. Kelar juga. Bayar utang juga ke fans-fans yang nagih album mulu. Bisa kasih tahu kalau The Milo bisa seperti ini dan masih ada," tandas Adjie.

Tentu saja untuk membuat lagu dengan mood yang sama persis ketika pertama kali rekaman tidaklah mudah. Rasa geram, gondok dan letih pun dirasakan mereka. Tapi semuanya disyukuri sebagai nikmat tersendiri.

"Jadi pas mau kasih suprise sama lagu kita, eh mereka udah tahu karena ngebajak lagu yang bocor itu. Gondok juga. Tapi bisa dibedain yang mana yang dengerin bajakan sama beli asli. Karena kita kasih judul lagu yang beda. Jadi kalau pas manggung ada yang rekues lagu dengan judul bajakan kita jadiin bahan ledekan aja," tutur sang gitaris Upik.

Kini album mereka sudah beredar di pasaran. Album foto dari kisah-kisah sahabat The Milo. Anda galau? Nah album dari band shoegaze ini tak perlu disangsikan lagi.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman