Dr Morrison sendiri menyangsikan bahwa planet Nibiru itu memang ada. Oleh karena itu, meski kalender suku Maya berakhir pada 2012, bukan berarti dunia akan berakhir pula, jelasnya. "Bagi seorang astronom, pernyataan yang sedikit membandel soal sebuah planet yang dikatakannya 'ada' tapi ternyata 'tidak terlihat' itu merupakan suatu hal kebodohan," tegasnya.
Ditambahkannya, seandainya planet Nibiru itu memang ada, sudah tentu ia terlacak oleh para astronom lainnya baik yang professional maupun yang amatir di seluruh dunia. Mereka tidak akan tinggal diam memberitahukan masyarakat jika memang planet itu memasuki sistim tata surya kita.
Soal kalender suku Maya yang berakhir pada tahun 2012, dia menjelaskan, "Kalender kuno memang menjadi bahan yang menarik bagi para sejarawan, tapi kalender kuno itu tidak cocok dengan kemampuan kita untuk melacak atau ketepatan waktu seperti kalender yang kita gunakan sekarang. Intinya adalah kalender, baik itu yang sifatnya kontemporer maupun kuno, tidak mampu memprediksi masa depan planet kita atau memperingatkan hal-hal apa yang bakal terjadi pada penanggalan yang tepat," jelas ilmuwan ini.
Dia juga menepis bahwa beredarnya keyakinan Kiamat 2012 di dunia maya yang menyebutkan planet-planet di Galaksi Bima Sakti berada pada garis sejajar dan menggangu medan magnit gravitasi Bumi serta bisa membalikkan rotasi Bumi. "Meski kutub magnit Bumi berputar setiap 400.000 tahun bukan berarti itu membahayakan. Rotasi bumi berbalik arah itu tidak pernah terjadi dan tak kan terjadi," tegasnya.
Dr Morrison justru menuding semua itu ulah skenario pembuatan film Hollywood 2012 yang dipicu oleh maraknya iklan film tersebut di dunia maya sebelum penayangan perdananya. Walhasil, menurutnya masyarakat menjadi 'kosmophobia', perasaan takut terhadap bencana-bencana kosmo yang menimpa manusia. "Saya hanya bisa berharap masyarakat mampu membedakan mana plot film Hollywood dan mana yang realita," tandasnya.
Sumber : Zonamaya.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar