Operasi Ketertiban oleh Sat Pol PP di kawasan Tanggul Gempol Pasuruan menjaring PSK
Bagaimana perjalanan dan kisah Malinda, berikut kutipan ruanghati.com dari Berita Jatim. Demi membiayai anaknya sekolah, Malinda (30), salah satu pekerja seks komersial (PSK) yang biasa mangkal di Tangkis Gempol, rela tubuhnya dinikmati para lelaki hidung belang. Bahkan, dia mengaku bahwa dalam semalam terkadang harus melayani hingga 20 orang pria.
“Kalau rame bisa melayani sampai 20 lelaki hidung belang. Mulai sore hingga sekitar pukul 02:00 WIB, dini hari. Untuk sekali main, biasanya saya dibayar dengan Rp 35 ribu. Terkadang, ada juga yang memberikan lebih dari itu,” terang Malinda, PSK yang biasa mangkal di Tangkis Gempol, Kamis (17/11/2011).
Soal tempat, kata Malinda, biasanya dirinya langsung main di gubuk-gubuk yang sudah tersedia di lokasi prostitusi tersebut. Selain di gubuk, perempuan lulusan SMA ini juga seringkali diajak kencan pelanggannya di sebuah villa atau pun hotel. “Kalau di gubuk, gaya main pelanggan biasa saja,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, jika melayani pelanggannya di hotel maupun di villa, gaya seks yang dia lakukan pun jauh lebih beragam. Mulai dari gaya doggy style, kelinci melompat, kupu-kupu, kepiting, dan kura-kura pastinya akan diprakteknya. Hal itu dengan tujuan agar, para pelanggannya tak cepat bosan.
“Meskipun saya tak terlalu cantik, tapi saya juga suka pilih-pilih pelanggan. Biasanya saya sukanya main sama lelaki yang muda. Karena yang muda, lebih enak dibandingkan yang tua. Di villa atau hotel, mainnya bisa seperti di film-film porno begitu. Jadi lebih puas,” ungkapnya.
“Karena terpaksa, sehingga saya harus menjadi seorang PSK ujar Malinda. Ini saya lakukan demi untuk membiayai sekolah anak. Anak saya masih duduk di bangku SMP kelas 2. Dari mana kalau tidak dengan bekerja seperti ini. Sementara, saya sudah lama cerai dengan suami. Pekerjaan lain masih belum ada,” aku Malinda, sambil tersenyum.
sumber
Jangan lupa di like...
Follow Juga Ya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar