Selasa, 11 November 2008

Maximize Yourself

Oleh: Ignatius Muk Kuang


Bagi anda pecinta basket, saya kira sudah sangat paham betul aturan permainan di dalamnya. Untuk mendapat 3 point dalam satu kali lemparan, sang pemain harus melempar di luar garis 3 point yang ada. Logikanya pemain tersebut harus melempar lebih kuat jika ingin memasukkan bola ke dalam keranjang dibandingkan dia ada di dalam garis tersebut. Contoh lain adalah pemain golf, apabila dia ingin memasukkan bola ke dalam hole yang letaknya lebih jauh maka otomatis dia harus mengayunkan stick golfnya lebih kencang.

Hal serupa terjadi dalam hidup anda, jika ingin mendapat hasil yang optimal sesuai harapan anda, maka konsekuensinya anda harus mau dan mampu memaksimalkan kemampuan anda. Banyak orang memiliki perspektif yang salah, di mana mereka mau mendapat hasil yang maksimal tapi enggan untuk memaksimalkan potensi dirinya sendiri. Saya ingat sebuah pepatah mengatakan “Apa yang kau tanam itulah yang akan kau tuai” Sangatlah adil memang jika anda mengeluarkan usaha yang begitu minim, maka mendapat hasil yang minim pula. Usaha yang dikeluarkan sangat maksimal, maka hasilnya pun akan maksimal.

Maksimal yang seperti apa yang seharusnya dilakukan? Apakah harus bekerja terus menerus sampai anda kelelahan? Atau kerja keras tanpa menghiraukan waktu? Setiap orang mungkin memiliki pandangan yang berbeda dan sah-sah saja, tapi salah satu yang cukup efektif untuk dilakukan adalah memaksimalkan potensi diri khususnya talent (bakat) yang anda miliki.

Setiap manusia diciptakan Tuhan memiliki talent yang berbeda, ada yang mahir dalam dunia musik, pandai dalam ilmu eksakta, paham dengan dunia programing, mahir dalam olahraga, atau bidang lainnya. Tidak ada manusia diciptakan tidak memiliki sebuah talent, jika ada yang mengatakan “Saya tidak memiliki talent” maka orang tersebut bukannya tidak ada melainkan belum mencari dan menggali lebih dalam. Anda harus mengidentifikasi sendiri apa yang menjadi kegemaran anda, dan pada bidang apa anda merasa dapat lebih maksimal dibandingkan dengan bidang yang lain. Jika anda sudah menemukan, mulailah untuk dikembangkan dan dimaksimalkan.

Tidak ada manusia yang diciptakan memiliki talent yang lebih dibanding yang lain, tidak ada talent yang porsinya lebih besar di antara manusia. Menurut saya semua hal tersebut diberikan dalam ukuran yang sama. Yang membedakan adalah apakah anda mau memperbesar dan memaksimalkan talent anda tersebut atau hanya membiarkannya saja. Deretan orang sukses dibidangnya masing-masing seperti Bill Gates, Beethoven, Michael Jordan, bukan semata-mata karena mereka memiliki talent lebih dari anda, tapi mereka mau memaksimalkan talent tersebut.

Saya pernah membaca sebuah artikel yang menggambarkan sebuah perumpamaan seperti ini: bayangkan sebuah kolam air yang tenang, jika anda ingin membuat gelombang di antaranya anda harus melemparkan batu yang cukup besar ke dalamnya. Apabila kerikil yang anda lempar maka gelombang yang dihasilkanpun kecil. Membentuk Batu besar atau batu kerikil tergantung dari anda apakah mau memaksimalkan potensi anda menjadi sebuah batu besar atau cukup dengan kerikil saja. Jika anda mau menciptakan gelombang yang lebih besar dalam hidup anda, anda tahu batu mana yang diperlukan. You will never grow if you never maximize yourself.

Salam sukses!

Ignatius Muk Kuang : (2003-2004) President of Bina Nusantara English Club.(2003) Indonesia Representative as Adjudicator in World Universities Debating Championship, Singapore. Speaker : Motivation-Self Development, etc. Trainer (Freelance) for Debating, Public Speaking, etc. Invited Jury/Adjudicator for various English tournaments. Actively write some articles related to people-development. Email : mukkuang@yahoo.com / writer_imk@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman