Bersosialisasi memang wajib dilakukan dalam pekerjaan Anda. Menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja tidak hanya membuat pekerjaan Anda jadi lebih lancar, tetapi juga membuat Anda lebih nyaman bekerja. Lingkungan yang bersahabat adalah salah satu faktor yang bisa membuat seorang karyawan bersemangat untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
Hubungan yang baik dengan rekan kerja terkadang bisa berkembang lebih jauh menjadi teman akrab. Anda menghabiskan waktu sesudah jam kerja dengan dia, ‘ngobrol’ panjang lebar tentang persoalan pribadi maupun tentang pekerjaan. Namun seakrab-akrabnya Anda dengan rekan kerja, ada batasan tentang hal yang bisa Anda ‘obrolkan’ dengan mereka. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Usaha Anda untuk mencari pekerjaan baru.
Mungkin Anda excited saat menemukan satu kesempatan kerja yang sesuai atau dipanggil untuk menjalani tes dan wawancara. Anda ingin segera berbagi cerita dengan orang terdekat Anda, termasuk teman yang juga rekan kantor. Namun, betapapun besarnya keinginan tersebut, lebih baik Anda tahan ‘nafsu’ bercerita. Bukan tidak mungkin berita ini akan beredar dikalangan manajemen dan mereka mulai meragukan loyalitas Anda pada perusahaan. Padahal Anda sudah bertekad untuk tetap melaksanakan tanggung jawab Anda sampai menemukan pekerjaan baru. Jika ternyata nanti Anda memutuskan untuk tetap berada di perusahaan sekarang, issue seperti ini akan mempengaruhi kemungkinan promosi yang akan Anda terima.
- Gaji dan besarnya tunjangan yang Anda terima.
Gaji adalah masalah sensitif yang sebaiknya tidak dibicarakan dengan karyawan lain. Bahkan ada perusahaan yang mewanti-wanti agar setiap hal yang berkaitan dengan besarnya gaji, tunjangan atau bonus tidak dibicarakan dengan karyawan lainnya. Tujuannya agar tidak timbul suasana yang tidak mengenakkan dan tidak kondusif untuk bekerja karena saling iri dengan gaji rekan kerja. HRD memiliki penilaian tersendiri dalam menentukan besarnya gaji. Hal ini yang terkadang tidak diketahui semua karyawan sehingga mereka merasa bisa menilai gaji yang sebaiknya diterima oleh mereka dan karyawan lain.
- Unek-unek tentang rekan kerja lain atau tentang bos Anda.
Not all day is sunny day at work. Terkadang Anda harus mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari atasan Anda, deadline yang dimajukan tiba-tiba atau pekerjaan yang harus direvisi secara total gara-gara seorang anggota tim Anda yang pekerjaannya tidak kompeten. Rasanya Anda ingin ‘meledak’ saat itu juga dan mengungkapkan kekesalan dan kemarahan Anda terhadap bos atau rekan kerja kepada teman kantor. Tapi hati-hati dengan tindakan ini. Membicarakan rekan atau bos di belakang mereka akan berdampak kurang baik bagi Anda sendiri. Seungguhnya Anda sedang menciptakan image diri sebagai karyawan yang tidak professional dan tidak menghormati atasan, suka mencari masalah atau trouble maker. Bukan tidak mungkin mereka juga menganggap Anda sedang menghasut untuk membenci bos atau rekan kerja lain. Selain itu, secara terbuka atau terang-terangan mengungkapkan ketidaksukaan Anda akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman bagi karyawan lain.
- Kehidupan pribadi.
Terkadang mengeluh bisa membuat perasaan Anda lebih ringan dalam menghadapi persoalan. Namun biasakanlah untuk tidak mengumbar masalah pribadi Anda kepada teman kantor. Tidak ada gunanya menceritakan kegagalan kehidupan percintaan Anda, jumlah pacar Anda sekarang, pertengkaran dengan suami atau pacar. Justru Anda akan dinilai sebagai orang yang tidak bisa mengatasi masalah Anda sendiri. Lagipula, walaupun Anda merasa sudah dekat dengan seorang teman kantor, belum tentu ia merasa nyaman mendengarkan semua cerita dan keluh kesah Anda.
- Obrolan yang bersifat SARA.
Sudah bukan jamannya lagi membicarakan mengenai hal-hal yang berkaitan dan menyinggung SARA. Terlebih lagi di kantor. Jangan sampai promosi Anda dimasa depan terganjal gara-gara Anda pernah mengungkapkan preferensi Anda tentang SARA karyawan lain di kantor.
- Anda pernah memalsukan surat sakit Anda.
Terkadang karena alasan jenuh, atau bosan ada saatnya Anda tidak bersemangat bekerja dan memilih untuk berbohong mengatakan bahwa Anda sakit kepada boss. Kejenuhan adalah hal yang bisa dimaklumi namun bohong dan bolos kerja bukanlah hal yang bisa dibanggakan, apalagi untuk diceritakan kepada teman kantor.
share"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar