Dorothy & Armond
Memiliki penyakit kronik dan komplikasi kadang membuat orang putus asa. Pasangan Armond (92 tahun) dan Dorothy Rudolph (90 tahun) memilih menolak untuk makan dan minum karena ingin mengakhiri hidupnya.
Armond diketahui menderita sakit parah dari spinal stenosis (penyempitan tulang belakang) yang membuatnya tidak bisa bergerak, keduanya juga menderita kondisi demensia (kepikunan) dini.
Pasangan ini menikah hampir 69 tahun dan tinggal di Alameda, Alburqueque keduanya memutuskan menolak makan dan minum untuk mengakhiri hidupnya. Sepuluh hari setelah melakukan aksi ini Armond meninggal dunia, dan keesokan harinya Dorothy yang meninggal.
Dr Joanne Lynn selaku direktur Center on Elder Care and Advanced Illness for Altarum Institute di Washington DC menuturkan bahwa bunuh diri yang dibantu oleh dokter sebagai kebijakan publik memang telah ditentang, karenanya penolakan makan dan minum dijadikan sebagai alternatif.
"Sebagian besar cara orang mengakhiri hidup biasanya memerlukan bantuan dari orang lain, tapi jika berhenti makan dan minum maka ia tidak perlu bantuan dari luar," ujar Lynn.
Beberapa orang beranggapan berhenti makan dan minum adalah cara yang damai untuk mengakhiri hidup, tapi para ahli menuturkan bahwa cara mengakhiri hidup seperti ini sebenarnya cukup menyakitkan.
Hal ini karena manusia membutuhkan makan dan minum sebagai sumber energi agar organ-organ di dalam tubuhnya bisa bekerja secara optimal. JIka tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup, maka fungsi organ-organ di dalam tubuh akan menurun.
Orang yang mengalami kelaparan tingkat tinggi biasanya ditandai dengan halusinasi, kejang-kejang, detak jantung yang tidak beraturan serta tidak berfungsinya organ-organ tertentu di dalam tubuh.
Sedangkan air sangat dibutuhkan karena tubuh kehilangan cairan melalui keringat, urin, feses dan bahkan saat ia bernapas. Selain itu air juga sangat penting untuk organ-organ di dalam tubuh agar bisa bekerja dengan baik.
Jika seseorang tidak mengonsumsi air maka suhu tubuh akan terus meningkat yang membuatnya berisiko mengalami 'heat stroke' dan diikuti dengan dehidrasi. tahap akhir dari dehidrasi adalah tubuh mengalami shock yang ditandai dengan kulit biru keabu-abuan serta dingin jika disentuh.
Armond diketahui menderita sakit parah dari spinal stenosis (penyempitan tulang belakang) yang membuatnya tidak bisa bergerak, keduanya juga menderita kondisi demensia (kepikunan) dini.
Pasangan ini menikah hampir 69 tahun dan tinggal di Alameda, Alburqueque keduanya memutuskan menolak makan dan minum untuk mengakhiri hidupnya. Sepuluh hari setelah melakukan aksi ini Armond meninggal dunia, dan keesokan harinya Dorothy yang meninggal.
Dr Joanne Lynn selaku direktur Center on Elder Care and Advanced Illness for Altarum Institute di Washington DC menuturkan bahwa bunuh diri yang dibantu oleh dokter sebagai kebijakan publik memang telah ditentang, karenanya penolakan makan dan minum dijadikan sebagai alternatif.
"Sebagian besar cara orang mengakhiri hidup biasanya memerlukan bantuan dari orang lain, tapi jika berhenti makan dan minum maka ia tidak perlu bantuan dari luar," ujar Lynn.
Beberapa orang beranggapan berhenti makan dan minum adalah cara yang damai untuk mengakhiri hidup, tapi para ahli menuturkan bahwa cara mengakhiri hidup seperti ini sebenarnya cukup menyakitkan.
Hal ini karena manusia membutuhkan makan dan minum sebagai sumber energi agar organ-organ di dalam tubuhnya bisa bekerja secara optimal. JIka tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup, maka fungsi organ-organ di dalam tubuh akan menurun.
Orang yang mengalami kelaparan tingkat tinggi biasanya ditandai dengan halusinasi, kejang-kejang, detak jantung yang tidak beraturan serta tidak berfungsinya organ-organ tertentu di dalam tubuh.
Sedangkan air sangat dibutuhkan karena tubuh kehilangan cairan melalui keringat, urin, feses dan bahkan saat ia bernapas. Selain itu air juga sangat penting untuk organ-organ di dalam tubuh agar bisa bekerja dengan baik.
Jika seseorang tidak mengonsumsi air maka suhu tubuh akan terus meningkat yang membuatnya berisiko mengalami 'heat stroke' dan diikuti dengan dehidrasi. tahap akhir dari dehidrasi adalah tubuh mengalami shock yang ditandai dengan kulit biru keabu-abuan serta dingin jika disentuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar