Rabu, 29 Oktober 2008

MUKJIZAT DOA DAN MENGUCAP SYUKUR

Oleh: Agustinus Hartono

Meskipun sejak kecil saya diajari untuk berterima kasih kalau diberi seseorang, dan kalau malam mengucap syukur untuk semuanya yang diterima untuk hari yang baru berlalu, ternyata itu tidak menjamin bahwa mengucap syukur menjadi habit saya.

Ketika mendengar Adi W. Gunawan mengatakan bahwa mengucap syukur adalah salah satu anak kunci dari Law of Attraction (LOA), saya berkata dalam hati, “Itu sih kecil… Dari dulu sudah saya lakukan.” Namun, saya masih bertanya-tanya mengapa hasil akhirnya berbeda.

Dalam salah satu seminarnya Adi W. Gunawan memberikan tips untuk meningkatkan rasa syukur. Setelah saya coba beberapa hari, saya ‘beruntung’ mendapat tempat parkir meskipun jam padat. Peserta seminar yang lain ada yang ‘beruntung’ karena tiba-tiba ada pendapatan tambahan.

Suatu hari, anak saya yang berumur empat tahun minta dibelikan boneka lagi. Saat itu dia sedang batuk yang dipicu ketidaksukaannya minum air putih. Saya mencoba untuk menanamkan habit baru pada anak saya. Maka, saya janjikan untuk memenuhi keinginan anak saya akan boneka bila dia mau minum air putih selama 21 hari (catatan: bagi pembaca yang bingung mengapa 21 hari silakan baca buku mengenai NLP). Anak saya setuju dan hari-hari pun berlalu.

Tepat tiga hari sesudahnya, anak saya pulang sekolah dengan membawa bungkusan hadiah dan ketika dibuka isinya adalah boneka.

Tiba-tiba, saya tersadar Tuhan memakai anak saya untuk menerangkan bagaimana sesungguhnya cara bersyukur dan berdoa. Saat pertama kali anak saya meminta boneka maka dia memang menangis untuk memintanya. Tetapi, setelah saya janji akan membelikannya bila selama 21 hari dia minum air putih, maka pada hari-hari berikutnya dia tidak pernah menyinggungnya lagi. Karena, dia PERCAYA akan menerimanya tanpa membatasi dengan cara bagaimana ia akan menerimanya. Dan, setelah tiga hari tiba-tiba pintu surga terbuka. Dan, boom….dia mendapat apa yang diinginkannya.

Saya terkejut dan mencari tahu mengapa anak saya mendapat boneka itu. Ternyata, alasannya sedikit di luar logika berpikir saya. Penasaran ingin tahu alasannya? Salah satu orangtua murid teman anak saya tiba-tiba berpikir untuk memberi kado ulang tahun pada setiap teman anaknya yang merayakan ulang tahun di sekolah dalam semester 1 ini.

Apa yang sering saya lakukan adalah saya berdoa berhari-hari, bukan karena saya dekat dengan Tuhan, tetapi karena saya KURANG PERCAYA bahwa permohonan itu akan dikabulkan. Hal lain yang saya sering lakukan adalah saya ‘menentukan’ dengan cara bagaimana permohonan saya akan dikabulkan. Padahal, Dia lebih tahu apa yang tepat untuk kita, juga waktu dan caranya.

Doa ternyata mempunyai fungsi sosial. Maksudnya, apabila doa itu ditujukan untuk kebaikan orang lain, maka doa itu akan lebih cepat dikabulkan. Ceritanya begini, kira-kira seminggu setelah peristiwa di atas, saya mendapat kabar bahwa adik saya mengalami kesulitan keuangan. Setelah berpikir sejenak maka saya mengirim SMS yang menyarankan agar adik saya mengambil personal loan di Bank X. Tidak ada tanggapan. Dua hari kemudian saya telepon adik saya untuk menjelaskan saran saya. Jawaban yang saya terima, “Belum ada waktu karena repot mau akhir bulan.” Ternyata, keesokan harinya karyawan Bank X menelpon adik saya untuk menawarkan personal loan. Doa saya terjawab.

BE BETTER EVERYDAY.[ah]

* Agustinus Hartono adalah seorang karyawan yang saat ini sedang belajar untuk menuliskan hikmah dari peristiwa sehari-hari . Ia dapat dihubungi di email: ag_prasetyo@hotmail.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman