Artikel Terkait:
- Takut Anak Jadi Homoseks
- Kondom Bukan untuk Pelaku Seks Bebas!
- Kalau Istri Siri Menuntut Seks
- Terlilit Utang Akibat Kecanduan Seks
- Hobi Kekerasan Separah Kecanduan Seks?
Kamis, 3 Desember 2009 | 07:47 WIB
KOMPAS.com — Menurut Patrick Carnes, PhD, Direktur Klinis Sexual Dependency Unit and Sexual Therapy Program di Del Amo Hospital, California, AS, perilaku orang kecanduan seks tak ada bedanya dengan orang yang kecanduan alkohol, obat-obatan, dan judi. Mereka bisa mengorbankan karier, keluarga, dan kesehatan.
“Kami merawat orang-orang yang menghabiskan 50.000 dollar setahun hanya untuk seks. Salah satunya adalah pria yang punya empat istri di kota yang berbeda. Bayangkan energi yang ia habiskan untuk bermain-main. Kecanduan benar-benar membuat stres. Dan, stres benar-benar menggerogoti umur. Orang itu akhirnya meninggal karena serangan jantung pada awal usia 50-an,” tuturnya dalam buku Don’t Call It Love.
Carnes memperkirakan, sekitar 6 persen penduduk Amerika kecanduan seks. Faktor risiko dan tanda-tanda kecanduan seks menurut Carnes adalah
- Pernah mengalami perundungan seksual semasa kanak-kanak.
- Merasa malu atas kebiasaan seksual yang dimiliki.
- Tak sanggup menghentikan perilaku seksual meski tahu hal itu tidak pantas.
- Meyakini kegiatan seksual yang dilakukan adalah tidak normal.
- Melakukan kegiatan seksual seperti dengan pelacur atau dengan pasangan yang belum cukup umur sehingga melanggar undang-undang.
Bila Anda ketagihan, mungkin Anda tidak akan sanggup berhenti memburu seks. Namun, dengan bimbingan ahli, menurut Carnes, Anda dapat belajar menghindari perilaku yang memunculkan perasaan ketagihan tersebut. @ jjw
Editor: acandra http://ceriwis.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar