Tentara Menggunakan Gaun Untuk Menghadiri Pemakaman Temannya:
Seorang pria yang mengenakan gaun hijau limau untuk pemakaman seorang prajurit itu mengatakan bahwa dia melakukannya untuk menghormati perjanjian yang mereka buat bersama.
Barry Delaney (25) membuat sebuah kesepakatan gila dengan Kevin Pte Elliott bahwa ketika salah satu di antara mereka meninggal, maka yang seorang lainnya harus mengenakan gaun perempuan seperti itu ke pemakaman.
Pte Elliott, dari Black Watch, terbunuh saat melakukan patroli di distrik Babaji provinsi Helmand di Afghanistan pada tanggal 31 Agustus tahun ini.
Delaney, rekan Elliot yang masih hidup mengenakan gaun berwarna hijau dan kaus kaki warna merah muda menyala ke pemakaman pada hari Selasa (15/9) lalu.
Sembari melantur menggambarkan bahwa Pte Elliott merupakan 'pahlawan sejati', Delaney mengatakan bahwa dia benar-benar bangga telah mengenalnya.
Dia berkata bahwa temannya ingin dia untuk menjaga janji yang mereka buat tahun lalu.
Terlihat Konyol
"Kev seperti saudara saya - kami akan melakukan apa pun untuk masing-masing," katanya kepada surat kabar Daily Record.
"Kami mengatakan bahwa siapa pun yang meninggal lebih dahulu, yang lain harus mengenakan gaun merah muda dengan bercak hijau ke pemakaman - dan kami telah saling berjabatan atas janji tersebut."
"Semua itu adalah idenya dan semakin saya berpikir tentang hal ini, saya semakin yakin bahwa Kevin tahu ada sesuatu yang akan terjadi pada kami."
Delaney tidak mampu menemukan sebuah gaun merah muda dengan bercak hijau sehingga ia memilih satu dari Primark hijau dan kaus kaki merah muda ditambahkan untuk membuat pakaian tampak konyol.
Dia mengatakan kepada surat kabar tersebut: "Inilah yang Kev inginkan."
Ratusan pelayat menghadiri pemakaman Pte Elliott pemakaman di Gereja Saint Mary di Dundee.
Dia dimakamkan di Taman Makam Barnhill dengan diselingi iringan suara tembakan sebagai bagian dari pemakaman militer.
Pte Elliott, yang terpaksa mengakhiri hidupnya di negeri mujahidin, meninggal bersama salah seorang rekannya yang berusia 40 tahunan, Sersan Stuart Millar dari Inverness.[osserem]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
instanx
Total Tayangan Halaman
Categories
- abdul muid badrun (2)
- Acha Septriasa (4)
- ade asep syafruddin (4)
- alexandra dewi (1)
- alpiyanto (1)
- andrew ho (91)
- Ardian syam (22)
- arief yuntanu (2)
- arif gunawan (40)
- arif yustanu (1)
- artikel (13118)
- bambang trim (1)
- beni bevly (1)
- berita (3795)
- BLOGERNAS (1)
- damardi darmawangsa (13)
- danang a akbarona (2)
- dany chandra (3)
- dewi lestari (1)
- Dian Sastro (1)
- didik darmanto (2)
- dodi mawardi (2)
- DOWNLOAD EBOOK GRATIS (234)
- edi zaqeus (1)
- edit (110)
- eko jalu santoso (1)
- eni kusuma (11)
- goenardjoadi goenawan (1)
- hari subagya (7)
- haryanto kandani (4)
- hendra (10)
- ida kuraeny (1)
- indra cahya (1)
- iqnatius muk kuang (8)
- jennie s bev (1)
- johanes koraang (1)
- joko susilo (47)
- joni liu (2)
- joshua w utomo (2)
- joycelina (1)
- kerjadarirumah (4)
- kristopher david (1)
- lamser aritonang (1)
- Luna maya (15)
- m ichsan (41)
- m ikbal (1)
- Mariana Renata (1)
- marsello ginting (1)
- marzuki usman (3)
- Mieke Amalia (1)
- mugi subagya (1)
- muk kuang (1)
- Mulan Jameela (1)
- original artikel (103)
- profil (3)
- pujiono (1)
- rab a broto (4)
- Revalina S. Temat (3)
- riyanto s (4)
- ronal frank (2)
- roni jamaludin (1)
- ruby herman (1)
- ruddy kusnadi (1)
- rudy lim (19)
- sansulung john sum (1)
- saumimam saud (1)
- stephen barnabas (1)
- suryanto wijaya (3)
- syahril syam (17)
- tan bonaventura andika sumarjo (1)
- tanadi santoso (1)
- tante girang (454)
- thomas sugiarto (8)
- tung desem waringin (4)
- undang a halim (1)
- walpaper (50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar