Senin, 20 Oktober 2008

FOKUS PADA MASA SEKARANG

Oleh: Agustinus Prasetyo

Yesterday is a history
Today is a gift
Tomorrow is mistery
(Kung Fu Panda)

Anak kecil adalah contoh yang baik bagaimana menikmati masa sekarang. Buatlah janji membelikan mainan maka anak itu akan menuntut mainan tersebut ada segera. Juga kita sering terheran-heran karena anak kita yang kemarin berkelahi dengan temannya sekarang sudah bermain bersama lagi. Tadi pagi anak saya yang berumur 5 tahun tertarik untuk melihat isi lemari yang tingginya dua kali badannya. Alih-alih menunggu dua atau tiga tahun lagi saat badannys sudah tinggi, ia berlari ke kamar untuk mendorong kursi kayu yang jauhnya sekitar lima meter dan dengan naik kursi kayu tersebut anak saya dapat melihat isi lemari bagian atas.

Saat reuni, saya bertemu dengan teman lama yang delapan tahun yang lalu bergulat dengan maut melawan kanker getah bening. Sekarang teman saya sudah sembuh namun ada sesuatu yang hilang.. Seolah-olah ia berusaha melupakan kenyataan dengan menenggelamkan diri pada kesibukan pekerjaannya.

Sebaliknya ayah saya walaupun tidak pernah sembuh dari kanker prostat, bahkan meninggal setelah berjuang 3 tahun, namun sampai akhir hayatnya tidak pernah mengeluh akan penyakitnya dan selalu berusaha menolong orang lain yang membutuhkan dengan tindakan sederhana misalnya membantu membayarkan rekening air tetangga, yang rumahnya kosong karena ditinggal bekerja, pada kolektor PDAM atau memberi tumpangan kendaraan pulang pada ibu-ibu setelah persekutuan doa.

Hidup pada masa sekarang, bukan masa lalu atau masa depan, digambarkan dengan baik sekali oleh Anthony de Mello, SJ, Jalan Menuju Tuhan, Kanisius,1996, dengan analogi mengupas jeruk. Saat kita mengupas jeruk untuk dimakan mungkin pikiran kita tertuju hanya pada memakan jeruk itu. Para pembaca tahu apa yang terjadi ? Saat kita mengupas jeruk, kita tidak berada disana karena pikiran kita sudah berlari ke masa depan yaitu memakan jeruk dan saat kita makan jeruk mungkin kita tidak makan jeruk karena mungkin pikiran kita sudah berlari lagi ke masa depan misal mau beli jeruk lagi besok atau ke masa lalu karena kita mengingat keberhasilan kita untuk menawar jeruk ini tadi. Para pembaca mungkin terkejut karena ternyata waktu yang kita habiskan untuk masa sekarang demikian sedikit.

Bersyukur adalah salah satu cara untuk menghadirkan saat sekarang pada masa sekarang. Saat pagi hiruplah napas dalam-dalam dan ucapkan “Udara segar. Terima kasih Tuhan.“

Selamat mencoba dan menikmati hidup masa sekarang.

BE BETTER EVERYDAY

Agustinus Prasetyo adalah karyawan.Saat ini sedang belajar menuliskan hikmah dari peristiwa sehari-hari. Dapat dihubungi di agusprasetyo86@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman