Jakarta - Nama anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Jhonny Allen, dan Ketua Komisi XI DPR dari PDIP, Izedrik Emir Moeis, tercatat dalam Laporan Keuangan PT Anugrah Nusantara tahun 2008.
Laporan Keuangan PT Anugrah Nusantara itu, yang dokumennya dimiliki oleh Gresnews.com, mencatat, kedua politisi itu diduga kuat mendapatkan fee yang berasal dari pemenangan proyek di Kementerian Perhubungan dan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Nama Jhonny Allen dan Emir Moeis dalam Laporan Keuangan itu diproteksi dengan kode rahasia.
PT Anugrah Nusantara diduga kuat adalah perusahaan yang sahamnya turut dimiliki oleh mantan Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Redaksi Gresnews.com akhirnya berhasil memecahkan kode rahasia itu, Senin (19/9). Tercatat dalam Laporan Keuangan tersebut, Jhonny dan Emir menerima uang dari PT Anugrah Nusantara pada 25 Januari 2008. Jhonny menerima Rp350 juta dan US$5.000, Emir menerima US$45 ribu.
Transaksi itu tertulis pada kolom keterangan: "Untuk Pak Joni Alen Proy Dishub." Di kolom kredit tertulis Rp350.000.000.
Transaksi Emir tertulis di kolom keterangan pada: "USDD $45.000 x Rp.9.390 untuk Pak Emir Proy. Dishub." Di kolom kredit tertulis Rp422,550,000.
Jhonny kembali tercatat pada kolom berikutnya: "USDD $ 5.000 Rp.9.390 untuk Pak Joni Alen Proy. Dishub."
Laporan Keuangan itu ditandatangani oleh Muhammad Nazaruddin sebagai Komisaris Utama PT Anugrah Nusantara, diperiksa oleh Neneng Sri Wahyuni sebagai Direktur Keuangan, dibuat oleh Mindo Rosalina Manulang yang saat itu menjabat sebagai kasir. Mindo saat ini berstatus terdakwa dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games, Jakabaring, Palembang.
Patut digarisbawahi, Pada tanggal 16 September lalu, Mindo diperiksa oleh penyidik KPK dan dicecar pertanyaan seputar keterlibatan Jhonny dan Emir. "Ditanya yang DPR-DPR ya. Ya, Emir Moeis, Jhonny Allen Marbun dan lain-lain," kata Rosa.
PT Anugrah Nusantara adalah pemenang proyek pengadaan 18 unit pesawat latih dan 2 unit simulator jenis sayap untuk Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug. Tender proyek ini ditandatangani di Kementrian Perhubungan pada tanggal 14 November 2008 senilai Rp114,599,000,000. Selain itu perusahaan Nazaruddin yang lain juga memenangkan proyek di Kementerian Perhubungan sebanyak 4 proyek. Total keseluruhan proyek yang dimenangkan oleh Nazaruddin di Kementerian Perhubungan era Menteri Jusman Syafii Djamal itu sebesar Rp298,111,939,000.
Dugaan keterlibatan Jhonny dan Emir ini menambah daftar politisi yang memiliki keterkaitan transaksi dengan Nazaruddin. Sebelumnya Gresnews.com juga memberitakan bahwa Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustofa dan mantan Ketua Umum Demokrat Hadi Utomo tercatat ada transaksi dengan PT Anugrah Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar