Selasa, 04 November 2008

MENTALITAS

Oleh: Ardian Syam


Lingkungan bisnis saat ini dipercaya sebagai sebuah lingkungan yang sangat keras. Ada begitu banyak penduduk di seluruh dunia, berarti ada begitu banyak calon konsumen atau pelanggan. Karena hal tersebut maka ada begitu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Bila perusahaan Anda adalah perusahaan yang hanya melayani wilayah Indonesia saja maka berarti ada sekitar 250 juta calon konsumen atau calon pelanggan Anda, berarti ada sekitar 250 juta keinginan, kebutuhan yang perlu Anda penuhi. Bila setiap orang memiliki keinginan, kebutuhan yang unik, maka ada 250 juta jenis permintaan yang perlu Anda sediakan. Terbayangkah bagi Anda betapa sulit memenuhi permintaan dengan jenis yang begitu banyak?

Belum lagi strategi bisnis yang tidak bisa selalu sama dari tahun ke tahun. Strategi yang berhasil dijalankan lima tahun lalu tidak lagi berhasil bila dijalankan hari ini. Banyak yang bertambah, ada beberapa yang hilang dan berarti ada sedemikian banyak perubahan.

Belum lagi bila Anda pernah membaca Convergence Marketing karya Yoris (Jerry) Wind dan kawan-kawan. Masa kini sudah banyak informasi bahkan transaksi yang bisa diakses online. Tetapi di samping hal tersebut konsumen juga masih memanfaatkan informasi atau melakukan transaksi yang konvensional. Buku tersebut menyebutkan konsumen saat ini sebagai centaur. Sebagai manusia, konsumen masih menikmati cara-cara yang konvensional, tetapi teknologi masa kini telah membuat mereka mampu berlari secepat kuda.

Sehingga sangat mudah bagi para konsumen untuk memilih kualitas dan harga produk atau jasa yang mereka butuhkan. Bukan hanya hal tersebut, konsumen juga sekarang mampu merumuskan dengan baik apa yang benar-benar mereka butuhkan. Ada beberapa situs yang bahkan memberikan kemampuan bagi konsumen meramu sendiri produk yang akan diberi sesuai spesifikasi kebutuhan mereka. Misal, rambut manusia memang bisa dikategorikan dalam tiga kelompok besar; berminyak, kering dan normal tetapi tetap saja ada kondisi spesifik bagi rambut beberapa orang. Belum lagi aroma yang diinginkan. Sehingga sebuah produk shampo yang akan dibeli diatur sendiri oleh konsumen sesuai rambut mereka yang spesifik termasuk aroma yang diinginkan.

Dengan kebebasan memilih produk atau jasa sesuai dengan hal yang benar-benar mereka butuhkan, maka produsen yang sangat ingin memberikan sesuai kebutuhan konsumen juga perlu mewaspadai hal tersebut. Memang banyak sekali spesifikasi produk yang akan dihasilkan, jauh lebih banyak dari spesifikasi yang telah diproduksi saat ini. Semakin banyak spesifikasi yang diproduksi menyebabkan jumlah per jenis juga menjadi semakin kecil, hal ini dapat menyebabkan biaya per produk bisa menjadi semakin tinggi.

Memang bila perusahaan Anda memiliki sistem data yang cukup bagus sehingga catatan jumlah jenis produk, jumlah per jenis produk dan frekuensi permintaan per jenis produk tersimpan dengan sangat baik dapat membantu Anda memproduksi secara massal dan dapat melakukan penekanan biaya produksi. Tetapi apapun rencana Anda tetap saja dipahami bahwa akan ada perubahan kondisi dalam perencanaan produksi di perusahaan Anda.

Sebuah pelaksanaan produksi tetap berdampak atau mendapat dampak dari mentalitas personil yang berkaitan dengan pelaksanaan tersebut. Karena bila selama ini personil pelaksanaan produksi bekerja dalam tujuan untuk memproduksi secara massal sesuai rencana yang telah dibuat dengan spesifikasi produk yang telah dibuatkan oleh bagian riset dan pengembangan, maka sekarang mentalitas tersebut perlu diubah.

Sekarang pelaksana produksi mendapatkan dua masukan; pertama dari bagian riset dan pengembangan, kedua dari data konsumen. Setiap permintaan konsumen akan segera mengubah ( update) data kebutuhan konsumen.

Tetapi bila Anda menetapkan bahwa bila terjadi banyak keaneka ragaman spesifikasi produk menyebabkan peningkatan biaya produksi yang cukup tinggi, maka bisa saja Anda memutuskan untuk hanya memilih beberapa spesifikasi saja yang benar-benar dapat diproduksi secara massal dan tetap dapat menghemat biaya produksi. Karena hal ini, Anda perlu mewaspadai bahwa kebutuhan konsumen akan spesifikasi tertentu akan dipenuhi oleh perusahaan lain.

Mungkin terjadi beberapa konsumen meminta kebutuhan yang sama persis, tetapi ada kemungkinan pula terjadi permintaan kebutuhan yang sangat beragam. Pilihan yang dapat dilakukan oleh perusahaan Anda adalah bersiap untuk menyediakan semua keragaman produk yang dibutuhkan pelanggan, atau membiarkan perusahaan lain mengisi beberapa kebutuhan tertentu. Dalam hal ini Anda perlu mempersiapkan mentalitas pegawai di perusahaan Anda.

Bahwa akan terjadi perubahan dalam jenis produk yang diproduksi dan perubahan bisa terjadi dalam waktu yang sangat pendek dan disebabkan oleh data yang diterima dari kebutuhan konsumen. Mari kita berandai-andai bahwa ada sebuah sistem informasi berbasis data dan merupakan decision support system di perusahaan Anda. DSS Anda tadi diciptakan untuk langsung menghitung berapa kebutuhan untuk setiap spesifikasi yang diminta oleh konsumen dan bila telah mencapai jumlah permintaan tertentu bagi setiap spesifikasi akan langsung diberitahukan ke bagian produksi untuk langsung membuatkan produk dengan spesifikasi tersebut secara massal. Tentu saja jumlah yang akan diperhitungkan oleh DSS adalah jumlah yang dianggap bisa diproduksi secara massal dan tetap mempertahankan cost effectiveness. Sementara permintaan yang masih belum masuk jumlah tersebut akan diteruskan langsung ke bagian pengembangan sehingga bisa dipertimbangkan apakah dapat diproduksi sambil tetap mempertahankan cost effectiveness.

Ada dua mentalitas yang sangat perlu dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Dulu bagian riset dan pengembangan benar-benar berinovasi dalam menciptakan produk yang akan diproduksi secara massal dan menjadi tanggung jawab bagian pemasaran untuk mensosialisasikan kepada calon konsumen. Sekarang bagian riset dan produksi perlu juga untuk menerima informasi permintaan kebutuhan sesuai spesifikasi yang diinginkan konsumen. Berdasarkan spesifikasi yang diminta konsumen, bagian pengembangan memperhitungkan apakah produk tersebut dapat dibuat mengingat dampak dari percampuran beberapa sub spesifikasi produk, bahan baku yang digunakan, hingga ke cost effectiveness produksi. Bahkan andai spesifikasi yang diminta konsumen bertentangan dengan produk yang sedang dikembangkan.

Hal tersebut menjadi perubahan yang cukup besar bagi mentalitas bagian riset dan pengembangan. Sebuah perubahan yang tidak mudah, karena personil bagian riset dan pengembangan yang selama ini menjadi anak emas yang melakukan pekerjaan bukan berdasarkan pesanan pihak lain, tetapi bekerja sesuai ide yang muncul, sekarang perlu mempertimbangkan pesanan yang masuk dari konsumen.

Hal kedua terjadi pada personil di bagian produksi. Selama ini personil tersebut bekerja secara terpola dan perubahan hanya terjadi akibat pengembangan produk baru hasil dari proses riset di bagian riset dan pengembangan. Sekarang dapat terjadi perubahan spesifikasi produk karena permintaan yang datang dari konsumen. Karena informasi tentang spesifikasi tersebut disediakan langsung oleh DSS, maka mungkin terjadi spesifikasi yang muncul di masa produksi terdahulu bisa hilang dalam masa produksi saat ini.

Sehingga sangat perlu dipersiapkan para personil produksi untuk menghadapi pola produksi yang cepat berubah. Sesuatu yang tidak mudah juga karena para personil telah terbiasa bekerja seperti robot dan tidak siap untuk menerima spesifikasi yang bisa timbul-hilang-timbul. Selama ini spesifikasi produk selalu muncul dan kemudian hilang dan diganti dengan spesifikasi yang lain.

Hanya saja perubahan spesifikasi yang bisa timbul-hilang-timbul justru membuat para personil bekerja tidak seperti robot. Sehingga pola spesifikasi produk yang mengikuti permintaan konsumen telah memanusiakan manusia, dalam istilah Jawa ngewongke wong. Jadi tidak terlalu sulit untuk memahamkan bahwa perubahan pola produksi justru membuat para personil produksi lebih dianggap sebagai manusia.

Anda sebagai pemimpin perusahaan perlu menyadari bahwa perkembangan teknologi mengubah cara konsumen mendapatkan informasi tentang jenis, kualitas, spesifikasi dan harga produk atau jasa. Informasi tersebut mengubah cara konsumen memilih produk atau jasa yang dibutuhkan, termasuk cara konsumen memilih perusahaan yang menyediakan produk atau jasa. Cara konsumen memilih produk atau jasa atau perusahaan yang menyediakan hal tersebut kemudian mengubah cara perusahaan melakukan proses produksi. Itu bila perusahaan Anda tidak ingin kehilangan jumlah konsumen dan nilai pendapatan Anda.

* Ardian Syam adalah seorang akademisi, praktisi menajemen, dan penulis buku bisnis “Kacamata Kuda”. Ia dapat dihubungi diL ardian.syam@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman