Kamis, 13 November 2008

Dua Belas Tahun, Empat Bersaudara Berhasil Meraih 1.200 Penghargaan



Kliping Jawa Pos


Awalnya, Si Kecil Suka Corat-Coret saat Bangun Tidur. Pasangan Benny Chandra dan Farida Wijaya patut berbangga. Mereka punya empat putri, semuanya berprestasi. Bahkan, dari prestasinya itu, mulai 1992 hingga September tahun ini, berhasil mengumpulkan 1.200 penghargaan dari dalam dan luar negeri. Mereka bermaksud mendaftarkannya ke Guinness Book of Record.

Rumah berlantai dua di kawasan Kupang Indah XIII itu terbilang megah. Jika masuk ke dalamnya, mirip gedung penyimpanan piala dan penghargaan. Di ruang tamu, ada beberapa bufet yang semuanya disesaki piala penghargaan. Selain itu, di dalamnya juga terpampang sekitar 300 lukisan yang digantung di hampir semua dindingnya. Mulai dari kamar, ruang keluarga, ruang makan, garasi, hingga di dalam dapur.

"Ini semua adalah piala dan penghargaan yang diterima empat putri kami. Sedangkan lukisan-lukisan ini adalah sebagian dari karya mereka," kata Farida Wijaya, sang ibu. Keempat putri mereka ini adalah Sisylia Octavia Candra, 17, Fransisca Augustine Candra, 15, Grace Florencia Candra, 14, dan Nathania Caroline Candra, 11.

Menurut wanita ramah ini, penghargaan pertama kali diterima oleh putri sulungnya, Sisylia pada 1 Februari 1992. Saat itu, dia berhasil meraih juara harapan II di lomba lukis yang diadakan Toko Gunung Agung. Sejak itu, menurut Farida, Sisylia mulai berfikir lebih serius lagi menggali kemampuan yang dimiliki putri-putrinya.

"Saya jadi lebih semangat lagi untuk berusaha mengembangkan bakat anak-anak saya setelah tahu kebiasaan putri saya yang kedua (Fransisca)," cerita wanita berambut sebahu ini. Kebiasaan itu, setiap bangun tidur, putrinya tersebut selalu mencorat-coret di kertas yang ada di dekatnya.

Sejak saat itu, Farida kemudian memanggil guru lukis pasangan suami-istri, Subanu dan Yuliascara dari Sanggar Merak Ati yang sampai saat ini masih tetap mengajari putri-putrinya.

Wanita yang akrab dipanggil Ida ini mengakui, sebenarnya, keinginan dia untuk mengembangkan bakat lukis putri-putrinya itu sempat ditentang suaminya (Benny Chandra). Sebab, sang ayah, rupanya lebih suka putri-putrinya mengikuti jejaknya terjun ke dunia bisnis. Tapi, akhirnya sang papa manut saja.

Dan, ternyata, dalam perkembangannya, bakat keempat putri itu tidak hanya di bidang lukis. Mereka juga punya talenta yang tak kalah hebat di bidang musik, balet, dan tak ketinggalan di sekolahnya mereka juga selalu menjadi juara kelas. Bahkan, Fransisca pernah menjadi juara I di ajang Journalist Competition DetEksi Mading Championship tahun lalu.

Sampai bulan ini, total penghargaan yang diterima empat putri itu berjumlah 1.200. Pada 2001, prestasi ini telah tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri), karena berhasil mengumpulkan penghargaan lebih dari 900.

Awal tahun ini, Farida yang pernah menjadi bintang iklan Softener Soklin ini sudah mendaftarkan prestasi anak-anak kesayangannya itu ke Guinness Book of Record. Namun, hingga kini belum ada jawaban.

"Saya akan coba mendaftar lagi (ke Guinness Book of Record). Saya akan minta bantuan Muri. Barangkali akan lebih diperhatikan. Apalagi, saat ini penghargaan yang dikumpulkan anak saya sudah mencapai sekitar 1.200," terang wanita yang pada 23-30 September nanti akan mendampingi Grace menerima penghargaan di Portugal ini. Sejak Januari- September tahun ini, keempat bersaudara itu telah mengumpulkan 43 penghargaan internasional. Antara lain dari Macedonia, AS, Scotlandia, Jerman, India, Uruguay, Taiwan, Jepang, Cekoslowakia, Polandia, dan Iran.

Mereka juga telah diundang ke beberapa negara untuk mengikuti lomba lukis. Antara lain ke AS, Macedonia, Polandia, Perancis, serta Portugal. Selain itu, juga telah mengumpulkan ratusan penghargaan internasional dari penjuru dunia. Puluhan lukisan mereka telah dikoleksi para pejabat dan tokoh-tokoh dari banyak negara di dunia. Bahkan, Dubes (Duta Besar) Mesir untuk Indonesia pada tahun 2002, Ezzat Saad dan Dubes Cekoslowakia tahun 2000, Milan Parapalka pernah menyempatkan datang ke rumah mereka di Kupang Indah.

Wanita yang juga bertindak sebagai "manager" bagi keempat putrinya ini mengatakan, ke depan, dia dan suaminya akan terus mendukung dan mengembangkan bakat yang dimiliki putri-putrinya.

Saat ini, putri pertama dan kedua sejak Januari lalu menempuh pendidikan di London High School in Canada. Sisylia masuk grade XII mengambil jurusan visual art, sedangkan Fransisca masuk grade XI mengambil jurusan grafis design computer. Sementara putri ketiga Grace saat ini masih duduk di kelas III SMP Ciputra dan Nathania di kelas 6 SD Ciputra.

Di antara empat bersaudara tersebut, tiga di antaranya menyatakan akan lebih serius mendalami seni lukis. Sementara yang nomor 3 (Grace), menyatakan akan mengikuti jajak papanya. "Saya ingin jadi pebisnis wanita yang handal. Tapi tidak akan pernah meningglkan melukis," kata Grace, sambil asyik main internet.(m. ali mahrus)

*Berita ini pertama kali dimuat di Jawa Pos, Minggu, 19 Sept 2004 (www.jawapos.co.id).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman